SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #213

Wednesday, January 2, 2019

┏ ﷽🍃🔴💝🔴🍃 ━━━┓
ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 2 Januari 2019 / 25 Rabiuts Tsani 1440 H.

"Kebanyakan Penyebab Orang Masuk Surga dan Neraka"

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ . (رواه الترمذي وابن ماجه)
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah SAW. ditanya tentang perkara yang menyebabkan banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246)

Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

1. Takwa kepada Allah Ta’ala, pengertian dari kalimat ini adalah menjalankan semua perkara yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua larangan yang dilarang oleh-Nya, inilah yang disebut dengan takwa, karena takwa diambil dari kata wiqoyah, yang berarti bahwa semua manusia meminta perlindungan dari adzab Allah dan tidak ada sesuatupun yang dapat melindungi dari adzab Allah kecuali menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
2. Sedangkan akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.”
3. Dan kebanyakan yang menyebabkan manusia masuk ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan. Adapun mulut yakni ucapan lisannya karena sesungguhnya manusia terkadang mengucapkan kalimat tanpa peduli kalau hal tersebut akan menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.
4. Karena aktifitas lidah itu tidak melelahkan, maka sering didapatkan orang banyak bicara sesuatu yang membahayakan dirinya, seperti ghibah, namimah, melaknat, mencela, dan mencaci, akan tetapi ia tidak menyadari hal itu, sehingga ia memperoleh dosa yang banyak karena perbuatannya itu.
5. Adapun farj (kemaluan) maksudnya di sini adalah zina, dan lebih keji dari itu adalah liwath (homo seksual). Hal yang demikian itu banyak menjerumuskan manusia terutama para pemuda. Membuat manusia terbuai, sedikit demi sedikit hingga mereka terjerumus pada kemaksiatan dan mereka tidak menyadarinya.
6. Ketika kita mengetahui hal-hal yang banyak menyebabkan seseorang masuk ke dalam syurga yaitu takwa dan berbuat baik, maka kita akan berusaha mendapatkannya, dan juga hal-hal yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka yaitu, mulut dan kemaluan, maka kita akan berusaha untuk menjauhinya.

Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :

1. Allah SWT. menganjurkan mereka agar bersegera mengerjakan kebajikan dan berlomba untuk memperoleh derajat taqarrub;

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ۞

"Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Ali Imran: 133)

2. Tolak ukur akhlaq yang agung, yaitu akhlaq nabi, sedang akhlaq yang agung yaitu Al-Qur'an;

وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ ۞

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur." (QS. Al-Qalam: 4)

3. Allah akan menutup mulut orang-orang kafir yang mendustakan hari kiamat. Namun awalnya mereka berbicara dahulu sebagai pengakuan mereka bahwa mereka berlepas diri dari syirik;

ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ ۞

“Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: “Demi Allah, Rabb kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.” (QS. Al-An’am: 23)

4. Memelihara kemaluan itu adakalanya mengekangnya dari perbuatan zina;

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ۞

"dan orang-orang yang menjaga kemaluannya." (QS. Al Mu’minun: 5)
   
والله اعلم بالصواب...
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...

        •┈••○❁🌻💠🌻❁○••┈•

HADITS #212

Tuesday, January 1, 2019

┏ ﷽🍃🔴💝🔴🍃 ━━━┓
ONE DAY ONE HADITS

Selasa, 1 Januari 2019 / 25 Rabiuts Tsani 1440 H.

"Muhasabah/Evaluasi Diri"

وفي رواية قيل ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ (رواه البيهقي)

Artinya :
"Dalam sebuah riwayat dikatakan, Rasulullah ﷺ bersabda : “Siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka dialah orang beruntung. Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dialah orang tertipu. Dan siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka dialah orang yang terlaknat.” [HR. Baihaqi]

Derajat hadits di atas ada yang mengatakan maudhuu’ (palsu) ada juga yang menyatakan dha’if (lemah) namun ada pula hadits yang derajatnya marfuu’ (diangkat; masih bersandar kepada Nabi ﷺ ) yang memiliki arti mirip dengan hadits di atas.

Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

1. Perubahan itu mesti dan niscaya. Sesuatu yang stagnan lebih cenderung hilang ditelan jaman. Sementara yang lain melakukan inovasi pada bisnisnya, ia malah diam di tempat tidak melakukan lompatan apapun, maka bisnisnya bisa dipastikan akan berhenti.
2. Seperti halnya air. Air yang tidak mengalir merupakan sarang nyaman bagi bakteri dan kuman-kuman jahat. Warnanya pun akan berubah menjadi hijau. Pertanda bakteri dan kuman sudah mendiami rumah barunya itu. Begitu pun dengan diri kita jika tidak mengalir melakukan perubahan, maka yang ada adalah diri kita dihinggapi “kuman” dan “bakteri” kesuksesan. Alhasil, sukses yang diharapkan hanya sebuah harapan yang disangsikan perwujudannya.
3. Lalu, apa yang harus dirubah ? Banyak. Kita bahas tiga saja;
a. Wawasan dan Ilmu
Sudah menjadi tradisi bahwa salah satu penyokong kesuksesan adalah berwawasan dan berilmu sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya. Berbisnis dengan ilmu itu lebih mengutungkan ketimbang berbisnis apa adanya kita. Membangun rumah dengan ilmu hasilnya lebih indah dan lebih efektif pula budget-nya. Apapun, dengan ilmu akan mudah diraih. Ini pasti !
b. Sikap
Merubah malas menjadi semangat, sangat penting. Merubah bodoh menjadi pintar dan cerdas, sangat penting. Merubah pelit menjadi dermawan, sangat mesti. Jika selalu bangun kesiangan, mulai saat ini bangun harus di awal waktu. Jika kamu saat ini ketergantungan kepada orang tua, menjadi mandiri dan berdikari adalah sikap hebat. Intinya, lakukan perubahan dalam sikap dan perilaku. Sikap dan perilaku yang baik selalu menghadirkan sesuatu yang baik.
c. Ibadah
Ibadah perlu perubahan. Seperti tersurat dalam sebuah riwayat di atas, ada tiga tipe orang dalam amaliah hariannya, yaitu (1) robih, yakni orang yang beruntung karena kualitas dan kuantitas amalnya lebih baik dari sebelumnya, (2) maghbun, yakni orang yang tertipu karena kualitas dan kuantitas amalnya tidak lebih baik dari sebelumnya, stagnan; dan (3) mal’un, yakni orang terlaknat karena amal-amalnya hari ini lebih buruk dari sebelumnya.
4. Jadi, kesimpulannya adalah orang yang mau merubah nasib seharusnya ia merubah keadaan diri saat ini yang mencakup tiga aspek tadi, yaitu ilmu, sikap dan ibadah.
Sejatinya, perubahan yang sudah dilakukan akan mengantarkan pelakunya ke lembah kesuksesan dan kebahagiaan.

Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :

1. Karena kita tidak tahu kapan ajal datang, maka idealnya kita melakukan evaluasi itu setiap saat, atau kalau tidak setiap hari, setiap minggu, setiap bulan atau sekurang-kurangnya setahun sekali, seperti sekarang ini;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞

"Wahai orang-orang yang beriman ! Bertaqwalah kepada Allah (dengan mengerjakan suruhan-Nya dan meninggalkan larangan-Nya); dan hendaklah tiap-tiap diri melihat dan memperhatikan apa yang ia telah sediakan (dari amal-amalnya) untuk hari esok (hari akhirat). Dan (sekali lagi diingatkan): Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Amat Meliputi Pengetahuan-Nya akan segala yang kamu kerjakan." [QS. Al Hasyr: 18]

2. Jangan sampai terlambat kita memperbaiki diri, karena hidup di dunia ini hanya sekali tak pernah terulang lagi. Dikatakan dalam al-Qur’an pernah ada orang yang menjerit meminta diperpanjang umurnya untuk menebus dosa dan menambah amal sholeh, Allah tidak akan mengabulkannya;

... رَبِّ لَوْلاَ أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ ۞ وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ۞

"Wahai Tuhanku ! Alangkah baiknya kalau Engkau lambatkan kedatangan ajal matiku - ke suatu masa yang sedikit saja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang sholeh. Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam Pengetahuan-Nya mengenai segala yang kamu kerjakan." [QS. Al Munafiqun: 10-11].
 
والله اعلم بالصواب...
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...

        •┈••○❁🌻💠🌻❁○••┈•

Subscribe to my Newsletter