SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #43

Wednesday, January 31, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 31 Januari 2018 / 14 Jumadil Ula 1439 H.

*"Bahayanya Sifat Sombong"*

من حديث عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [ رواه مسلم و الترمذي و أبو داود و ابن ماجه و أحمد ]
Artinya :
_Dari Abdullah bin Mas'ud radhiAllohu 'anhu berkata, dari Nabi Sallallohu 'Alaihi Wa salam bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah. Ada seseorang yang bertanya; Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab; Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain."_ (HR. Muslim no. 91, At-Tarmizi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran. (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam).
2. Dalam hadits di atas disebutkan, bahwa tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya sifat sombong, walaupun kesombongannya sebesar dzarrah. Dan sombong yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallah ‘Alaihi Wasallam dalam hadits di atas adalah orang yang menolak kebenaran, karena memandang rendah orang yang menyampaikannya. Sehingga keterangan apapun yang di sampaikan kepada mereka akan dipandang sebelah mata.
3. Pakaian baru, sandal baru diniatkan untuk ketaatan bukan termasuk kategori kesombongan justru sangat dianjurkan.
4. Kesombongan adalah sifat warisan iblis yang menjadi penghalang orang masuk surga karena menjadi kafir, yang wajib dihindari.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Kesombongan para penentang dakwah rasul;

فَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ ۝

_”Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina-dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami."_ (QS. Hud: 27).

2. Sifat sombong sifat warisan iblis;

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ ۝

_“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir."_ (QS. Al-Baqarah: 34).

أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ ۝

_“Iblis berkata, Aku lebih baik dari padanya (Adam), Engkau telah menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah."_ (QS. Al-A'raf : 12)

3. Negeri Akhirat bukan tempat orang yang sombong;

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ ۝

_"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakaan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa."_ (QS. Al-Qashash: 83)

4. Islam melarang dan mencela sikap kesombongan;

وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ ۝

_“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”_ (QS. Luqman: 18)

5. Allah benci orang yang menyombongkan diri;

إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ ۝

_“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.”_ (QS. An Nahl: 23)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #42

Tuesday, January 30, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 30 Januari 2018 / 13 Jumadil Ula 1439 H.

*"Keutamaan Menahan Marah"*

حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى الْقَزَّازُ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ الْقُرَشِيُّ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَلَّى الله عليه وسلم:ِ أَلَا إِنَّ بَنِي آدَمَ خُلِقُوا عَلَى طَبَقَاتٍ شَتَّىُ ، أَلَا وَإِنَّ مِنْهُمْ الْبَطِيءَ الْغَضَبِ سَرِيعَ الْفَيْءِ وَمِنْهُمْ سَرِيعُ الْغَضَبِ سَرِيعُ الْفَيْءِ فَتِلْكَ بِتِلْكَ ، أَلَا وَإِنَّ مِنْهُمْ سَرِيعَ الْغَضَبِ بَطِيءَ الْفَيْءِ ، أَلَا وَخَيْرُهُمْ بَطِيءُ الْغَضَبِ سَرِيعُ الْفَيْءِ ، أَلَا وَشَرُّهُمْ سَرِيعُ الْغَضَبِ بَطِيءُ الْفَيْ. وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. {رواه الترمذي برقم  ٢١٩١}

Artinya :
_"‎Telah menceritakan kepada kami ‘Imran bin Musa Al Qazzaz Al Bashri telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Zaid bin Jud’an Al Qurasy dari Abu Nadlrah dari Abu Sa’id Al Khudri berkata: Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wa Salam bersabda : “Ingat, anak cucu Adam diciptakan di atas beberapa tingkatan yang banyak, ingat, diantara mereka ada yang lamban marah dan cepat reda, ada juga yang cepat marah dan cepat reda, maka itu sebagai ganti yang itu (lamban marah lamban reda), maka ingat, diantara mereka ada yang cepat marah dan lamban reda, ingat, yang terbaik dari mereka adalah yang lamban marah tapi cepat reda, ingat yang terburuk dari mereka adalah yang cepat marah dan lamban reda."_ Hadits ini hasan shahih. {HR. Tirmidzi no. 2191}.

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Sifat Amarah. Siapapun kita, tentu pernah merasakan marah, bahkan mungkin tidak jarang kita merasakan kemarahan dan emosi yang sangat.
2. Memang sifat marah merupakan tabiat yang tidak mungkin luput dari diri manusia, karena mereka memiliki nafsu yang cenderung ingin selalu dituruti dan enggan untuk diselisihi keinginannya.
3. Bersamaan dengan itu, sifat marah merupakan bara api yang dikobarkan oleh setan dalam hati manusia untuk merusak agama dan diri mereka, karena dengan kemarahan seseorang bisa menjadi gelap mata sehingga dia bisa melakukan tindakan atau mengucapkan perkataan yang berakibat buruk bagi diri dan agamanya.
4. Tingkatan kemarahan seseorang bisa digolongkan menjadi empat bagian:
a. Tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
b. Cepat marah, cepat reda.
c. Tidak mudah marah, tapi tatkala marah sulit reda.
d. Cepat marah, sulit untuk reda.
Orang yang paling baik, orang tidak mudah marah, tatkala marah cepat reda.
Sedang orang yang paling jelek, orang yang cepat marah, sulit untuk reda.
5. Tata cara sunah menahan diri ketika marah :
a. Membaca ta'awurdz,
b. Berwudlu,
c. Duduk,
d. Diam,
e. Shalat sunah, dan
f. Berdo'a agar dihindarkan dari sifat pemarah:

اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ .

_"Ya Allah! ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah doa hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan syaitan."_
         
*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Allah Ta’ala memuji orang yang bertaqwa dengan sifat ini ;

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ۝

_“Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang menafkahkan (harta mereka) baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”_ (QS. Ali ‘Imran:134)

2. Berdo'a dan berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk dengan membaca ta’awudz:

أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
_"Aku berlindung kepada Allah dari syetan terkutuk.”_

Hal ini didasarkan kepada firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala ;

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ۝

_“Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”_ (QS. Al-A’raf: 200)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #41

Monday, January 29, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 29 Januari 2018 / 12 Jumadil Ula 1439 H.

*"Istri Nusyuz dan Cara Menyikapinya"*

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَا تُؤْذِي امْرَأَةٌ زَوْجَهَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا قَالَتْ زَوْجَتُهُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ : لَا تُؤْذِيهِ قَاتَلَكِ اللهُ ؛ فَإِنَّمَا هُوَ عِنْدَكِ دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنْ يُفَارِقَكِ إِلَيْنَا. (رواه الترمذي)

Artinya :
_Dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda ; “Tidaklah seorang istri menyakiti suaminya ketika di dunia, melainkan istri si suami di surga dari kalangan bidadari bermata indah berkata : "Jangan sakiti dia. Semoga Allah melaknatmu. Sesungguhnya dia di sisimu hanyalah tamu dan sekedar singgah, hampir-hampir dia akan berpisah denganmu untuk bertemu dengan kami.”_ (HR. Tirmidzi)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Kedurhakaan seorang istri terkait kewajibannya kepada suami adalah termasuk nusyuz. Nusyuz bisa saja dalam hal perbuatan atau perkataan.
a. Nusyuz dalam bentuk perbuatan adalah adanya penentangan istri terhadap perintah suami, menunjukkan wajah cemberut, keluar rumah tanpa izin suami, dan menolak diajak bercumbu oleh suami.
b. Nusyuz dalam bentuk perkataan adalah mencaci suami, berkata kasar, sumpah serapah, dan lain-lain.
2. Ada 3 (tiga) tahapan dalam menyikapi istri yang nusyuz :
a. Menasehatinya.
Hukum menasehati istri yang sedang nusyuz adalah dianjurkan.
b. Meng-hajr-nya.
Jika nasehat-nasehat tidak membuat istri berubah, maka suami boleh meng-hajr istri, yakni meninggalkan istri tidur sendirian di tempat tidur sedangkan suami tidur di ruang lain. Akan tetapi, suami tidak boleh menginap di luar rumah ketika sedang meng-hajr istri.
c. Memukulnya.
Jika setelah di-hajr istri masih durhaka juga, maka suami boleh memukulnya dengan pukulan yang tidak membahayakan dan tidak boleh pada wajah istri. Suami hanya boleh memukul istri jika ia menduga pukulannya akan memberikan manfaat dan membuat istrinya kembali taat dan patuh. Jika ia menduga pukulan tidak akan mengubah sifat istri, maka janganlah memukulnya. Dan yang lebih utama adalah memaafkannya. Dan ingatlah, se-emosi apapun suami, suami tidak boleh mencaci-maki istri karena diantara hak istri adalah tidak dimaki suami.
3. Hukum Nusyuz
Hukum nusyuz istri terhadap suaminya adalah HARAM, dan termasuk dosa besar.
4. Kewajiban istri terhadap suami dalam hal yang ma'ruf. Setelah wali atau orang tua sang isteri menyerahkan kepada suaminya, maka kewajiban taat kepada suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi, setelah kewajiban taatnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW.:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا .
_“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.”_ [Hadits hasan shahih: HR. At-Tirmidzi/1159, Ibnu Hibban/1291 -al-Mawaarid, dan al-Baihaqi/VII/291, dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat, lihat Irwaa-ul Ghaliil, 1998]

Sujud merupakan bentuk ketundukan sehingga hadits tersebut di atas mengandung makna bahwa suami mendapatkan hak terbesar atas ketaatan isteri kepadanya. Sedangkan kata: _“Seandainya aku boleh…,”_ menunjukkan bahwa sujud kepada manusia tidak boleh (dilarang) dan hukumnya haram.
Sang isteri harus taat kepada suaminya dalam hal-hal yang ma’ruf (mengandung kebaikan dalam agama). Misalnya ketika diajak untuk jima’ (bersetubuh), diperintahkan untuk shalat, berpuasa, shadaqah, mengenakan busana muslimah (jilbab yang syar’i), menghadiri majelis ilmu, dan bentuk-bentuk perintah lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at. Hal inilah yang justru akan mendatangkan Surga bagi dirinya, seperti sabda Rasulullah SAW. :

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
_“Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.”_ [Hadits hasan shahih: HR. Ibnu Hibban/1296 -al-Mawaarid, dari Shahabat Abu Hurairah ra. Lihat Shahiih Mawaariduzh Zham’aan/1081]

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Penjelasan terapi untuk istri nusyuz;

وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا ۝

_“Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”_ (QS. An Nisaa' : 34)

2. Menggauli isteri dengan baik dan penuh kesabaran;

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا ۝

_"Dan bergaulilah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."_ [QS. An-Nisa' : 19]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #40

Sunday, January 28, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 28 Januari 2018 / 11 Jumadil Ula 1439 H.

*"Saling Memberi Hadiah"*

عن ابي هريره رضي الله عنه قال قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تَهَادَوْا تَحَابُّوْا. (رواه البخاري في الأدب المفرد ١٢٠ والبيهقي،١٦٩ /٦، وسنده حسن).

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam : “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.”_ (HR. Al-Bukhari dalam kitab Adabul Mufrod, hal 120 dan Baihaqi 6/169 dengan sanad hasan)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

1. Hadits yang mulia di atas menunjukkan bahwa pemberian hadiah akan menarik rasa cinta di antara sesama manusia, karena tabiat jiwa memang senang terhadap orang yang berbuat baik kepadanya.
2. Inilah sebab disyariatkannya memberi hadiah. Dengannya akan terwujud kebaikan dan kedekatan.
3. Sementara agama Islam adalah agama yang mementingkan kedekatan hati dan rasa cinta.
4. Hadiah menumbuhkan cinta yang berarti akan mengusir kebencian, permusuhan, dan kedengkian di dalam hati.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Agama Islam adalah agama yang mementingkan kedekatan hati dan rasa cinta;

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا ۝

_“Ingatlah nikmat Allah kepada kalian, ketika sebelumnya (di masa jahiliah) kalian saling bermusuhan lalu ia menjinakkan (mempersaudarakan) hati-hati kalian maka kalian pun dengan nikmat-Nya menjadi orang-orang yang bersaudara.”_ (QS. Ali ‘Imran: 103).

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #39

Saturday, January 27, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 27 Januari 2018 / 10 Jumadil Ula 1439 H.

*"Fitrah Manusia Beragama  Islam (Tauhid)"*

عَنْ اَبِى هُرَيْرَة َ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ. (رواه مسلم)

Artinya:
_Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda; “Tidaklah seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian mengetahui ada yang telinganya terpotong ? Kemudian Abu Hurairah berkata; “Bacalah jika kalian mau: "Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa, laa tabdiila likholqillaah." (Fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah). (QS. Ar-Ruum : 30)."_ [HR. Muslim juz 4, hal. 2047]

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Setiap yang dilahirkan. Kalimat ini menunjukkan seluruh yang dilahirkan tanpa kecuali, baik dari kalangan muslim atau pun kafir.
2. Manusia diciptakan atas fithrah, berupa potensi dasar tentang al-Islam. Itulah salah satu maknanya yang diperintah Allah SWT. disebut مَعْرُوف (yang diketahui, dikenal, diakui kebaikannya), karena mereka tahu yang baik. Yang dilarang Allah SWT disebut مُنْكَر (diingkari, ditolak), karena seluruh manusia sudah mempunyai fithrah menolak keburukan.
3. Segala yang diperintah Allah SWT dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fithrah manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fithrah manusia.
4. Dalam hadits ini tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah SWT. dengan dibekali potensi baik yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang mempengaruhi mereka ke arah negatif.
5. Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar, tetapi banyak yang menentang.
6. Allah SWT menjadi pengawas semua makhluk baik yang taat maupun yang maksiat.
7. Di akhirat, manusia itu ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fithrahnya akan menjadi ahli surga, yang menyimpang darinya, menjadi ahli neraka.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Fitrah manusia beragama tauhid;

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْ ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ اَلَسْتُ بِرَبّكُمْ، قَالُوْا بَلى شَهِدْنَا، اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ.۝ اَوْ تَقُوْلُوْآ اِنَّمَآ اَشْرَكَ ابَآؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرّيَّةً مّنْ بَعْدِهِمْ، اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ اْلمُبْطِلُوْنَ.۝ وَ كَذلِكَ نُفَصّلُ الايتِ وَ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ.۝

_"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?"._
_Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)."_ [QS. Al-A’raaf : 172-173-174]

2. Luruskanlah wajahmu menghadap kepada agama yang telah disyariatkan oleh Allah bagimu, yaitu agama yang hanif, agama Ibrahim, yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu dan disempurnakan-Nya bagimu dengan sangat sempurna.
Selain dari itu kamu adalah orang yang tetap berada pada fitrahmu yang suci yang telah dibekalkan oleh Allah kepada semua makhluk-Nya. Karena sesungguhnya Allah telah membekalkan kepada semua makhluk-Nya pengetahuan tentang keesaan-Nya, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia;

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدّيْنِ حَنِيْفًا، فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ.۝ مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَ اتَّقُوْهُ وَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُشْرِكِيْن.۝ مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَ كَانُوْا شِيَعًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.۝

_"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah),(tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu (kesiapan menerima agama tauhid). Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."_ [QS. Ar-Ruum : 30-31-32]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #38

Friday, January 26, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 26 Januari 2018 / 9 Jumadil Ula 1439 H.

*"Ikatan Iman yang Paling Kokoh"*

عن الإمام جعفر بن محمد الصادق ( عليه السَّلام ) أنهُ قَالَ: "مِنْ أَوْثَقِ عُرَى الْإِيمَانِ أَنْ تُحِبَّ فِي اللَّهِ، وَ تُبْغِضَ فِي اللَّهِ، وَ تُعْطِيَ فِي اللَّهِ، وَ تَمْنَعَ فِي اللَّهِ" .

Artinya :
_Dari Al-Imam Ja'far bin Muhammad As-Shadiq, sesungguhnya beliau (Rasulullah shalallahu alaihi wa salam) bersabda: "Tali iman yang paling kecil kuat, hendaklah engkau mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah.”_ (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata.
2. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridla kepada apa yang diridlai Allah, tidak ridla kepada yang tidak diridlai Allah, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk memberikan dan tidak memberikan kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.
3. Dalam pengertian menurut syariat, yang dimaksud dengan al-hubbu fillah (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan.
4. Sedangkan yang dimaksud dengan al-bughdu fillah (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepada-Nya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah.
5. Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta dan benci karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Mereka tidak akan mau berteman akrab dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang tersebut adalah kaum kerabatnya sendiri;

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ۝

_“Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling kasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang orang itu bapak-bapak, anak-anak sauadara-saudara ataupun saudara keluarga mereka. Mereka (yang setia) itu, Allah telah menetapkan iman dalam hati mereka, dan telah menguatkan mereka dengan semangat pertolongan daripadaNya; dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka tetap kekal di dalamnya. Allah ridha akan mereka dan mereka ridha (serta bersyukur) akan nikmat pemberian-Nya. Merekalah penyokong-penyokong (agama) Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya penyokong-penyokong (agama) Allah itu ialah orang-orang yang berjaya."_ [QS. Surat Al-Mujadilah: 22].

2. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain;

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ ۝

_"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan kepada Allah jualah tempat kembali."_ (QS. Ali Imran: 28)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #37

Thursday, January 25, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 25 Januari 2018 / 8 Jumadil Ula 1439 H.

*"Mencintai Dunia Pokok Segala Kejelekan"*

عن زيد بن ثابت رضي الله عنه قال، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ . (أحمد /٥ : ١٨٣، الترمذي/٢٤٦٥، وابن ماجه /٤١٠٦)

Artinya :
_Dari Zaid bin Tsabit radhiAllohu anhu berkata, Rasulullah sallallohu 'alaihi wa salam bersabda: “Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai puncak niatannya, niscaya Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kefakiran menghantui dirinya, sedangkan dunia tidak akan datang kepadanya melainkan sekedar apa yang telah ditetapkan. Dan barangsiapa yang menjadikan akhirat itu niatnya, niscaya Allah menghimpunkan segala urusannya serta menciptakan rasa cukup dalam hatinya sementara dunia datang tunduk kepadanya dalam keadaan hina."_ (HR, Ahmad/ 5:183; Tirmidzi/ 2645; dan Ibnu Majah/ 4165)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Allah SWT. dan Rasul-Nya mencela sikap tamak (rakus) kepada dunia.
2. Apabila seorang hamba menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya dan mengesampingkan urusan akhiratnya, maka Allah Azza wa Jalla akan menjadikan urusan dunianya tercerai-berai, berantakan, serba sulit, serta menjadikan hidupnya selalu diliputi kegelisahan. Allah SWT. juga menjadikan kefakiran di depan matanya, selalu takut miskin, atau hatinya selalu tidak merasa cukup dengan rizki yang Allah Azza wa Jalla karuniakan kepadanya.
3. Dunia yang dapat hanya seukuran ketentuan yang telah ditetapkan baginya, tidak lebih, meskipun ia bekerja keras dari pagi hingga malam, bahkan hingga pagi lagi dengan mengorbankan kewajibannya beribadah kepada Allah, mengorbankan hak-hak isteri, anak-anak, keluarga, orang tua, dan lainnya.
4. Cinta terhadap dunia (harta benda) adalah pokok semua kejelekan, oleh karenanya tidak boleh menjadikan dunia sebagai tujuan utama dalam hidupnya.
5. Beramal untuk dunia ada 4 macam bentuknya yang dinukil dari ulama' salaf, yaitu:
a. Amal shalih yang biasanya dikerjakan orang untuk mengharapkan pahala dari Allah seperti shadaqah, shalat, membantu orang lain, menolong orang yang terdzalimi dan amal-amal lainnya yang biasa dikerjakan atau ditinggalkan orang karena Allah semata, namun dia tidak berharap pahala akhirat, harapannya hanya agar Allah menjaga hartanya, memperbanyaknya, atau agar menjaga istri dan keluarganya. Dia tidak berharap agar dimasukkan ke surga dan dijauhkan dari neraka. Orang seperti ini akan mendapatkan balasan di dunianya saja, dan sementara di akhiratnya tidak memperoleh apa-apa kecuali siksaan. Demikian yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyalloh 'anhuma.
b. Melakukan amal shalih dengan harapan agar dilihat dan dipuji orang, tidak berharap balasan di akhirat. Ini lebih berbahaya dan lebih besar dosanya daripada yang pertama. Hal ini diriwayatkan dari Imam Mujahid rahimahullah.
c. Beramal shalih dengan harapan dapat harta, seperti orang yang menjadi badal haji dengan harapan dapat bayaran, dia tidak berharap ridha Allah dan negeri akhirat. Contoh lainnya, orang yang berhijrah agar dapat dunia, berjihad agar dapat ghanimah (harta rampasan), belajar ilmu agama agar dapat ijazah, prestasi dan penghormatan tanpa mengharap mendapat ridha Allah, atau belajar Al-Qur'an dan rajin berjama'ah karena tugasnya sebagai pengurus masjid atau karena mengharapkan imbalan (gaji) atau juga sanjungan (pujian dari orang lain). Sementara harapan atas pahala akhirat tidak ada dalam dirinya.
d. Melaksanakan ketaatan dengan ikhlas untuk Allah semata, Dzat yang tidak memiliki sekutu, namun dia melakukan sesuatu yang menjadikannya kufur dan keluar dari Islam. Seperti orang yang melakukan salah satu dari pembatal keislaman. Hal itu sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas Radliyallahu 'Anhu. (Dinukil dari kitab, Al-Irsyad ila shohihil i'tiqod, Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah bin Al-Fauzan)

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Seseorang berkehendak dengan amalnya hanya untuk mencari kemewahan dunia belaka;

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَف إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآَخِرَةِ إِلا النارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ۝

_“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?”_ (QS. Huud: 15-16)

2. Nasib orang yang beramal shalih hanya untuk dunia;

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُم جَعَلْنَا لَهُ جَهَنمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا ۝

_“Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.”_ (QS. Al-Isra': 18)

3. Bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu;

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ ۝

_"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”_ (QS. Ali ‘Imrân/3: 185)

4. Berharap dan berdo'a jangan hanya minta dunia saja;

فَمِنَ الناسِ مَنْ يَقُولُ رَبنَا آَتِنَا فِي الدنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۝

_“Maka di antara manusia ada orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya memperoleh bagian (yang menyenangkan) di akhirat.”_ (QS. Al-Baqarah: 200)

5. Akan tetapi secara seimbang, berharap dan berdo'alah untuk kebahagiaan di dunia dan di akherat kelak;

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْأَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۝

_"Dan di antara mereka ada yang berdoa, Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."_ (QS. Al-Baqarah 2: 201)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #36

Wednesday, January 24, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 24 Januari 2018 / 7 Jumadil Ula 1439 H.

*"Keutamaan Istighfar"*

عن عبْد الله بن عَبّاسٍ -رَضِي اللهُ عَنْهُما- قالَ : قَالَ رسول الله -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- : مَنْ لَزِمَ الاِسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ . (رواه أبو داود)

Artinya :
_Dari Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma–, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa senantiasa beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya kelapangan dan untuk setiap kesempitannya jalan keluar, dan akan diberi-Nya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka.”_ (HR. Abu Daud)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Istighfar artinya permohonan ampunan.  Maghfirah artinya pengampunan, yaitu dihapuskan-Nya dosa dan dirahasiakan-Nya. Begitulah kata Al Hafizh Ibnu Rajab Al Hanbali rahimahullah. Maka seseorang yang mengucapkan: " استغفر الله " (Astaghfirullah) : aku memohon pengampunan kepada Allah, dia seperti yang mengucapkan kalimat "اللهم اغفر لى " (Allahummaghfir lii)": Wahai Allah! Ampunilah aku.
2. Walaupun Rasulullah ﷺ  seorang makhluk yang telah diampuni dosa-dosa yang lalu dan yang akan datang, beliau masih memperbanyak Istighfar. Karena Istighfar salah satu dari antara ibadah-ibadah utama. Sebab dengan banyak membaca Istighfar Allah semakin senang kepada hamba-Nya.
3. Ibnu Rajab Al Hanbali رحمه الله juga berkata: Istighfar seutuhnya yang dapat membuahi pengampunan Allah adalah istighfar yang disertai dengan ketekadan hati untuk tidak mengulang kembali perbuatan dosa.
4. Menurut Ibnu Rajab; yang paling utama membaca Istighfar, hendaklah dimulai dengan pujian kepada Allah, lalu mengakui dosa yang telah dia lakukan. Setelah itu baru memohon ampun kepada Allah.
5. Beberapa faedah membaca istighfar antara lain:
(1) Diampuni dosa-dosanya, sebesar apapun dosa yang dilakukan maka yakinlah bahwa Allah SWT. Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat, dan yakinlah bahwa pengampunan Allah masih lebih besar daripada dosa yang diperbuat oleh manusia.
(2) Hati menjadi bersih dan bening bagaikan cermin yang selalu dibersihkah pada setiap waktu sehingga mengkilat lagi, demikian pula hati.
(3) Istighfar membersihkan bekas-bekas kemaksiatan dalam jiwa dan hati.
(4) Kemaksiatan meninggalkan noda hitam dan kotoran di dalam hati setiap orang yang melakukannya. Setelah beristighfar, noda dan kotoran itu hilang, lalu hati menjadi bening kembali seperti cermin mengkilat.
(5) Bagi yang berulang kali melakukan kemaksiatan, maka noda hati bertambah, sebanyak maksiat yang dilakukan. Bahkan sampai penuh menutupi hati berwarna hitam. Begitulah Abu Hurairah ra meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ :

إِنَّ العَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكِتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةٌ . فَإِنْ هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَتْ . فَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ , فَذَلِكَ الرَّانُ الَّذِيْ ذَكَرَ اللهُ تَعَالَى : كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلىَ قُلُوْبِهِمْ مَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ .(رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح و النسائي وابن ماجة وابن حبان و الحاكم)

_“Apabila seorang hamba melakukan suatu kesalahan, maka ternodalah hatinya dengan setitik noda hitam. Setelah lepas dan beristighfar, baru hatinya bersih dan bening kembali. Jika mengulang, bertambahlah noda-noda itu sampai menutup hatinya. Itulah yang disebutkan "Ar Raan" oleh Allah di dalam Al Quran: Sekali-kali tidak demikian. Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka."_ (HR. Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim. Kata Tirmidzi: Hadits Hasan Shahih.).
(6) Dihilangkan dari segala kesedihan dan kesusahannya.
(7) Dimudahkan dari segala urusan yang dihadapinya dan diberikan solusi yang lebih baik menurut Allah SWT.
(8) Harta dibuat-Nya subur, melimpah dan barokah.
(9) Rizkinya dipermurah dari jalan yang tidak disangka-sangka.
(10) Anak cucunya pun dibuat-Nya murah rizkinya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Karena begitu pentingnya Istighfar, di dalam Al-Qur’an, terdapat di dalam berbagai tempat dan sikon, diantaranya:

1. Dalam bentuk perintah, seperti:

وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ ۝

_“Dan mohon ampunlah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ (QS. Al Baqarah,2:199)

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ ۝

_“Dan hendaklah kamu mohon ampun kepada Tuhanmu, kemudian bertaubatlah kepada-Nya."_ (QS. Hud,11: 3)

2. Dalam bentuk pujian kepada ahli Istighfar, seperti:

وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِاْلأَسْحَارِ ۝

_“Dan orang-orang yang membaca Istighfar di waktu-waktu sahur.”_ (QS. Ali Imran,3:15)

وَ الَّذِيْنَ إِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوْا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوْا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ۝

_“Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka; dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?! Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”_ (QS. Ali Imran,3:135)

3. Dalam bentuk ungkapan, bahwa Allah mengampuni siapapun yang beristighfar;

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوْءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا ۝

_“Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ (QS. An Nisaa’,4: 110)

4. Dalam bentuk ungkapan stimulasi kepada orang yang suka berbuat maksiat agar mendapatkan ampunan dari Allah;

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِيْنَ أَسْرَفُوْا عَلَى أَنْفُسِهِمْ  لاَ تَقْنَطُوْا مِنْ رَحْمَةِ اللهِ. إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا .إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ۝

_“Katakanlah! Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_ (QS. Az Zumar,39: 53).

5. Allah SWT. menyatakannya melalui Nabi Nuh as. :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا .وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ۝

_“Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu yang lebat. Dan memperbanyak harta-harta dan anak-anak kamu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun  dan menjadikan pula untukmu di dalamnya sungai-sungai."_ (QS. Nuh,7: 10)

وَ يَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ  ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ ۝

_“Dan (Hud berkata): Hai kaumku! Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang lebat kepadamu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.”_(QS. Hud,11: 52)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #35

Tuesday, January 23, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 23 Januari 2018 / 6 Jumadil Ula 1439 H.

*"Celaka Orang yang Menyembah Harta"*

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ .

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, beliau bersabda; “Celakalah hamba (orang yang diperbudak) dinar, dirham, beludru dan kain bergambar. Jika dia diberi dia ridha, jika tidak diberi dia tidak ridha."_ (HR. Tirmidzi, no. 2336; Ahmad 4/160; Ibnu Hibbân no. 3223; al-Hâkim 4/318; al-Qudhai dalam Asy-Syihâb no. 1022; dishahihkan oleh syaikh Salîm al-Hilâli dalam Silsilah al-Manahi asy-Syar’iyyah, 4/194)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hendaknya seorang hamba tidak membiarkan dirinya diperbudak harta dalam kehidupannya, selalu berangan-angan dan bermimpi untuk mendapatkannya, mencintai dan membenci karenanya, membela dan memusuhi hanya demi harta. Karena hal itu hanya akan membawa kepada kehancurannya.
2. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata; “Sepantasnya seseorang itu mengambil harta dengan kemurahan jiwa, agar dia diberkahi di dalam hartanya. Jangan sampai dia mengambilnya dengan ambisi dan rakus." (al-Washiyatul Kubrâ, hlm. 55, tahqîq : Syaikh Salîm al-Hilâli)
3. Harta itu adalah ujian, padahal manusia sangat menyukainya. Oleh karena itu, banyak orang yang gagal dalam menghadapi ujian besar ini. Sedikit sekali orang yang bisa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas limpahan nikmatNya yang tidak terhitung banyak dan nilainya.
4. Banyak orang mengira, jika Allah memberikan harta yang banyak kepadanya, itu bertanda Allah mencintainya. Sebaliknya, jika Allah mengurangi rizqinya, itu pertanda Allah menghinakannya. Ini adalah anggapan keliru, karena semua itu merupakan ujian dari Allah Azza wa Jalla .
5. Allah memberikan harta kepada siapa yang disukai atau yang dibenci.
6. Akhirnya seseorang harus menyadari, bahwa semua ini adalah ujian, supaya menghadapinya dengan keta'atan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Kemuliaan dan kehinaan tidak bisa diukur dengan harta;

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ ۝

_"Adapun manusia, jika dia diuji oleh Rabbnya, dimuliakan dan diberi kesenangan, maka dia akan berkata; “Rabbku telah memuliakanku”. Sedangkan bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rizkinya, maka dia berkata; “Rabbku telah menghinakanku.”_ [QS. Al-Fajar/89:15-16]

2. Harta merupakan ujian;

أَيَحْسَبُونَ أَنَّمَا نُمِدُّهُمْ بِهِ مِنْ مَالٍ وَبَنِينَ نُسَارِعُ لَهُمْ فِي الْخَيْرَاتِ ۚ بَلْ لَا يَشْعُرُونَ ۝

_"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar."_ [QS. Al-Mukminûn/23:55-56].

3. Banyak orang gagal diuji dengan harta;

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ ۝

_"ٌDan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi."_ [QS. Ash-Shura : 27]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #34

Monday, January 22, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 22 Januari 2018 / 5 Jumadil Ula 1439 H.

*"Perintah untuk Istiqomah"*

عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ . قَالَ : قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ [رواه مسلم]

Artinya :
_Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : "Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu." Beliau bersabda: "Katakanlah, saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah."_ (Hadits Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Iman kepada Allah ta’ala harus mendahului ketaatan.
2. Amal shaleh dapat menjaga keimanan
3. Iman dan amal shaleh keduanya harus dilaksanakan.
4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi.
5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat keimanannya.
6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas beribadah hanya kepada Allah semata hingga mati.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Bertanya untuk mendapatkan kebaikan;

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ ۝

_"Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah; Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah; Yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya kalian berpikir, tentang dunia dan akhirat."_ [QS. Al-Baqoroh : 219]

2. Iman dan istiqomah;

 إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ ۝

_"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita."_ [QS. Al-Ahqof : 13]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #33

Sunday, January 21, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 21 Januari 2018 / 4 Jumadil Ula 1439 H.

*"Hati-hati Jangan Salah Berteman"*

 عَنْ  عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُماُْ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ). رَوَاهُ البُخَارِيُ

Artinya :
_Diriwayatkan oleh Abdullah bin mas’ud -radhiyallahu anhuma- ia berkata, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Seseorang itu bersama orang yang ia cintai.”_ (HR. Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Seseorang di ahirat nanti akan dikumpulkan dengan orang yg dicintainya, bila kita mencintai Rasulullah kelak di ahirat kita akan dikumpulkan dengan beliau SAW.
2. Rasa cinta (al-Mahabbah) merupakan tanda kuatnya hubungan antara orang yang mencintai dengan yang dicintai.
3. Perilaku seseorang itu sesuai dengan perilaku  teman dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa kalian berteman dekat. Jika seseorang mencintai orang-orang yang baik, ia bersemangat untuk menjadi seperti mereka, dan jika seseorang mencintai orang-orang yang buruk, ia termasuk beramal seperti amalan mereka.
4. Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih teman yang baik, di sini akan dipaparkan sifat dan karakter orang yang pantas dijadikan sebagai teman dan sahabat karib. Di antaranya sebagai berikut:
(1) Berakidah lurus, ini menjadi syarat mutlak dalam memilih teman. Dia harus beragama Islam dan berakidah Ahlus sunnah wa -jamâ’ah.
(2) Bermanhaj lurus, ini juga menjadi sifat mutlak yang kedua.
(3) Taat beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat
kepada Allah.
(4) Berakhlak terpuji dan bertutur kata baik.
(5) Teman yang suka menasehati dalam kebaikan,
teman yang baik tentu tidak senang jika kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa.
(6) Zuhud terhadap dunia dan tidak berambisi mengejar kedudukan. Teman yang baik tentu tidak akan menyibukkan saudaranya dengan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti sibuk membicarakan model-model handphone, mobil mewah keluaran terbaru dan barang-barang konsumtif yang menjadi incaran kaum hedonis.
(7) Banyak ilmu atau dapat berbagi ilmu. Berteman dengan orang-orang yang punya dan mengamalkan ilmu agama akan memberi pengaruh positif yang besar pada diri kita.
(8) Berpakaian yang Islami.
Teman yang baik selalu memperhatikan pakaiannya, baik dari segi syariat, kebersihan dan kerapiannya.
(9) Selalu menjaga kewibawaan dan kehormatan dirinya dari hal-hal yang tidak layak menurut pandangan masyarakat.
Betapa indah ucapan Imam Syâfi’i rahimahullah :

لَوْ أَنَّ اْلمَاءَ اْلبَارِدَ يَثْلَمُ مِنْ مُرُوْءَتِيْ شَيْئًا مَا شَرِبْتُ اْلمَاءَ إلاَّ حَارًّا

_"Seandainya air yang dingin merusak kewibawaanku (kehormatanku), maka saya tidak akan minum air kecuali yang panas saja."_

(10) Sosok yang tidak banyak bergurau dan meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

_"Di antara ciri baiknya keislaman seseorang, dia meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat baginya."_

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Teman yang sebaik-sebaiknya;

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً ۝

_"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."_ (QS. An-Nisa : 69)

2. Allah SWT. menceritakan tentang penyesalan orang yang dzalim, yaitu orang yang menyimpang dari hidayah Rasulullah SAW, karena salah dalam berteman;

 وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ۝ يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ۝ لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا ۝

_"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata; "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia."_
[QS. Al- Furqon : 27-28-29]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #32

Saturday, January 20, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 20 Januari 2018 / 3 Jumadil Ula 1439 H.

*"Manfaat Silaturrahim"*

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) .

Artinya :
_Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu alahi wa salam bersabda: "Barangsiapa yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali silaturahim."_ (HR. Bukhori dan Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Mengharapkan umur yang panjang dan rezki yang banyak adalah sifat umum yang ada pada manusia.
2. Islam tidak mematikan fitrah manusia akan tetapi mengarahkannya.
3. Silaturrahim memberikan manfaat duniawi bagi pelakunya sebelum manfaat terbesar di akhirat kelak.
4. Bolehnya memotivasi seseorang untuk melakukan suatu ibadah dengan menyebutkan manfaat duniawi yang akan didapatkannya.
5. Diluaskan rizkinya, pertumbuhan, lapang, berkah dan juga bertambah rizqi dengan sebenarnya.
6. Panjang umur diartikan sebagai:
❀ Berkah umur, di mana seseorang yang senantiasa mendapatkan taufik di dalam keta'atan,
❀ Senantiasa dikenang oleh orang walaupun setelah dia meninggal dunia, dengan demikian seakan-akan dia masih hadir bersama kita, dan
❀  Diartikan makna hakiki di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia tidak bersilaturrahim maka umurnya hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim umurnya bisa sampai 60 tahun.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Bertakwalah kalian kepada Allah dalam silaturahim;

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَام۝َ

_"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi."_ (QS. An-Nisa: 1)

2. Silaturahim, berbuat baik kepada kaum kerabat dan sanak famili, salah satu syarat besuk masuk surga bersama keluarga;

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ ۝

_"dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkannya."_ (QS. Ar-Ra'd: 21)

3. Panjang umur diartikan makna hakiki di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan baginya takdir mu’allaq yaitu contohnya jika dia tidak bersilaturrahim maka umurnya hanya 50 tahun dan jika dia bersilaturrahim umurnya bisa sampai 60 tahun. Hal yang seperti ini telah diisyaratkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam firman-Nya;

يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ ۖ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ ۝

_"Allah menghapuskan apa jua yang dikehendakiNya dan Ia juga menetapkan apa jua yang dikehendakinya. Dan (ingatlah) pada sisiNya ada "Ibu segala suratan."_
(QS. Ar-Ra’ad : 39)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #31

Friday, January 19, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 19 Januari 2018 / 2 Jumadil Ula 1439 H.

*"Larangan Berbisik Antara Dua Orang Ketika Sedang Bertiga"*

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ ». (رواه البخارى ومسلم)

Artinya :
_Hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallāhu 'anhu beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam  bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih."_ (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits ini menunjukkan akan agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala hal sampai pada perkara-perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.
2. Di sini kita lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik-bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.
3. Apa sebabnya?, karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih.
4. Timbul kesedihan dalam dirinya, kenapa dia tidak diajak ngobrol. Dan Islam memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang menyedihkan saudaranya.
5. Juga bisa timbul dalam dirinya suuzhan, persangkaan-persangkaan yang buruk, mungkin mereka berdua sedang ghibahi saya, sedang ngerumpiin saya atau sedang menjelek-jelekkan saya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut;

إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ...۝

_"Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih."_ [QS. Al-Mujadalah: 10]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

JUKLAK OSN SMP TAHUN 2018

Thursday, January 18, 2018

A. LATAR BELAKANG

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019, visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 adalah terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.

Pemerintah sebagai pengelola dan penyelenggara pendidikan berupaya keras dalam melaksanakan program-program peningkatan mutu pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berusaha mewujudkan program Nawacita Presiden Republik Indonesia, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dan melakukan revolusi karakter bangsa yang akan dilaksanakan melalui bidang sains pada Olimpiade Sains Nasional 2018. 

Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMP diadakan sejak tahun 2003. Ini menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan di setiap satuan pendidikan mulai dari sekolah, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan wadah bagi siswa dalam mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui bidang sains. Ini melalui proses pembelajaran sains di sekolah untuk memberikan dampak positif dalam peningkatan mutu pendidikan sains yakni bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berusaha memberikan inovasi dalam peningkatan mutu pendidikan pada OSN SMP yakni pada periode 2003 s.d. 2009, bidang yang dilombakan pada OSN meliputi 3 bidang utama: Matematika, Biologi, dan Fisika. Pada tahun 2010, Direktorat Pembinaan SMP memasukkan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam bidang yang dilombakan pada OSN. Sehingga sejak tahun 2010 s.d. 2015 bidang OSN SMP yang dilombakan adalah 4 (empat) bidang. Dengan adanya kurikulum 2013, Bidang Fisika dan Biologi digabungkan menjadi satu bidang dengan nama Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada tahun 2015. Sehingga mulai tahun 2015 s.d. 2018 bidang lomba meliputi 3 bidang yakni Matematika, IPS, dan IPA.

Perubahan yang terjadi ini dimaksud untuk memotivasi dan menumbuhkembangkan atmosfer kompetisi serta mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan ruang belajar, memfasilitasi dan menstimulus para siswa dan guru yang berprestasi dan memiliki bakat minat pada sains agar meningkatkan kemampuan akademisnya dengan berpartisipasi pada OSN SMP tahun 2018. 

OSN SMP tahun 2017 ini memberikan kesempatan kepada para siswa yang berprestasi terbaik di tingkat nasional untuk meningkatkan pencapaian prestasinya di tingkat internasional. Indonesia telah mengirimkan duta terbaik di bidang sains yakni Matematika dan IPA untuk berprestasi pada ajang kompetisi internasional yakni International Teenagers Mathematics Olympiad(ITMO) di Davao, Filipina dan International Junior Science Olympiad (IJSO) di Arnhem, Netherland. Mereka telah berhasil menyabet beberapa medali untuk diberikan kepada Negara Indonesia. Perolehan medali untuk 2 kompetisi Internasional ini 20 medali pada ITMO, sedangkan 6 medali untuk  IJS0.

Oleh karenanya, Direktorat Pembinaan SMP dipandang perlu memprogram kegiatan OSN SMP tahun 2018 yang dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat sekolah hingga tingkat nasional. Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan OSN SMP tahun 2018 supaya terlaksana secara baik, disusunlah petunjuk pelaksanaan OSN SMP Tahun 2018 sebagai acuan bagi panitia pelaksana kegiatan seleksi tingkat sekolah, kabupaten/kota, provinsi, dan tingkat nasional.

B. PERSYARATAN PESERTA

Kegiatan OSN tahun 2018 terbuka untuk  siswa SMP/MTs negeri dan swasta, atau yang sederajat, berkewarganegaraan Indonesia, dan memenuhi persyaratan sebagai berikut.
  1. Bukan peraih medali emas, perak, dan perunggu pada OSN SMP tingkat Nasional tahun sebelumnya.
  2. Terdaftar sebagai siswa SMP, MTs, atau yang sederajat, kelas VII atau kelas VIII pada saat mengikuti seleksi OSN di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi.
  3. Memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar di Data Pokok Peserta Didik yang diperoleh dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
  4. Sekurang-kurangnya telah mengikuti proses belajar mengajar selama satu emester di sekolah tersebut, dibuktikan dengan surat keterangan  kepala sekolah
  5. Memiliki nilai rapor sejak semester pertama serendah-rendahnya 75 (tujuh puluh lima) dalam skala 100 (seratus) untuk bidang lomba yang akan diikuti.
  6. Berkelakuan baik dan tidak terlibat penyalahgunaan obat terlarang dan minuman keras, yang dibuktikan dengan surat keterangan kepala sekolah.
  7. Dikirim oleh sekolah yang bersangkutan dibuktikan surat keterangan kepala sekolah.
  8. Peserta hanya berhak mengikuti satu bidang lomba.

C. JADWAL



D. PREVIEW

     

Untuk mendownload silahkan klik link berikut : 


Cara Download:
  1. Ketika link Download di Klick, maka akan diarahkan pada halaman Adf.ly
  2. Selanjutnya perhatikan pada bagian kanan atas Laman hingga tulisan "Please Wait..." berubah menjadi "SKIP AD >"
  3. Klik pada tulisan "SKIP AD >" dan lanjutkan dengan download.
  4. Jika Laman tidak terbuka otomatis, kemungkinan anda menggunakan Add Block, non aktifkan terlebih dahulu pada menu : setting >> Ad Block >> nonaktifkan dengan mencabut centang,  dan lanjutkan download.


Jangan Lupa Subscribe dan Beri Komentar yang mendukung, agar Kami dapat meningkatkan www.sahabat2edu.blogspot.co.id menjadi lebih baik.

HADITS #30

ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 18 Januari 2018 / 1 Jumadil Ula 1439 H.

"Kekayaan Paling Hakiki adalah Kekayaan Hati"

عن عبدالله بن عمرو ابن عاس رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ. (رواه مسلم)

Artinya :
Dari Abdullah bin Amr ibnu 'As radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah menjadikannya merasa puas dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :

1. Seandainya seseorang mengetahui kenikmatan yang seolah-olah dia mendapatkan dunia seluruhnya, tentu betul-betul dia akan mensyukurinya dan selalu merasa qona’ah (berkecukupan).
2. Kenikmatan tersebut adalah kenikmatan memperoleh makanan untuk hari yang dia jalani saat ini, kenikmatan aman di tempat tinggal dan kenikmatan kesehatan badan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

من أصبح منكم آمنا في سربه معافى في جسده عنده قوت يومه فكأنما حيزت له الدنيا (رواه الترمذى)

“Barangsiapa di antara kalian merasa aman di tempat tinggalnya, diberikan kesehatan badan, dan diberi makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dia telah memiliki dunia seluruhnya.” (HR. Tirmidzi)

3. Oleh karena itu, banyak berdo’alah kepada Allah agar selalu diberi kecukupan. Do’a yang selalu dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah do’a:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (رواه مسلم)

“Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.” (Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina). (HR. Muslim)
4. An Nawawi -rahimahullah- mengatakan; " 'Afaf dan ‘iffah bermakna menjauhkan dan menahan diri dari hal yang tidak diperbolehkan. Sedangkan al ghina adalah hati yang selalu merasa cukup dan tidak butuh pada apa yang ada di sisi manusia.” (Syarh Muslim, 17/41)
5. Ya Allah, berikanlah pada kami sifat ‘afaf dan ghina. Amin Yaa Mujibas Sa’ilin...
Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh.

Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :

1. Allah SWT. mengingatkan kepada makhluk-Nya akan semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada mereka;

أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلا هُدًى وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ ۝

"Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)-mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan." [QS. Luqman: 20]

2. Allah telah memberikan karunia keamanan dan banyak kemurahan kepada mereka, maka hendaklah mereka menyembah-Nya dengan mengesakan-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya;

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ ۝

"Yang memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan rasa lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan." (QS. Quraisy: 4)

والله اعلم بالصواب...
Semoga barokah dan bermanfaat....

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #29

Wednesday, January 17, 2018

ONE DAY ONE HADITS
Rabu, 17 Januari 2018 / 29 Rabi'uts-Tsani 1439 H.

"Cara Mudah untuk Bersyukur"

ْ عن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ قَالَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ “عَلَيْكُمْ”. (رواه مسلم)

Artinya :
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: ”Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih baik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah." Abu mu’awiyah berkata: "atas diri kalian.” [HR. Muslim]

Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :

1. Dengan memiliki sifat yang mulia ini yaitu selalu memandang orang di bawahnya dalam masalah dunia, seseorang akan merealisasikan syukur dengan sebenarnya.
2. Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), maka dia akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih.
3. Cara mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semcam ini, seseorang akan ridho dan bersyukur, juga rasa tamaknya (rakusnya terhadap harta dan dunia) akan berkurang.
3. Jika seseorang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat Allah padanya.
4. Dalam masalah agama, berkebalikan dengan masalah materi dan dunia. Hendaklah seseorang dalam masalah agama dan ibadah untuk bekal akhirat selalu memandang orang yang berada di atasnya. Haruslah seseorang memandang bahwa amalan sholeh yang dia lakukan masih kalah jauhnya dibanding para Nabi, shiddiqin, syuhada’ dan orang-orang sholeh. Para salafush sholeh sangat bersemangat sekali dalam kebaikan, dalam amalan shalat, puasa, sedekah, membaca Al Qur’an, menuntut ilmu dan amalan lainnya.
5. Haruslah setiap orang memiliki cara pandang semacam ini dalam masalah agama, ketaatan, pendekatan diri pada Allah,  juga dalam meraih pahala dan surga. Sikap yang benar, hendaklah seseorang berusaha melakukan kebaikan sebagaimana yang salafush sholeh lakukan. Inilah yang dinamakan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :

1. Janji kepada orang yang bersyukur dan ancaman bagi yang kufur;

 وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhan kamu memberitahu: "Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur nescaya Aku akan tambahi nikmatKu kepada kamu, dan demi sesungguhnya, jika kamu kufur ingkar sesungguhnya azab-Ku amatlah keras." [QS. Ibrahim: 7]

2. Dan sesungguhnya nikmat-nikmat Allah itu jauh lebih banyak daripada apa yang dihitung-hitung oleh hamba-hamba-Nya;

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ۝

"Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)." [QS. Ibrahim: 34]

والله اعلم بالصواب...
Semoga barokah dan bermanfaat....

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2018 - PPGJ

Sertifikasi Guru Tahun 2017

Pelaksanaan PLPG 2017 sudah berakhir dan informasi hasil kelulusan dapat dilihat melalui halaman publik masing-masing LPTK penyelengara.

Pelaksanaan UKG ulang

UKG ulang 2 bagi peserta PLPG-2016 sudah dilaksanakan pada tanggal 6-11 November 2017 dan hasil kelulusan disampaikan melalui halaman publik masing-masing LPTK penyelengara PLPG-2016.
UKG ulang 3 bagi peserta PLPG-2016 dan UKG ulang 1 bagi peserta PLPG-2017 akan dilaksanakan pada tanggal 30 Januari s.d 6 Februar1 2018. Saat ini sedang dilakukan pengaturan lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan jadwal pelaksanaan UKG Ulang. Perkembangan pengaturan jadwal dapat diikuti melalui tautan dibagian bawah halaman ini.

Jika dalam pelaksanaan ujian ulang melakukan pelanggaran maka dinyatakan tidak lulus sertifikasi guru dan tidak diberi kesempatan untuk mengikuti ujian ulang berikutnya. Jika guru yang bersangkuatn akan mengikuti sertifikasi guru lagi, maka harus mengikuti Program PPG Dalam Jabatan dengan prosedur rekrutmen peserta PPG Dalam Jabatan sesuai persyaratan akademik dan administrasi yang ditentukan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Penetapan Peserta PPG Dalam Jabatan Tahun 2018

Saat ini sedang persiapan penetapan peserta PPG Dalam Jabatan sebagai kelanjutan dari pretes PPG.
Guru yang lulus pretest selanjutnya wajib melengkapi persyaratan administrasi dengan mengirimkan berkas ke dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/ kota untuk dilakukan verifikasi dan validasi sesuai dengan persyaratan. Untuk guru TK/SD/SMP berkas dikirimkan ke dinas pendidikan kabupaten/ kota dan guru SLB/SMA/SMK berkas dikirimkan ke dinas pendidikan provinsi, paling lambat diterima dinas pendidikan pada tanggal 2 Februari 2018.
Hasil pretes dan persyaratan PPG tahun 2018 dapat dilihat melalui tautan dibagian bawah halaman ini.

Tautan Informasi

Persyaratan PPG Dalam Jabatan Tahun 2018

A. Persyaratan peserta

  1. Guru di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang belum memiliki sertifikat pendidik.
  2. Terdaftar pada Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  3. Memiliki NUPTK.
  4. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari perguruan tinggi yang memiliki program studi yang terakreditasi.
  5. Berkualifikasi akademik Sarjana/Diploma Empat yang sesuai dengan program studi pada PPG yang akan diikuti.
  6. Masih aktif mengajar dibuktikan dengan memiliki SK pembagian tugas mengajar dari kepala sekolah 2 (dua) tahun terakhir.
  7. Berusia setinggi-tingginya 58 tahun dihitung sampai dengan tanggal 31 Desember tahun 2017.
  8. Memenuhi nilai minimal pretest PPG yang ditetapkan oleh Kementerian Riset, Teknoogi, dan Pendidikan Tinggi.
  9. Sehat jasmani dan rohani.
  10. Bebas Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza).
  11. Berkelakuan baik

B. Persyaratan administrasi

  1. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, kopertis, dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi, atau notaris.
  2. Fotokopi SK Pengangkatan Pertama dan SK Pengangkatan 2 (dua) tahun terakhir, khusus bagi GTY yaitu SK pengangkatan dari yayasan yang sama. SK tersebut dilegalisasi oleh:
    1. Guru PNS dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi;
    2. PNS yang ditugaskan sebagai Guru oleh Pemerintah Daerah atau yang diberi kewenangan dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi;
    3. Guru GTY dilegalisasi oleh Ketua Yayasan;
    4. Guru bukan PNS di sekolah negeri yang memiliki SK dari Pemerintah Daerah atau yang diberi kewenangan dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi;
  3. Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) 2 (dua) tahun terakhir.
  4. Surat ijin dari Kepala Sekolah atau Ketua Yayasan untuk menjadi peserta PPG tahun 2018.
  5. Pakta Integritas dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya, seperti pada format di bawah ini.
  6. Surat penyetaraan dari Kemenristek Dikti bagi peserta yang memiliki ijazah S1 dari luar negeri.
  7. Surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.
  8. Surat keterangan bebas Napza dari BNN atau yang berwenang.
  9. Surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian.

C. Format Pakta Integritas Calon Peserta PPG Dalam Jabatan Tahun 2018

Sumber : http://kemdiknas.swin.net.id./pub/index.php



Cara Buka Link:
  1. Ketika link , maka akan diarahkan pada halaman Adf.ly
  2. Selanjutnya perhatikan pada bagian kanan atas Laman hingga tulisan "Please Wait..." berubah menjadi "SKIP AD >"
  3. Klik pada tulisan "SKIP AD >" dan lanjutkan dengan Link.
  4. Jika Laman tidak terbuka otomatis, kemungkinan anda menggunakan Add Block, non aktifkan terlebih dahulu pada menu : setting >> Ad Block >> nonaktifkan dengan mencabut centang,  dan lanjutkan Link.


Jangan Lupa Subscribe dan Beri Komentar yang mendukung, agar Kami dapat meningkatkan www.sahabat2edu.blogspot.co.id menjadi lebih baik.

USBN Tingkatkan Peran dan Kualitas Guru

Tuesday, January 16, 2018


Jakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, salah satu fungsi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) adalah meningkatkan peran dan kualitas guru, terutama dalam melakukan evaluasi bagi peserta didiknya. Soal USBN akan dibuat oleh guru-guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
“Kita ingin merevitalisasi peranan guru terutama di dalam menguasai salah satu tugas pokoknya, yaitu evaluasi. Selama ini soal ditetapkan dari provinsi atau dari institusi tertentu, atau bisa ambil dari bimbel (bimbingan belajar) atau dari lembaran LKS, dan itu bukan guru yang membikin. Jadi ini sangat tidak sesuai dengan tugas pokok guru yang harus bertanggung jawab dalam mengevaluasi (siswa),” ujar Mendikbud dalam jumpa pers tentang USBN 2018 di Kantor Kemendikbud, Rabu (10/1/2018). Ia berharap, melalui USBN, peran guru yang selama ini hilang tersebut bisa kembali.
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan, untuk mendukung guru-guru meningkatkan peran dan kualitasnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyelenggarakan pelatihan-pelatihan membuat soal. “Jadi membuat soalnya juga dibimbing. Sekarang kita tingkatkan pembuatan soal-soal yang lebih berkualitas,” katanya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu berharap, setelah mengikuti pelatihan membuat soal, guru-guru dapat lebih teratur membuat perencanaan mengajar, mengajar, hingga membuat soal sendiri, sehingga tidak lagi mengambil soal dari pihak lain. Ia mengakui, hal tersebut memang tidak mudah karena status guru yang berbeda-beda, yakni ada guru PNS, ada guru honorer, atau ada guru yang sudah sertifikasi dan belum. Namun, dalam pembuatan soal USBN di KKG atau MGMP, akan ada proses penyaringan bagi guru yang akan membuat soal.
Menurut Mendikbud, guru juga harus memahami tentang standar kompetensi lulusan yang diharapkan. Guru harus mampu membuat soal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. “Jadi bukan apa yang diajarkan oleh guru, tetapi  apa yang seharusnya dimiliki oleh siswa itu kalau dia lulus,” katanya. Ia juga mengimbau agar semua pihak siap dengan perubahan dan tidak bersikap antiperubahan. “Karena kalau tidak ada perubahan, kita tidak akan pernah maju. Memang berubah itu bukan jaminan kita akan maju, tapi setidaknya kita sudah berikhtiar untuk maju,” tutur Mendikbud. (Desliana Maulipaksi)

Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/01/mendikbud-usbn-tingkatkan-peran-dan-kualitas-guru

HADITS #28

ONE DAY ONE HADITS
Selasa, 16 Januari 2018 / 28 Rabi'uts-Tsani 1439 H.

"Keutamaan Amanat"

وعن أَبي موسى الأشعري - رضي الله عنه - ، عن النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - ، أنَّه قَالَ : (( الخَازِنُ المُسْلِمُ الأمِينُ الَّذِي ينفذُ مَا أُمِرَ بِهِ فيُعْطيهِ كَامِلاً مُوَفَّراً طَيِّبَةً بِهِ نَفْسُهُ فَيَدْفَعُهُ إِلَى الَّذِي أُمِرَ لَهُ بِهِ ، أحَدُ المُتَصَدِّقين )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

Artinya :
Dan dari Abi Musa Al-Asy’ariy radiyallah ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam, bahwasanya beliau bersabda : “Seorang Muslim yang menjadi penyimpan (bendaharawan) yang dapat dipercaya dimana ia melaksanakan apa yang diperintahkan dan memberi apa yang harus diberikannya dengan sempurna dan senang hati serta dia memberikannya kepada siapa yang diperintahkannya maka ia termasuk salah seorang yang bersedekah.” (Muttafaqun ‘Alaih)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :

1. Makna hadits ini adalah bahwasanya orang yang ikut andil dalam melakukan (merealisakan) ketaatan (contohnya: orang yang menampung dan menyalurkan infak/sedekah – pen) akan mendapat pahala sebagaimana orang yang melakukan ketaatan memperoleh pahala.
2. Hal ini bukan berarti orang yang melakukan ketaatan tadi terkurangi pahalanya, akan tetapi masing-masing mendapat bagian pahala berdasarkan amalan yang mereka usahakan dan tidak mesti kadar pahala tersebut sama persis.
3. Artinya si pemberi sedekah mendapatkan pahala berdasarkan harta yang telah dia infakkan dan orang yang menyalurkan sedekah disertai amanahpun memperoleh pahala berdasarkan usahanya tanpa mengurangi pahala si pemberi sedekah sedikitpun.
4. Imam Nawawi, dalam kitabnya, Syarah Sahih Muslim, jilid 2, hal 202, mengatakan: “Ketahuilah bahwa seorang amil (penyalur sedekah) atau bendahara dalam pelaksanaan tugasnya harus mendapatkan izin dari pemilik harta terlebih dahulu, jika tidak, bukannya pahala yang akan dia peroleh, malah dia akan menuai dosa.”
5. Ibnu Hajar berkata (dalam Fathul Bari, 3/203): “Bendahara yang dimaksud harus memenuhi kriteria berikut: Pertama, Muslim, seorang kafir tidak termasuk dalamnya, karena niatnya bukan karena Allah. Kedua,  Jujur, maka seorang pengkhianat tidak termasuk dalam kategori ini, karena dia adalah orang yang berdosa. Ketiga, Ikhlas karena Allah, karena tanpa keikhlasan usahanya akan sia-sia."

Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :

1. Allah SWT. memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling menolong dalam berbuat kebaikan —yaitu kebajikan— dan meninggalkan hal-hal yang mungkar; hal ini dinamakan ketakwaan. Allah SWT. melarang mereka bantu-membantu dalam kebatilan serta tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan hal-hal yang diharamkan;

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۝

"Dan Tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran." (QS. Al-Maidah: 2)

2. Kewajiban menunaikan amanah;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۝

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul-(Nya) dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui." (QS. Al-Anfal : 27)

والله اعلم بالصواب...
Semoga barokah dan bermanfaat....

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

JURNAL "EXPERIMENT AND QUIPPER EVALUATION" (EQE)

Monday, January 15, 2018

JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MELALUI METODE "EXPERIMENT AND QUIPPER EVALUATION" (EQE) PADA MATERI POKOK CAHAYA



Untuk mendownload silahkan klik link berikut : Jurnal EQE

Cara Download:
  1. Ketika link Download di Klick, maka akan diarahkan pada halaman Adf.ly
  2. Selanjutnya perhatikan pada bagian kanan atas Laman hingga tulisan "Please Wait..." berubah menjadi "SKIP AD >"
  3. Klik pada tulisan "SKIP AD >" dan lanjutkan dengan download.
  4. Jika Laman tidak terbuka otomatis, kemungkinan anda menggunakan Add Block, non aktifkan terlebih dahulu pada menu : setting >> Ad Block >> nonaktifkan dengan mencabut centang,  dan lanjutkan download.


Jangan Lupa Subscribe dan Beri Komentar yang mendukung, agar Kami dapat meningkatkan www.sahabat2edu.blogspot.co.id menjadi lebih baik.

Subscribe to my Newsletter