SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #166

Sunday, June 3, 2018

┏﷽🍃🔴💝🔴━━━━━━━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 3 Juni 2018 / 18 Ramadhan 1439 H.

*"Puasa Karena Iman dan Mengharap Pahala"*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya :
_Dari Abi Hurairah ra. dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”_  (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas:*

1. Jika seseorang menjalankan puasa dengan benar, yaitu yang didasari iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
2. Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
3. Al Khottobi berkata, _“Yang dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat untuk mengharap balasan baik dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, ia tidak akan merasa berat dan tidak akan merasa lama ketika menjalani puasa.”_
4. Hadits di atas menunjukkan itulah orang yang berpuasa dengan benar. Benarnya jika puasanya didasari iman dan dilakukan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah, mengharap pahala-Nya, mengagungkan syari’at-Nya, bukan melakukannya atas dasar riya’, cari pujian atau hanya sekedar mengikuti kebiasaan orang sekitar.
5. Jika seseorang mendasari puasanya karena dasar iman, mengharap pahala dan ridho Allah, maka tentu hatinya semakin tenang, lapang dan bahagia. Ia pun akan bersyukur atas nikmat puasa Ramadhan yang ia dapati tahun ini. Hatinya tentu tidak merasa berat dan susah ketika menjalani puasa. Sehingga ia pun terlihat berhati ceria dan berakhlak yang baik. Lihat kitab Ramadhan karya Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, hal. 18.
6. Hadits di atas juga menunjukkan bolehnya kita mengharap pahala atau balasan dari Allah ketika menjalani suatu ibadah, itu tidak mengapa. Dan itulah yang disebut ikhlas.

*Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Salah satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang harus didasari iman, tanpa keimanan maka amal ibadah seseorang akan tertolak. Oleh karenanya panggilan perintah puasa kepada orang yang beriman;

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ۞

_"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"_ (QS. Al-Baqarah 2: 183)

2. Adapun syarat kedua agar amal ibadah diterima Allah SWT. adalah dilakukan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah semata;

وَمَآ أُمِرُوٓا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ  ۚ  وَذٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ۞

_"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."_ (QS. Al-Bayyinah 98: 5)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan manfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

*"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H."*

Semoga amal ibadah kita diterima dan diridhoi Allah SWT. Aaamiin...

┗━━━━━━━━━━━🔴💝🔴🍃┛

HADITS #165

Saturday, June 2, 2018

┏﷽🍃🔴💝🔴━━━━━━━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 2 Juni 2018 / 17 Ramadhan 1439 H.

*"Keutamaan Pembaca dan Penghafal Al-Qur'an"*
📖 *Edisi: Nuzulul Qur'an*

عَن عَلِيٍ رَضَي اللٌهُ عَنهُ وَ كَرٌمَ اللٌهُ وَجهَة قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌيُ اللٌهُ عَلَيهَ وَسَلَمَ مَن قَرأ القُرانَ فَاستَظهَرَه فَحَلٌ حَلآلَه وَحَرٌمَ حَرَامَهُ اَدخَلَهُ اللٌهُ الجَنٌةَ وَشَفٌعَه فيِ عَشَرةَ مِن اَهلِ بَيِته كُلٌهٌم قَد وَجبت لَهُ النٌارُ. (رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي)
Artinya :
_Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, “Barangsiapa membaca Al Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah SWT. akan memasukannya ke dalam surga dan Allah menjaminnya untuk memberi syafa'at kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.”_ (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Setiap mu’min insya-Allah akan masuk surga, meskipun ada yang harus dibersihkan dulu denga azab disebabkan dosa-dosanya. 2. Bagi hafizh Al-Qur’an, ia memiliki keutamaan masuk surga pertama kali. Bahkan seorang yang hafizh Al-Qur’an dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang fasik dan banyak berbuat dosa besar karena meski fasik masih memiliki iman, hanya orang kafir yang tidak akan memperoleh syafa'at Al-Qur’an di akherat kelak.
3. Tidak ada ampunan bagi kaum musyrikin, sehingga syafa'at seorang hafizh Al-Qur’an hanya terbatas bagi kaum muslimin yang harus masuk neraka karena dosa-dosa mereka. Oleh sebab itu, barangsiapa ingin selamat dari api neraka, sedangkan ia bukan seorang hafizh Al-Qur’an dan tidak mampu menjadi seorang hafizh, maka sekurang-kurangnya hendaklah ia berusaha menjadikan salah seorang diantara keluarganya atau kerabatnya hafizh Al-Qur’an. Disamping itu, ia sendiri harus selalu berusaha menjauhi segala dosa sehingga terhindar dari azab neraka.

*Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Seorang hafizh Al-Qur’an dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang fasik dan banyak berbuat dosa besar, tetapi orang kafir tidak akan memperoleh syafaat itu;

١- لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوٓا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ  ۖ  وَقَالَ الْمَسِيحُ يٰبَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ  ۖ  إِنَّهُۥ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوٰىهُ النَّارُ  ۖ  وَمَا لِلظّٰلِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ ۞

_"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam. Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu. Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu."_
(QS. Al-Ma'idah 5: 72)

٢- مَا كَانَ لِلنَّبِىِّ وَالَّذِينَ ءَامَنُوٓا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوٓا أُولِى قُرْبٰى مِنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحٰبُ الْجَحِيمِ ۞

_"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik sekalipun orang-orang itu kaum kerabat(nya) setelah jelas bagi mereka bahwa orang-orang musyrik itu penghuni Neraka Jahanam."_ (QS. At-Taubah 9: 113)

Dalil-dalil di atas dengan jelas menyatakan bahwa tidak ada ampunan bagi kaum musyrikin, sehingga syafa'at seorang hafizh Al-Qur’an hanya terbatas bagi kaum muslimin yang harus masuk neraka karena dosa-dosa mereka.

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan manfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

*"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H."*

Semoga amal ibadah kita diterima dan diridhoi Allah SWT. Aaamiin...

┗━━━━━━━━━━━🔴💝🔴🍃┛

HADITS #164

Friday, June 1, 2018

┏﷽🍃🔴💝🔴━━━━━━━━━┓
*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 1 Juni 2018 / 16 Ramadhan 1439 H.

*"Keutamaan Belajar Al-Qur'an dan Mengajarkannya"*
📖 *Edisi : Menyambut Nuzulul Qur'an*

عَن عُثَمانَ رَضِىَ اللٌهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صٌلَى اللٌهُ عَلَيهِ وَسَلٌمَ خَيُركُم مَن تَعلٌمَ القُرانَ وَعَلٌمَهَ . (رواه البخاري وابو داود والترمذي والنسائ وابي ماجه هكذا في الترغيب وعزاه الى مسلم ايضا لكن حكي الحافظ في الفضح عن ابي العلاء ان مسلما سكت عنه )
Artinya:
_Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.”_ (HR. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Dalam sebagian besar kitab hadits yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf _wa_ (و) artinya "dan", sebagaimana terjemahan di atas. Dengan merujuk terjemahan di atas, maka keutamaan itu diperuntukkan bagi orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain. Namun dalam beberapa kitab lainnya, hadits tersebut diriwayatkan dengan menggunakan huruf _aw_ (أو) artinya "atau", sehingga terjemahanya adalah, “Yang terbaik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-Qur'an saja atau yang mengajarkan Al-Qur'an saja.” Dengan demikian, maka keduanya mendapatkan derajat keutamaan yang sama.
2. Al-Qur’an adalah inti agama. Menjaga dan menyebarkan sama dengan menegakan agama. Karenanya sangat jelas keutamaan mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya, walaupun bentuknya berbeda-beda. Yang paling sempurna adalah mempelajarinya, dan akan lebih sempurna lagi jika mengetahui maksud dan kandungannya. Sedangkan yang terendah adalah mempelajari bacaannya saja.
3. Hadits di atas diperkuat oleh sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sa’id bin Sulaim ra. secara mursal bahwa barang siapa mempelajari Al-Qur’an tetapi ia menganggap bahwa orang lain yang telah diberi kelebihan yang lain lebih utama darinya, berarti ia telah menghina nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya, yaitu taufik untuk mempelajari Al-Qur’an. Jelaslah, bahwa Al Qur’an itu lebih tinggi daripada yang lainnya, sehingga harus diyakini bahwa membaca dan mengajarkannya lebih utama daripada segala-galanya. Mengenai hal ini, Mulla Ali Qari rahimahullah menegaskan dalam hadits yang lain bahwa barang siapa yang menghafal Al-Qur’an, maka ia telah menyimpan ilmu kenabian di kepalanya.
4. Sahal Tustari rahimahullah berkata, _“Tanda cinta seseorang kepada Allah adalah menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di dalam hatinya."_
5. Dalam Syarah Al-Ihya diterangkan bahwa diantara golongan orang yang akan mendapatkan naungan Arasy Ilahi pada hari Kiamat yang penuh ketakutan yaitu orang yang mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak, dan orang yang mempelajari Al-Qur’an pada masa kanak-kanak serta ia terus menjaganya hingga masa tua.

*Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup, sehingga apabila dipelajari dan terlebih diajarkan kepada orang lain tentu ia akan memperoleh pahala yang besar;

إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ۞

_“Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”_ (QS. Al-Isra': 9)

2. Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an akan mendatangkan rahmat Allah;

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا ۞

_“Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.”_ (QS. Al Isra : 82)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan manfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

*"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H."*

Semoga amal ibadah kita diterima dan diridhoi Allah SWT. Aaamiin...

┗━━━━━━━━━━━🔴💝🔴🍃┛

Subscribe to my Newsletter