Rabu, 9 Mei 2018 / 23 Sya'ban 1439 H.
*"Pendidikan Anak yang Baru Lahir"*
*•┈◎❅(Edisi Pendidikan 8)❅◎┈•*
عَنْ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : الْغُلامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ يُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّـابِعِ وَيُسَمَّى وَيُحْـلَقُ رَأْسُـهُ ( أخرجه الترمذي في كتاب الاضاحي)
Artinya :
_Dari Samurah ra. ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “(Setiap) anak kecil (belum baligh) tergadai (dan) ditebus dengan mengaqiqahkannya, disembelih hewan pada hari ketujuh lahirnya, diberi nama dan dicukur rambutnya.”_ (HR. At-Tirmidzi dalam Kitab Qurban)
*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*
1. Dalam hadits tersebut bahwa Rasulullah SAW. telah bersabda dimana ada beberapa hal yang dilaksanakan setelah bayi lahir diantaranya (1) mengaqiqahi, (2) memberi nama serta (3) mencukur rambut bayi, semua itu dilaksanakan pada hari ketujuh pasca kelahiran, sebagai ungkapan rasa syukur orang tua kepada Allah SWT. dan sekaligus memberikan pendidikan awal kepada si jabang bayi ketika baru saja dia hidup di alam dunia.
2. Dalam hadits lain yang diriwayakan oleh Abu Dawud, bahwa Rasulullah SAW. pernah mengumandangkan adzan dan iqamah di telinga cucu beliau (Hasan dan Husain) ketika Fatimah melahirkan.
Hal-hal tersebut dijelaskan Ibnu Qayyim bahwa; _“Rahasia atau hikmah mengumandangkan adzan dan iqamah pada bayi yang baru lahir adalah supaya kalimat pertama kali didengarkan ketika datang di dunia adalah kalimat tauhid. Hal ini dikarenakan agar sesuatu yang pertama kali menembus pendengaran manusia adalah kalimat seruan Allah SWT yang mengandung Kebesaran dan Keagungan-Nya”._ Ini sekaligus sebagai pendidikan pertama kepada anak dalam masalah tauhid/keimanan. Pengaruh adzan tersebut akan meresap dalam kalbunya dan mempengaruhinya meskipun dia sendiri tidak menyadarinya. Hikmah dari adzan adalah syaithan akan lari ketika mendengar, sedangkan syaithan selalu mengintai anak itu saat dilahirkan. Seperti hadits Nabi SAW. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.: _“Tidak ada anak keturunan adam yang dilahirkan kecuali setan akan menyentuhnya ketika lahir. Maka setan memeras perutnya sehingga bayi tersebut menjerit karena sentuhan setan, kecuali maryam dan putranya.”_ (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad)
3. Aqiqah dalam bahasa Arab berarti rambut yang tumbuh di kepala anak yang baru lahir. Menurut istilah Islam, aqiqah berarti menyembelih binatang ternak yang berkenaan dengan kelahiran anak sebagai bukti rasa syukur atas karunia Allah SWT dengan syarat-syarat tertentu. Rasulullah SAW. bersabda: _”Rasulullah telah menyuruh kita agar menyembelih aqiqah untuk seorang anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk seorang anak perempuan, satu ekor kambing.”_ (HR. Ibnu Majah).
Hukum aqiqah menurut sebagian besar ulama adalah sunnah bagi orang tua yang baru melahirkan. Waktu pelaksanaan aqiqah pada hari ke 7 saat hari kelahirannya, apabila terlewat maka dapat dilakukan pada hari-hari lain selama anak belum baligh. Rasulluallah bersabda: _”Aqiqah disembelih pada hari ke tujuh, keempat belas, atau keduapuluh satu (dari lahirnya anak).”_ (HR. Al-Baihaqi)
Seorang anak jika selama hidupnya belum diaqiqahi sedangkan orang tuanya sudah meninggal maka ia dapat mengaqiqahi dirinya ketika cukup harta.
4. Memotong rambut, maksudnya bahwa anak itu tergadai dengan kotoran rambutnya. Nabi SAW. bersabda: _“Hilangkanlah dari kepalanya (dengan mencukur rambutnya)."_ Rasulullah menyuruh Fatimah untuk mencukur rambut anaknya dan bersedekah perak seberat rambutnya. Menurut dzahirnya mencukur rambut terhadap anak laki-laki ataupun perempuan bersifat umum.
5. Memberi nama yang baik adalah kewajiban yang harus ditunaikan orang tua terhadap anak yang baru lahir. Jangan memberi nama anak yang akan membuat anak tertekan, sebab julukan-julukan akan menyakiti hati sang anak. Karena nama adalah kabar gembira serta harapan orang tua terhadap anak. Sebaiknya memilih nama untuk anak diusahakan sebagus mungkin. Rasul SAW. bersaabda: _”Pada saat hari kiamat kalian akan dipanggil sesuai nama kalian dan nama bapak kalian, maka baguskanlah nama kalian."_ Nama yang paling disukai atau dicintai Allah SWT adalah: Abdullah, Abdurrahman, atau nama-nama nabi. Mengambil nama dari Asma’ul Husna dengan menambahi kata "Abdum" (Hamba), karena memberi nama anak sama persis dengan nama Allah atau sifat-Nya itu tidak boleh. Seperti hadits Nabi yang diriwayatkan Ibnu Umar yang artinya: _”Sesungguhnya nama-nama kalian yang paling disukai dalam pandangan Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman."_ (HR. Muslim)
*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*
❀ Allah SWT berfirman:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِّنۢ بُطُونِ أُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ۞
_"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."_ (QS. An-Nahl 16: 78)
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan manfaat....*
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
0 komentar:
Post a Comment