SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #71

Wednesday, February 28, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 28 Pebruari 2018 / 12 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Larangan Berbisik Antara Dua Orang Ketika Sedang Bertiga"*

وَعَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً, فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ, حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ; مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذَلِكَ يُحْزِنُهُ ». (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :
_Hadits dari Ibnu Mas'ud radhiyallāhu 'anhu beliau berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam  bersabda: Jika kalian bertiga maka janganlah 2 orang berbicara/berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih."_ (Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dan lafalnya adalah terdapat dalam Shahih Muslim).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits ini menunjukkan akan agungnya Islam. Bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala hal sampai pada perkara-perkara yang mungkin dianggap sepele, seperti adab makan, adab minum, adab yang lain-lain termasuk diantaranya adab bergaul.
2. Di sini kita lihat bagaimana Islam mengatur tatkala seorang sedang bertiga jangan sampai cuma 2 orang berkumpul kemudian berbicara berbisik-bisik sementara yang ketiga ditinggalkan.
3. Apa sebabnya?, karena perbuatan ini bisa menjadikan orang yang ke-3 bersedih.
4. Timbul kesedihan dalam dirinya, kenapa dia tidak diajak ngobrol. Dan Islam memperhatikan hal ini, Islam tidak ingin seorang menyedihkan saudaranya.
5. Juga bisa timbul dalam dirinya suuzhan, persangkaan-persangkaan yang buruk, mungkin mereka berdua sedang ghibahi saya, sedang ngerumpiin saya atau sedang menjelek-jelekkan saya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Timbul persangkaan-persangkaan yang syaithan terkadang mendiktekan kepada orang yang ke-3 tersebut;

إِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ...۞

_"Sesungguhnya najwa (bisik-bisik) dari syaithan untuk menjadikan orang-orang yang beriman bersedih."_ [QS. Al-Mujadalah: 10]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #70

Tuesday, February 27, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 27 Pebruari 2018 / 11 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Jangan Mudah Menyebarkan Setiap Berita"*

روى المغيرة بن شعبة رضي الله عنه أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله كره لكم ثلاثا : قيل وقال ، وإضاعة المال ، وكثرة السؤال (حديث صحيح البخارى/١٤٧٧ ومسلم/١٧١٥)

Artinya :
_Diriwayatkan Al-Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu anhu bahwa sesungguhnya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda : "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla membenci tiga perkara : menyebarkan desas-desus, menghambur-hamburkan harta, dan banyak pertanyaan yang tujuannya untuk menyelisihi jawabannya."_ [Shahih al-Bukhari no. 1477, dan Shahih Muslim no. 1715]

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Seorang Muslim jika ingin menyebarkan suatu berita, hendaknya ia mengecek kembali kebenarannya sebelum menyebarkannya. Mungkin saja, berita tersebut bersumber dari orang fasik atau pendusta atau musuh Islam atau sekedar dugaan belaka, yang efek negatifnya mungkin bisa merugikan si penyebar berita itu sendiri atau kaum Muslimin.
Abu Mas’ud radhiyallahu anhu pernah ditanya; “Apa yang pernah engkau dengarkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang prasangka atau dugaan?. Ia menjawab, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بِئْسَ مَطِيَّةُ الرَّجُلِ زَعَمُوا

_"Dugaan-dugaan adalah sejelek-jelek sandaran seseorang."_ [Sunan Abu Dawud no. 4972. Hadits Shahih lihat Ash-Shahihah no.866]
2. Larangan menghambur-hamburkan uang.
3. Larangan banyak bertanya yang tidak ada manfaatnya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

❀ Allah SWT. memerintahkan (kaum mukmin) untuk memeriksa dengan teliti berita dari orang fasik, dan hendaklah mereka bersikap hati-hati dalam menerimanya dan jangan menerimanya dengan begitu saja, yang akibatnya akan membalikkan kenyataan;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ ۞

_"Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena kebodohanmu, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."_ [QS. Al-Hujurat/49: 6]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #69

Monday, February 26, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 26 Pebruari 2018 / 10 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Meninggalkan Yang Tidak Berguna"*

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ (حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah radhiallahunhu dia berkata : Rasulullah SAW. bersabda : "Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya."_ (Hadits Hasan riwayat Turmudzi dan lainnya)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Termasuk sifat-sifat orang muslim adalah dia menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia serta menjauhkan perkara yang hina dan rendah.
2. Pendidikan bagi diri dan perawatannya dengan meninggalkan apa yang tidak bermanfaat didalamnya.
3. Menyibukkan diri dengan sesuatu yang tidak bermanfaat adalah kesia-siaan dan merupakan pertanda kelemahan iman.
4. Anjuran untuk memanfaatkan waktu dengan sesuatu yang manfaatnya kembali kepada diri sendiri bagi dunia maupun akhirat.
5. Ikut campur terhadap sesuatu yang bukan urusannya dapat mengakibatkan kepada perpecahan dan pertikaian diantara manusia.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Optimalisasi waktu dan potensi;

وَالْعَصْرِ ۞ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۞ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ۞

_"Demi masa (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.(3)"_ (QS. Al-Ashr: 1-3)

2. Meninggalkan hidup terlena;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ۞

_"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi."_ (QS. Al-Munafiqun: 9)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #68

Sunday, February 25, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 25 Pebruari 2018 / 9 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Kesulitan Akan Dimudahkan"*

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ : إِنَّ اللهَ تَجَاوَزَ لِيْ عَنْ أُمَّتِي : الْخَطَأُ وَالنِّسْيَانُ وَمَا اسْتُكْرِهُوا عَلَيْهِ [حديث حسن رواه ابن ماجة والبيهقي وغيرهما]

Artinya :
_Dari Ibnu Abbas radiallahuanhuma : Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda : "Sesungguhnya Allah ta’ala memaafkan umatku karena aku (disebabkan beberapa hal) : kesalahan, lupa dan segala sesuatu yang dipaksa.“_ (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Baihaqi dan lainnya)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Allah ta’ala mengutamakan umat ini dengan menghilangkan berbagai kesulitan dan memaafkan dosa kesalahan dan lupa.
2. Sesungguhnya Allah ta’ala tidak menghukum seseorang kecuali jika dia sengaja berbuat maksiat dan hatinya telah berniat untuk melakukan penyimpangan dan meninggalkan kewajiban dengan sukarela.
3. Manfaat adanya kewajiban adalah untuk mengetahui siapa yang ta’at dan siapa yang membangkang.
4. Ada beberapa perkara yang tidak begitu saja dimaafkan. Misalnya seseorang melihat najis di bajunya akan tetapi dia mengabaikan untuk menghilangkannya segera, kemudian dia shalat dengannya karena lupa, maka wajib baginya mengqodho' shalat tersebut. Contoh seperti itu banyak terdapat dalam kitab-kitab fiqh.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Toleransi hukum Islam;

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ وَلا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ۞

_"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kalian terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) kurban yang mudah didapat, dan jangan kalian mencukur kepala kalian sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kalian yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidyah, yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkurban. Apabila kalian telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) kurban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang kurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kalian telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya  tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya."_ (QS. Al-Baqarah: 196)

2. Manusiawi dalam penerapan hukum;

 فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لأنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ۞

_"Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."_ (QS. At-Taghobun: 16)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #67

Saturday, February 24, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 24 Pebruari 2018 / 8 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Istighfar Nabi SAW. Dalam Sehari-semalam"*

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً (رواه البخارى/٥٨٣٢)
Artinya :
_Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Abu Salamah bin Abdurrahman dia berkata; Abu Hurairah berkata; saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar (meminta ampunan) dan bertaubat kepada Allah dalam satu hari lebih dari tujuh puluh kali.”_ [HR. Bukhari]

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits tersebut memotivasi kita supaya memperbanyak taubat dan istighfar (memohon ampun kepada Allah).
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia dan makhluk terbaik di sisi Allah SWT. dan dosanya yang telah lalu dan akan datang telah diampuni, namun beliau masih beristighfar sebanyak 70 kali dalam rangka pengajaran kepada umatnya dan supaya meninggikan derajat beliau di sisi Allah.
3. Terus memperbanyak taubat dan istighfar akan menghapuskan dosa dan kesalahan yang bisa jadi dilakukan tanpa sengaja.
4. Bilangan istighfar dalam sehari-semalam yang disebutkan dalam hadits di atas tidak menunjukkan angka tersebut sebagai batasan dalam istighfar, namun yang dimaksud adalah banyaknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beristighfar.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Sifat orang yang bertakwa setelah terjerumus dan melakukan dosa segera beristighfar dan bertaubat;

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ ۞

_“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah - Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”_ (QS. Ali Imran:135)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #66

Friday, February 23, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 23 Pebruari 2018 / 7 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Wasiat Rasulullah SAW. Kepada Ibnu Abbas"*

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً، فَقَالَ : يَا غُلاَمُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اْحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ. [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح وفي رواية غير الترمذي: احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً].
Artinya :
_Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma, beliau berkata : Suatu saat saya berada di belakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah), niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu). Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering."_
(Riwayat Turmudzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shahih).
Dalam sebuah riwayat selain Turmudzi dikatakan: Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya di depanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Perhatian Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam mengarahkan umatnya serta menyiapkan generasi mu’min idaman.
2. Termasuk adab pengajaran adalah menarik perhatian pelajar agar timbul keinginannya terhadap pengetahuan sehingga hal tersebut lebih terkesan dalam dirinya.
3. Siapa yang konsekwen melaksanakan perintah-perintah Allah, nicsaya Allah akan menjaganya di dunia dan akhirat.
4. Beramal saleh serta melaksanakan perintah Allah dapat menolak bencana dan mengeluarkan seseorang dari kesulitan.
5. Tidak mengarahkan permintaan apapun (yang tidak dapat dilakukan makhluk) selain kepada Allah semata.
6. Manusia tidak akan mengalami musibah kecuali berdasarkan ketetapan Allah ta’ala .
7. Menghormati waktu dan menggunakannya kepada sesuatu yang bermanfaat sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam memanfaatkan waktunya saat beliau berkendaraan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Menyiapkan generasi beriman :

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعافاً خافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً ۞

_"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir teradap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."_ (QS. An-nisa': 9)

2. Allah tempat bergantung dan berlindung;
اللَّهُ الصَّمَدُ ۞
QS. Al-Ikhlas: 2 ; _"Allah Yang menjadi tumpuan sekalian makhluk untuk memohon semua hajat;"_  [Surat Al-Ikhlas :2]

3. Musibah dan keberuntungan hanya datang dari Allah;

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ.۞

_"Katakanlah (wahai Muhammad): "Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia lah Pelindung yang menyelamatkan kami, dan (dengan kepercayaan itu) maka kepada Allah jualah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal."_ (QS. At-Taubah: 51).

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

PENDAFTARAN PPGJ TAHAP II

Thursday, February 22, 2018

            Bagi para guru yang telah terdaftar dan gagal dalam pre test PPGJ Tahap I maka bergembiralah karena telah di buka pendaftaran PPGJ Tahap II. Demikian juga bagi para Guru yang belum sempat mendaftar pada Tahap I maka sekarang sudah bisa mendaftar sebagai calon peserta PPGJ Tahap II. Pendaftaran dapat diakses melalui http://simpkb.id
berikut merupakan surat edaran kemdikbud:


Untuk Syarat dan tatacara mendaftar terdapat pada lampiran surat dapat di download melalui link berikut : 


Cara Buka Link:
  1. Ketika link di klik, maka akan diarahkan pada halaman Adf.ly
  2. Selanjutnya perhatikan pada bagian kanan atas Laman hingga tulisan "Please Wait..." berubah menjadi "SKIP AD >"
  3. Klik pada tulisan "SKIP AD >" dan lanjutkan dengan Link.
  4. Jika Laman tidak terbuka otomatis, kemungkinan anda menggunakan Add Block, non aktifkan terlebih dahulu pada menu : setting >> Ad Block >> nonaktifkan dengan mencabut centang,  dan lanjutkan Link.


Jangan Lupa Subscribe dan Beri Komentar yang mendukung, agar Kami dapat meningkatkan www.sahabat2edu.blogspot.co.id menjadi lebih baik.



HADITS #65

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 22 Pebruari 2018 / 6 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Keutamaan Membangun Masjid"*

عن جابر بن عبدالله رضي الله عنه قال،قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ (رواه ابن ماجه ؛ ٧٣٨)

Artinya :
_Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallama: “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.”_ (HR. Ibnu Majah no. 738)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Mafhash qathaah dalam hadits artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya dan menderum di tempat tesebut. Dan qathah adalah sejenis burung.
2. Maksudnya, siapa membangun masjid dengan menambah bagian kecil saja yang dibutuhkan, tambahan tersebut seukuran tempat burung bertelur; atau bisa jadi caranya, para jama’ah bekerja sama untuk membangun masjid dan setiap orang punya bagian kecil seukuran tempat burung bertelur; ini semua masuk dalam istilah membangun masjid. Karena bentuk akhirnya adalah suatu masjid dalam benak kita, yaitu tempat untuk kita shalat.
3. Hadits di atas menunjukkan bahwa jika ada yang menyumbang satu sak semen saja atau bahkan menyumbang satu bata saja, sudah mendapatkan pahala untuk membangun masjid … masya Allah.
4. Berapa pun besar sumbangan untuk masjid harus didasari niatan yang ikhlas karena Allah. Karena yang dimaksud lillah (لِلَّهِ) di dalam hadirs di atas, adalah ikhlas hanya karena Allah.
5. Jadi, pahala besar membangun masjid yang disebutkan dalam hadits yang kita kaji bisa diraih ketika kita ikhlas dalam beramal, bukan untuk cari pujian atau balasan dari manusia.
6. Maksud akan dibangun baginya semisal itu di surga ada dua tafsiran:
(1) Allah akan membangunkan semisal itu dengan bangunan yang disebut bait (rumah). Namun sifatnya dalam hal luasnya dan lainnya, tentu punya keutamaan tersendiri. Bangunan di surga tentu tidak pernah dilihat oleh mata, tak pernah didengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik dalam hati akan indahnya.
(2) Keutamaan bangunan yang diperoleh di surga dibanding dengan rumah di surga lainnya adalah seperti keutamaan masjid di dunia dibanding dengan rumah-rumah di dunia. (Syarh Shahih Muslim, 5: 14)

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Ternyata membangun masjid punya keutamaan yang besar, bahkan bila kita membangun bagian kecil saja tetap punya keutamaan;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

_“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (biji sawi) pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”_ (QS. Al Zalzalah : 7)

2. Bahkan Allah menjadikan perbuatan membangun masjid, sebagai tanda keimanan;

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

_“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”_ (QS. At Taubah : 18)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

Permendikbud No 4 Tahun 2018

Penilaian Hasil Belajar

Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada 6 Februari 2018 menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah. Permendikbud Nomor 4 tahun 2018 ini diundangkan di Jakarta dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 228 pada 7 Februari 2018 oleh Ditjen Peraturan Perundang-undangan Kemenkumham Widodo Ekatjahjana.
Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah berlaku sejak diundangkan pada 7 Februari 2018. Sebagaimana Ketentuan Pasal 25 Peraturan Menteri ini.
Untuk mengunduh silahkan klik : Download

Cara Buka Link:
  1. Klik link , maka akan diarahkan pada halaman Adf.ly
  2. Selanjutnya perhatikan pada bagian kanan atas Laman hingga tulisan "Please Wait..." berubah menjadi "SKIP AD >"
  3. Klik pada tulisan "SKIP AD >" dan lanjutkan dengan Link.
  4. Jika Laman tidak terbuka otomatis, kemungkinan anda menggunakan Add Block, non aktifkan terlebih dahulu pada menu : setting >> Ad Block >> nonaktifkan dengan mencabut centang,  dan lanjutkan Link.


Jangan Lupa Subscribe dan Beri Komentar yang mendukung, agar Kami dapat meningkatkan www.sahabat2edu.blogspot.co.id menjadi lebih baik.

HADITS #64

Wednesday, February 21, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 21 Pebruari 2018 / 5 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Kautamaan Pergi Ke Masjid"*

عَنْ ا بى هريره رضي الله عنهُ، عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ غَدَا إِلَى المسْجِد أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ في الجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ. (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW., bersabda : "Barangsiapa yang pergi ke masjid pagi atau petang hari, maka Allah menyediakan untuknya sebuah jaminan - nuzul - dalam syurga setiap ia pergi, pagi atau petang hari itu."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Nuzul, maksudnya jaminan yang berupa makanan atau rezeki dan apa saja yang dapat disediakan untuk tamu.
2. Kautamaan berjalan untuk melaksanakan shalat jama'ah ke masjid.
3. Barangsiapa pergi ke masjid pagi atau petang hari, maka Allah akan menjadikan untuknya hidangan di surga setiap kali ia berangkat pagi atau petang.
4. Disamping itu, diantara
keutamaan memakmurkan masjid yang lain:
(1) membuktikan kebenaran keimanannya,
(2) mendapatkan perlindungan pada hari kiamat,
(3) mendapatkan derajat yang tinggi dan ampunan,
(4) mendapatkan ketenangan dan rahmat,
(5) menanti dan menunggu shalat dianggap shalat, dan
(6) langkah yang jauh justru akan menambah pahalanya.
5. Dengan keutamaan yang sedemikian besar dan mulia tersebut, seharusnya kita semakin termotivasi untuk memakmurkan dan memiliki tanggungjawab yang lebih besar.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

❀ Allah SWT. mempersaksikan keimanan orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid;

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ وَأَقَامَ الصَّلٰوةَ وَءَاتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ  ۖ  فَعَسٰىٓ أُولٰٓئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ۞

_"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."_ (QS. At-Taubah 9: 18)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #63

Tuesday, February 20, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 20 Pebruari 2018 / 4 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Tiga Pedoman Hidup"*

عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “ [رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح]
Artinya :
_Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah SAW. beliau bersabda : "Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.“_ (Riwayat Turmudzi, dia berkata haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shaleh.
2. Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
3. Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.
4. Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Inti dari ajaran Islam adalah menjalin kedua hubungan secara harmonis, yakni hubungan baik kepada Allah dan semua manusia;

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوٓا إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآءُو بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ  ۚ ... ۞

_"Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. Mereka mendapat murka dari Allah dan (selalu) diliputi kesengsaraan..."_ (QS. Ali 'Imran 3: 112)

2. Takwa, bekal disetiap tempat dan waktu;

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ ۞

_"Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku, hai orang-orang yang berakal."_ (QS. Al-Baqarah: 197)

3. Akhlak mulia;

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ ۞

_"Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur."_ (QS. Al-Qolam:4)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #62

Monday, February 19, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 19 Pebruari 2018 / 3 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Dalil yang Haram dan Halal"*

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعىَ حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيْهِ، أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ. (رواه البخارى ومسلم)
Artinya :
_Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati."_ (Riwayat Bukhori dan Muslim)

*Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :*

1. Termasuk sikap wara’ adalah meninggalkan syubhat .
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan cara ke arah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Penetapan halal dan haram;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحَرِّمُوا طَيِّبَاتِ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ

_"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu haramkan benda-benda yang baik-baik yang telah dihalalkan oleh Allah bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas (pada apa yang telah ditetapkan halalnya itu); kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas."_ (QS. Al-Ma'idah : 87)

2. Menghindari syubhat;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ f آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ ۞

_"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak menyangka sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebagian dari sangkaan itu adalah dosa; dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan keaiban orang; dan janganlah setengah kamu mengumpat setengahnya yang lain. Adakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? (Jika demikian keadaan mengumpat) maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh itu, patuhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertaqwalah kamu kepada Allah; sesungguhnya Allah Penerima taubat, lagi Maha mengasihani."_ (QS. Al-Hujurat : 12)

3. Kedudukan hati;

مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنۢ بَعْدِ إِيمٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُۥ مُطْمَئِنٌّۢ بِالْإِيمٰنِ وَلٰكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ۞

_"Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."_(QS. An-Nahl 16: 106)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #61

Sunday, February 18, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 18 Pebruari 2018 / 2 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Tinggalkan Keragu-raguan"*

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الْحَسَنُ بْنُ عَلِي بْنِ أبِي طَالِبٍ سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَيْحَانَتِهِ رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ . (رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح)

Artinya :
_Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah shalallahu alaihi wa sallama dan kesayangannya dia berkata : Saya menghafal dari Rasulullah SAW (sabdanya): Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu."_ (HR. Tirmidzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Meninggalkan syubhat dan mengambil yang halal akan melahirkan sikap wara’.
2. Keluar dari ikhtilaf ulama lebih utama karena hal tersebut lebih terhindar dari perbuatan syubhat, khususnya jika diantara pendapat mereka tidak ada yang dapat dikuatkan.
3. Jika keraguan bertentangan dengan keyakinan maka keyakinan yang diambil.
4. Sebuah perkara harus jelas berdasarkan keyakinan dan ketenangan. Tidak ada harganya keraguan dan kebimbangan.
5. Berhati-hati dari sikap meremehkan terhadap urusan agama.
6. Siapa yang membiasakan perkara syubhat maka dia akan berani melakukan perbuatan yang haram.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Meninggalkan keragu-raguan;

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ۞

_"Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya)."_ [QS Al-Hujurat : 15].

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

I Miss You Emaak...

Saturday, February 17, 2018

I miss U maaaaaakkk...😭😭😭

Bismillah...
Kisah Nyata :
ALLAH BAYAR SECARA TUNAI
(Wajib baca)

Dikisahkan oleh seorang ustadz dinegeri Jiran (kisah nyata)

1 hari saya pergi ke satu Rumah Panti Jompo,
Seorang sahabat meminta bantuan,
Agar saya dapat menyalurkan bantuan kepada orang miskin,

Saya belikan kain sarung,
Beli roti,
Dll,
Saya pun pergi ke Panti Jompo yang saya kenal,
Tak usah saya sebut namanya,

Saat sampai kendaraan kami di perkarangan Panti Jompo tsb,
Tiba-tiba ada seorang ibu tua berlari dari asrama (panti) mendekati saya,
.
"Ye...
Ye...
Anak aku datang,
Anak aku datang,
Senangnya anak aku datang..."

Saya tak mengenal beliau siapa,
Ibu itu memeluk saya,
Dia cium saya,

0rang tua itu berkata...

"Nak...
Kenapa tinggalkan ibu disini nak,
Ibu mau pulang...
Ibu rindu rumah kita..."

Saya waktu itu...
Hampir tak bisa berkata-kata,
Ya Allah...
Saya coba mengucapkan kata...

"Bu..."

Saya pegang tanganya,
Saya lihat mukanya,
Dia bilang...

"Sampai hati nak,
Kau tak mengaku aku ini ibu kau..."

Bisa saya bayangkan,
Bagaimana perasan beliau begitu rindu pada anak nya,
Saya coba berpura-pura,
Seolah-olah saya anaknya, saya berkata...

"Bu...
Maafkan saya ya..."

Saya pegang tangannya, saya ajak duduk atas kursi,
Saya ambil roti, dl
Dan saya suapkan ke mulutnya,
Tak terasa menetes air mata dipipi,

Mencoba bayangkan,
Hati seorang ibu yang rindu kepada anaknya,
Bila kita anaknya,
Mengambilkan sepotong roti,
Kita suapkan kemulutnya,
Bagaimana perasaan beliau ?
Bagaimana perasan kita ?

Saya coba usap air matanya yang meleleh dipipi,
Dia pegang tangan saya,
Subhana Allah...
Saya bisa merasakan bagaimana perasaan beliau yang begitu rindu kepada anaknya,

Saat saya hendak pulang,
Dia pegang kaki saya sambil berkata...

"Nak...
Jangan tinggalkan ibu nak,
Ibu mau balik,
Ibu mau pulang..."

Akhirnya saya minta izin dengan pihak pengawas panti di situ,
Melihat data beliau ternyata anaknya ada 5 orang,
Yang paling besar bergelar Tan Sri,
0rangnya memang kaya,
Punya nama besar,
Dan hebat orangnya,

Waktu saya izin pulang,
Dia pegang baju saya,
Dia bilang mau ikut saya pulang,
Saya bilang
"Di mobil ada banyak barang",
"Tak apa kata ibu itu,
Saya duduk sama barang-barang,
Itu"...

Akhirnya saya izin ke pengelola panti untuk membawa ibu itu selama 5 hari saja,

Pulang ke rumah saya,
Sholat Subuh saya jadi Imam dia makmum di belakang,
Saya baca doa, sl
Saya tengok air mata beliau jatuh,
Selesai doa saya salami beliau,
Saya cium tangannya,
Saya bilang...

"Bu...Maafkan saya ya..."

Waktu itu,
Saya tak membayangkan,
Kalau ibu saya sudah meninggal,
Tapi saya bayangkan ibu ini adalah ibu saya,
Sebab dia rindu pada anak-anaknya,

Di hari ketiga di rumah saya,
Waktu Sholat Isya',
Selesai doa saya salami beliau,
Dia lapisi tangannya dengan kain mukena-nya,
Dia salam,

Saya bilang...

"Bu...
Kenapa ibu lapisi tangan ibu ?,
2 hari yang lalu ibu salam,
Ibu tak lapisi tangan ibu dengan saya,
Kenapa hari ini ibu lapisi tangan ?"

Dia bilang...

"Ustaz...
Kau bukan anak saya kan..."

Subhanaallah...
Tiba-tiba dia sebut nama saya "Ustaz",
Saya bilang...

"Kenapa ibu panggil saya ustaz ?
Saya anak ibu..."

Dia berkata...

"Bukan...
Kalau anak saya dia tak akan seperti ini,
Kalau anak saya dia tak akan jadi imam saya,
Kalau anak saya dia tak akan suap saya makan..."

Bayangkan sahabat-sahabat bagaimana perasaan ibu ini,
Spontan saya pegang dia,
Saya peluk dia,
Saya menangis,
Saya bilang...

"Bu...
Walaupun bukan ibu saya,
Tapi saya sayang ibu seperti ibu saya..."

Saya pegang tangan ibu ini...
Walaupun bukan ibu saya,
Tapi saya tahu hatinya sangat rindu dekat dengan anaknya,
Waktu itu saya pandang wajahnya,
Saya bilang...

"Bu...
Walaupun ibu saya telah tiada,
Tapi ibu boleh ganti menjadi ibu saya,
Ibu duduklah di sini..."

Saat makan,
Saya suapkan nasi ke mulutnya,
Dia muntahkan balik makan dari mulutnya,

Saya tanya...

"Kenapa bu ?"

Tiba-tiba saya lihat wajahnya pucat,
Saya angkat dia,
Panggil ambulan antar ke rumah sakit,

Waktu di RS,
Saya ambil kepalanya dan saya rebahkan ibu ini,
Dia pegang tangan saya dia berkata...

"Ustaz...
Kalau saya mati,
Tolong jangan beritahu sorang pun anak saya,
Kalau saya sudah mati,
Jangan beritahu mereka di mana makam saya,
Kalau mereka tahu di mana kubur saya,
Jangan izinkan dia pegang batu nisan saya..."

Saya pegang beliau saya berkata...

"Bu...
Jangan ngomong seperti itu,
Bu..."

Isteri saya menangis di sebelah,
Anak saya menangis di sebelah memegang dia,
Kami pegang dia...

"Bu...
Jangan ngomong seperti itu,
Bu..."

Dia geleng kepala,
Rupa-rupanya itulah saat penghujung hayatnya,
Akhirnya dia pun meninggal di atas ribaan saya di rumah sakit itu,

Dia meninggal dalam pelukan saya,
Saya doakan Ibu Hajjah Khalijah ini ruhnya mudah-mudahan bersama Salafusoleh,

Sahabat,
Bila kita masih ada ibu,
Tolonglah taat pada ibu kita,
Jangan durhaka pada ibu kita,
Jangan tinggalkan dia di Panti Jompo,
Saat ibu kita sakit kita jaga dia,
Pijat-pijat kepala dan kaki ibu kita...

Sahabat-sahabat coba tanya ibu kita...

"Bagaimana penderitaan ibu saat mengandung saya dulu ?
Bagaimana sakitnya ibu saat melahirkan saya dulu ?"

Tanya ibu kita sahabat-sahabat sekalian...
Kalau kita tanya sudah tentu air mata ibu kita akan jatuh,
Karena itu sahabat-sahabat suapkanlah makanan pada ibu kita...

Sahabat-sahabat semua...
Selepas wafatnya ibu ini, ternyata berita kematiannya sampai juga kepada anaknya yang sulung,
Anak dia terus telefon saya...

Apa anaknya bilang pada saya...

"Saya akan bawa anda ke pengadilan,
Saya akan tuntut anda telah membawa keluar ibu saya dari dari Panti Jompo"...

3 tahun dia titipkan ibunya di Panti,
Dia tak pergi lihat,
Sebab itu ibunya rindu,
Hingga ibu itu tak bisa membedakan saya dengan anaknya...

Akhirnya saya tunggu,
Tunggu punya tunggu tidak ada kabar hampir setahun lebih,
Saya pergi ceramah di Masjid di daerah pecinaan,
Selesai saya ceramah datang seorang lelaki memeluk saya,

Menangis dalam masjid,
0rang dalam masjid heran,
Ada apa ini,
Saya tanya pada dia...

"Pak,
Ada apa ini ?
Ada masalah apa...?"

Dia berkata dalam keadaan menangis...

"Ustaz...
Tolong kasih tahu di mana makam ibu saya ustaz ?
Tolong kasih tahu di mana kubur ibu saya ?"...

Saya bilang...

"Kenapa hari ini baru tanya kubur ibu kamu ?"...

Dia bilang...

"Tolonglah ustaz...
Saya mau jumpa ibu saya ustaz,
Sayalah orang yang bergelar Tan Sri yang mau menuntut ustaz saat itu...
Saya sekarang ini sudah bangkrut ustaz,
Isteri saya mati kecelakaan,
Rumah disita bank,
Mobil mewah saya semua dah disita bank,
Tinggal 1 saja,
Motor tua itu..."

Saya berkata...

"Saya bisa tunjukkan makam ibu kamu,
Tapi dengan 1 syarat,
Kamu jangan pegang batu nisan ibu kamu..."

Sampai di pemakaman,
Tak sempat saya turun dari mobil,
Dia turun duluan,
Saya lihat didepan mata saya sendiri dia jatuh tersungkur tangan nya menjadi hitam,
Mulutnya tertarik sebelah yang tadi awalnya tangan dan mulutnya baik-baik saja,
Sambil memanggil-manggil...

"Ibu...
Ibuuu...
Ibuuuuu..."

Tiba-tiba saya angkat dia tak jauh dari makam ibunya belum sampai ke kubur ibunya,
Dia sudah hembuskan nafas terakhir disamping makam ibunya...

Allahu Akbarrr...

Mengucap panjang saya...
Allah SWT tunjukkan kepada saya,
Dikehidupan ini balasan anak yang durhaka pada ibu dan ayahnya,

Semoga kisah ini menjadi pelajaran di luar sana,
Ambillah iktiar dari kisah di atas,.

"Dan apabila mata ibumu sudah tertutup,
Maka hilanglah satu keberkatan disisi Allah,
Yaitu doa seorang ibu"'

HADITS #60

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 17 Pebruari 2018 / 1 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Keutamaan Zuhud"*

عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ : ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ .
[حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة]

Artinya :
_Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahu 'anhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia."_ (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya keter-gantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya.
2. Bersikap qana'ah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap ‘iffah (menjaga kehormatan diri) dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.
3. Jiwa yang merasa cukup dan 'iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud.
4. Zuhud terbagi menjadi tiga tingkatan:
1) Meninggalkan yang haram, yang merupakan zuhudnya orang-orang ‘awwam, dan ini adalah fardhu ‘ain.
2) Meninggalkan kelebihan-kelebihan dari yang halal, dan ini zuhudnya orang-orang yang khusus.
3) Meninggalkan apa-apa yang dapat menyibukkannya dari (mengingat) Allah, dan ini adalah zuhudnya orang-orang yang mendalam pengetahuannya tentang Allah.
5. Sesungguhnya tama' (rakus) terhadap dunia dan terikat dengannya adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian Allah terhadap hamba sedangkan tama' terhadap apa-apa yang dimiliki manusia dan menanti-nantikannya (berharap agar diberi oleh manusia) adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian manusia kepadanya. Maka zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia adalah sebab terbesar yang akan mendatangkan kecintaan manusia kepadanya.
6. Dengan zuhud niscaya manusia mendapatkan ketenangan hidup di dunia dan di akhirat, birahmatillaah.
Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang zuhud terhadap dunia dan zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki manusia. Aamiin...

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Kemewahan dunia merupakan permainan dan hiburan;

اعْلَمُوٓا أَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْأَمْوٰلِ وَالْأَوْلٰدِ  ۖ  كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطٰمًا  ۖ  وَفِى الْأَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوٰنٌ  ۚ  وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ إِلَّا مَتٰعُ الْغُرُورِ ۞

_"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."_ (QS. Al-Hadid 57: 20)

2. Akhirat adakah kehidupan yang sebenar-benarnya;

وَمَا هَٰذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ ۞

_"Dan (ingatlah bahwa) kehidupan dunia ini (meliputi segala kesenangan dan kemewahannya, jika dinilaikan dengan kehidupan akhirat) tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan; dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya; kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini tentulah mereka tidak akan melupakan hari akhirat)."_ [QS. Al-Ankabut : 64]

3. Syetan memperdaya manusia lewat duniawi;

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ  ۖ  فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا  ۖ  وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ ۞

_"Wahai manusia! Sungguh, janji Allah itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memerdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memerdayakan kamu tentang Allah."_ (QS. Fatir 35: 5)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #59

Friday, February 16, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 16 Pebruari 2018 / 30 Jumadil Ula 1439 H.

*"Keutamaan Hari Jum'at"*

عن أوس بن أوس قال : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَغَسَّلَ ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ ، وَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ يَخْطُوهَا أَجْرُ سَنَةٍ صِيَامُهَا وَقِيَامُهَا (رواه الترمذى)

Artinya :
_Dari Aus bin Aus, ia berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dengan mencuci kepala dan anggota badan lainnya, lalu ia pergi di awal waktu atau ia pergi dan mendapati khutbah pertama, lalu ia mendekat pada imam, mendengar khutbah serta diam, maka setiap langkah kakinya terhitung seperti puasa dan shalat setahun.”_ (HR. Tirmidzi no. 496)

Catatan :
Ada ulama' yang menafsirkan maksud dari hadits di atas yang menyebutkan kata 'mandi' dengan _ghosala_ (غسل) bermakna mencuci kepala, sedangkan _ightasala_ (اغتسل) berarti mencuci anggota badan lainnya. Demikian disebutkan dalam Tuhfatul Ahwadzi, 3 : 3. Bahkan inilah makna yang lebih tepat.
Ada tafsiran lain mengenai makna mandi dalam hadits di atas. Sebagaimana kata Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad;

قال الإمام أحمد : (غَسَّل) أي : جامع أهله ، وكذا فسَّره وكيع

Imam Ahmad berkata, makna _ghossala_ (َغَسَّلَ) adalah menyetubuhi istri. Demikian ditafsirkan pula oleh Waki’.
Tafsiran di atas disebutkan pula dalam Fathul Bari 2 : 366 dan Tuhfatul Ahwadzi, 3 : 3. Tentu hubungan intim tersebut mengharuskan untuk mandi junub.
Namun kalau kita lihat tekstual hadits di atas, yang dimaksud hubungan intim adalah pada pagi hari di hari Jum’at, bukan pada malam harinya. Sebagaimana hal ini dipahami oleh para ulama' dan mereka tidak memahaminya pada malam Jum’at.

وقال السيوطي في تنوير الحوالك: ويؤيده حديث: أيعجز أحدكم أن يجامع أهله في كل يوم جمعة، فإن له أجرين اثنين: أجر غسله، وأجر غسل امرأته. أخرجه البيهقي في شعب الإيمان من حديث أبي هريرة.

"As Suyuthi dalam Tanwirul Hawalik dan beliau menguatkan hadits tersebut berkata: "Apakah kalian lemas menyetubuhi istri kalian pada setiap hari Jum’at (artinya bukan di malam hari), karena menyetubuhi saat itu mendapat dua pahala: (1) pahala mandi Jum’at, (2) pahala menyebabkan istri mandi (karena disetubuhi). Hadits yang dimaksud dikeluarkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dari hadits Abu Hurairah.
Dan syah-syah saja jika mandi Jum’at digabungkan dengan mandi junub.
Imam Nawawi rahimahullah  menjelaskan; “Jika seseorang meniatkan mandi junub dan mandi Jum’at sekaligus, maka maksud tersebut dibolehkan.” (Al-Majmu’, 1: 326)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Keutamaan mandi Jum'at (seperti mandi junub) di pagi hari sebelum berangkat Jum'atan.
2. Mendatangi Jum'atan di awal waktu adalah lebih utama pahalanya.
3. Terlepas dari bahasan di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi sunnah rasul dilakukan sebagai amalan pada malam atau hari Jum'at, antara lain:
a. Perbanyak membaca Shalawat.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa siapa saja yang memperbanyak membaca shalawat maka ia akan ditinggikan derajatnya hingga dekat dengan Allah.
b. Shalat Jum'at.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa tidak diwajibkan shalat Jum'at bagi perempuan, hamba sahaya, anak kecil, dan orang yang sedang sakit.
c. Perbanyak do'a.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa waktu antara Jum'atan dan sebelum Asyar adalah orang yang akan dikabulkan do'anya.
d. Membaca Al-Qur’an, terutama surat Al-Kahfi.
Sebuah hadits menjelaskan bahwa apabila kita membaca Al-Qur’an, terutama surat Al-Kahfi akan memberikan cahaya dalam hidup kita.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Perintah untuk bersegera mendatangi Jum'atan;

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ۞

_"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."_ [QS. Al-Jumu'ah : 9]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #58

Thursday, February 15, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 15 Pebruari 2018 / 29 Jumadil Ula 1439 H.

*"Larangan Berzina dan Membunuh"*

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ : الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ (رواه البخاري ومسلم)

Artinya :
_Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah SAW.) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya."_ (Riwayat Bukhari dan Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu : zina muhshon (orang yang sudah menikah), membunuh manusia dengan sengaja dan meninggalkan agamanya (murtad) berpisah dari jama'ah kaum muslimin.
2. Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan murtad.
3. Sesungguhnya agama yang disepakati adalah yang dipegang oleh jama'ah kaum muslimin, maka wajib dijaga dan tidak boleh keluar darinya.
4. Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal itu bertujuan untuk mencegah (preventif) dan melindungi.
5. Pendidikan bagi masyarakat untuk takut kepada Allah ta’ala dan selalu merasa terawasi oleh-Nya dan keadaan tersembunyi atau terbuka sebelum dilaksanakannya hukuman.
6. Hadits di atas menunjukkan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian.
7. Dalam hadits tersebut merupakan ancaman bagi siapa yang membunuh manusia yang diharamkan oleh Allah ta’ala.

*Tema yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Nyawa seorang muslim sangat dilindungi;

 وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُتَعَمِّداً فَجَزاؤُهُ جَهَنَّمُ خالِداً فِيها وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذاباً عَظِيماً ۞

_"Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya."_ [QS. An Nisa': 93]

2. Hukuman dalam Islam sebagai bagian dari perlindungan;

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الألْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ۞

_"Dan dalam qishas (hukuman mati) itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagi kalian, hai orang-orang yang berakal, supaya kalian bertakwa."_ [QS. Al-Baqarah-179].

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #57

Wednesday, February 14, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 14 Pebruari 2018 / 28 Jumadil Ula 1439 H.

*"Haram Meniru-niru Orang Kafir"*

عن ابن عمر رضى الله عنها قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ . (رواه ابو داوذ)
Artinya :
_Dari Ibnu Umar berkata, bersabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”_ (HR. Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ hal. 1/269, mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus).

*Pelajaran yang terdapat di dalam hadits di atas :*

1. Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir, karena berakibat kemurtadan sehingga kita menjadi kafir juga. _Na'udzubillah min dzalik._
2. Sebagai contoh, "Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani." Merayakan Valentine's day berarti telah meniru-niru mereka.
3. Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.
4. Ada enam alasan mengapa HARAM hukumnya ikut merayakan Hari Valentine (Valentine's day), karena :
a. Merayakan Valentine berarti meniru-niru orang kafir,
b. Menghadiri perayaan orang kafir bukan ciri orang yang beriman,
c. Mengagungkan sang pejuang cinta akan berkumpul bersamanya di hari kiamat kelak,
d. Ucapan "Selamat" berakibat terjerumus dalam kesyirikan dan kemaksiatan,
e. Hari Kasih Sayang menjadi hari semangat berzina, dan
f. Termasuk meniru perbuatan setan _laknatullah._

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam valentine;

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا ۞

_“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.”_ (QS. Al Furqon [25]: 72)

2. Larangan mengikuti budaya orang kafir;

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ  ۚ  إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ۞

_"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."_
(QS. Al-Isra' 17: 36)

3. Jika kita tetap mengikuti mereka maka kita digolongkan sebagai orang yang dhalim yakni orang yang menganiaya diri sendiri;

...ٍ  ۚ  وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُمْ مِّنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ  ۙ  إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِينَ ۞

_"Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim."_ (QS. Al-Baqarah 2: 145)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #56

Tuesday, February 13, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 13 Pebruari 2018 / 27 Jumadil Ula 1439 H.

*"Akibat Dosa Maksiat"*

عن أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه، عن رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِى قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ) »

Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda; “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar-raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya); ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”_ (HR. At Tirmidzi no. 3334, Ibnu Majah no. 4244, Ibnu Hibban 7/27, dan Ahmad 2/297. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Setiap hari tidak bosan-bosannya kita melakukan maksiat, kadang meninggalkan yang wajib dan menerjang yang haram. Aurat terus diumbar, tanpa pernah sadar untuk mengenakan jilbab dan menutup aurat yang sempurna. Shalat 5 waktu yang sudah diketahui wajibnya seringkali ditinggalkan tanpa pernah ada rasa bersalah. Padahal meninggalkannya termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa zina. Padahal pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa. Bahkan bisa memadamkan cahaya hati. Inilah yang patut direnungkan saat ini.
2. Jika bintik, noda dan noktah hitam itu sudah penuh dan menutupi hatinya, maka noktah hitam yang datang berikutnya ke dalam hati akibat dari perbuatan dosa dan kemaksiatan, maka hati itu akan merasa tidak terpengaruh dengan noda yang mengotorinya, sebagaimana tidak terlihatnya noda hitam yang menempel pada kain hitam. Saat perbuatan dosa sudah tidak terasa lagi sebagai sebuah dosa, maka yang ada adalah rasa nyaman.
3. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan; “Yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati.” Demikian pula yang dikatakan oleh Mujahid, Qotadah, Ibnu Zaid.
4. Inilah di antara dampak bahaya maksiat bagi hati. Setiap maksiat membuat hati tertutup noda hitam dan lama kelamaan hati tersebut jadi tertutup. Jika hati itu tertutup, apakah mampu ia menerima seberkas cahaya kebenaran? Sungguh sangat tidak mungkin. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan; “Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran."
5. Perbanyaklah taubat dan istighfar, itulah yang akan menghilangkan gelapnya hati dan membuat hati semakin bercahaya sehingga mudah menerima hidayah (petunjuk) atau kebenaran.
6. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan; “Dan (efek negatif dosa) yang paling berbahaya (paling mengkhawatirkan) bagi seorang hamba adalah dosa dan kemaksiatan bisa melemahkan keinginan hati sehingga keinginannya untuk melakukan perbuatan maksiat semakin kuat. Dosa melemahkan keinginan hati untuk bertaubat sedikit demi sedikit sampai akhirnya semua keinginan untuk taubat tercabut dari hati (tanpa meninggalkan sisa sedikitpun). (Padahal) seandainya separuh dari hati seseorang itu sudah mati, maka itu sudah susah untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, hilang rasa khisyah (takut) dan khusyu' (tunduk). Tidak membekasnya ketaatan, tidak berguna nasehat, tidak takut lagi berbuat maksiat."
7. Jadi memang demikianlah jika hati diperhatikan, di jaga dan dipedulikan maka kehidupan dunia dan akhirat kita akan selamat dan akan mendapat kebahagiaan karena dengan hati yang sehat, bersih, orang bisa menahan diri dari syubhat, menahan diri dari syahwat. Sebaliknya, jika hati diabaikan maka penyakit, halangan dan duri berupa syubhat dan syahwat mudah hinggap dalam perjalanan kita menuju akhirat, dan niscaya kita akan sengsara, nelangsa, dan penuh penyesalan.
8. Kiat untuk dijauhkan dari perbuatan dosa :
~ Mengetahui kalau itu perbuatan dosa dan tahu akibatnya.
~ Selalu membenarkan ancaman Allah SWT.
~ Khawatir kalau taubatnya tidak diterima Allah SWT.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Menjadi hati yang selamat, qolbun salim. Yang tidak ada manfaat di sisi Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat kecuali datang menghadap Allah Azza wa Jalla dengan hati yang selamat;

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ۞ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ۞

_"(Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allâh dengan hati yang bersih, hati yang selamat."_ [QS. As-Syu’ara’/26: 88-89]

2. Pengaruh maksiat pada hati sungguh amat luar biasa, bahkan bisa memadamkan cahaya hati;

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ۞

_“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”_ (QS. Al Muthoffifin: 14)

3. Akibat orang yang sudah ditenggelamkan oleh dosa dan maksiat;

بَلَىٰ مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَأَحَاطَتْ بِهِ خَطِيئَتُهُ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ۞

_"(Bukan demikian), yang benar; barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."_ [QS. Al-Baqarah: 81]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #55

Monday, February 12, 2018

TADABBUR AL QUR'AN

Q.S AL BAQARAH : 38 - 48

2:38 قُلْنَا اهْبِطُوا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنْ تَبِعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".

2:39 وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

2:40 يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَوْفُوا بِعَهْدِي أُوفِ بِعَهْدِكُمْ وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

2:41 وَآمِنُوا بِمَا أَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُونُوا أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ ۖ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ

Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Quran) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.

2:42 وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.

2:43 وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.

2:44 ۞ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?

2:45 وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

2:46 الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

2:47 يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.

2:48 وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ

Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.

🍥💍🍥💍🍥💍🍥💍🍥💍

🌕Tadabbur Ayat🌕

Ayat 38 - 39 melanjutkan ayat sebelumnya; ketika Nabi Adam as. dan Hawa tidak tahan menerima ujian dari Allah, sebagai konsekuensinya Allah turunkan keduanya ke bumi. Pun juga Iblis yang telah nyata-nyata menunjukkan kesombongannya, Allah usir mereka dari kedudukannya yang mulia disisi Robbnya. Di bumi manusia tumbuh berkembang memenuhi jalan hidupnya dengan membawa misi kepemimpinan yang telah ia amanatkan. Allah berikan jaminan ketentraman dan kebahagian bagi orang yang mengikuti petunjuk-petunjukNya, sedangkan bagi yang mengingkari dan mendustakannya, Allah ancam mereka dengan adzab neraka.

Ayat 40 - 48 Allah hendak menunjukkan beberapa contoh prilaku orang-orang dahulu (Bani Israel) yang menyeleweng dari ajaran Allah yang tidak patut ditiru. Prilaku-prilaku itu diantaranya:
- mengingkari janji/sumpah
- menjual hukum agama untuk kepentingan pribadi.
- mencampur adukkan antara yang haq dengan yang batil.
- tidak sinkron antara ucapan dengan perbuatan.

Beberapa hal yang wajib dilakukan dalam memaknai hidup di bumi ini sebagai hamba Allah adalah:
- selalu mengingat akan nikmat-nikmat Allah.
- mengimani Al Quran sebagai petunjuk Allah, membaca, mempelajari, dan mengamalkannya.
- mendirikan sholat berjamaah.
- menunaikan zakat.
- meminta tolong hanya kepada Allah dengan diiringi sabar dan sholat yang khusyu.
- takut akan nasibnya di hari akhirat nanti dengan mempersiapkan bekal untuk dirinya dengan sebaik-baiknya.

HADITS #54

Sunday, February 11, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 11 Pebruari 2018 / 25 Jumadil Ula 1439 H.

*"Jadilah Pelopor Kebaikan"*

عن جارير رضي الله عنه قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ . (متفق عليه)

Artinya :
_Dari Jarir rodhiyalloohu 'anhu berkata : Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam (sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai kebiasaan buruk (sehingga menjadi kebiasaan ummat), maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”_ (HR. Bukhari Muslim dari Jarir ra).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits ini memberikan kedudukan istimewa bagi orang pertama yang membuat inovasi, menunjukkan jalan, memberikan suatu contoh terhadap perbuatan tertentu, menciptakan kebiasaan tertentu di masyarakat, atau membuat aturan yang diikuti orang lain. Bila inovasi, contoh atau perbuatan tersebut merupakan hal baik menurut agama, maka ia akan mendapatkan pahala berkali lipat, yang meliputi pahalanya sendiri karena melakukan hal baik tersebut, dan kumpulan seluruh pahala dari orang-orang yang mengerjakan perbuatan tersebut.
2. Keteladanan yang dilakukan, dan contoh amal baik yang diperbuat akan menjadi shodaqah jariyah yang akan senantiasa mengalir pahalanya. Keteladannya menjadi shodaqah bagi dirinya, karena shadaqah artinya adalah bukti, yaitu bukti atas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Ini sesuai dengan sabda Nabi SAW.:

إِنَّ الدَّالَّ عَلَى الْخَيْرِ كَفَاعِلِهِ

_“Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan itu, (pahalanya) seperti orang yang mengerjakannya.”_ (Hadits Shahih dari Anas bin Malik, diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ahmad ibn Hanbal dan Thabrani).
3. Namun jika sebaliknya, bila contoh dan teladan yang diberikan merupakan jalan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, menyimpang dari kebenaran dan cenderung kepada memperturutkan hawa nafsu, maka ia juga akan mendapatkan dosa dan beban yang berlipat ganda, yaitu dosanya sendiri dan dosa orang orang yang termotivasi mengikuti perbuatan munkar tersebut.
4. Mendahului/memulai menjalankan sunnah Nabi SAW, lalu diikuti oleh orang-orang lain. Bisa jadi sunnah tersebut bukanlah sunnah yang ditinggalkan/dilupakan/telah mati, akan tetapi dialah yang pertama kali mengingatkan orang-orang lain dalam mengerjakannya. Sebagaimana dalam kasus hadits Jarir bin Abdillah, sunnah Nabi yang dikerjakan adalah shodaqoh. Tentunya sunnah ini bukanlah sunnah yang telah mati atau ditinggalkan para sahabat, akan tetapi pada waktu kasus datangnya orang-orang miskin maka sahabat Anshori itulah yang pertama kali mengamalkannya sehingga diikuti oleh para sahabat yang lain.
5. Bisa jadi makna _"sanna sunnatan hasanah"_ diartikan dengan menghidupkan sunnah Nabi SAW. yang telah mati/ditinggalkan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Rasulullah SAW. adalah suri teladan yang baik;

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْأَاخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا ۞

_"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."_ (QS. Al-Ahzab 33: 21)

2. Perintah menolong dalam kebaikan dan taqwa;

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰى  ۖ  وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوٰنِ  ۚ  وَاتَّقُوا اللَّهَ  ۖ  إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ ۞

_"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-Nya."_ (QS. Al-Ma'idah 5: 2)

3. Balasan pahala yang besar atas orang yang merintis dan menganjurkan berbuat kebaikan;

لَّا خَيْرَ فِى كَثِيرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلٰحٍۢ بَيْنَ النَّاسِ  ۚ  وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَآءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا ۞

_"Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barang siapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar."_ (QS. An-Nisa' 4: 114)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #53

Saturday, February 10, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 10 Pebruari 2018 / 24 Jumadil Ula 1439 H.

*"Bagaimana Cara Hidupmu Begitu Pula Cara Matimu"*

عن جابر رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيهِ)). [رواه مسلم]
Artinya :
_Dari Jabir r.a., berkata; Nabi SAW. bersabda: "Dibangkitkan setiap hamba itu - dari kuburnya, menurut apa yang ia mati atasnya."_ (HR. Muslim)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits ini menyerukan setiap manusia muslim lagi mu'min agar senantiasa berbuat kebaikan kepada siapapun, mengerjakan apa-apa yang diridhoi Allah, menetapi sunnah-sunnahnya Rasulullah SAW. dalam segala waktu, tempat dan keadaan. Juga menyerukan supaya terus menerus memiliki keikhlasan hati dalam mengamalkan segala hal semata-mata untuk Allah Ta'ala jua, baik dalam ucapan ataupun perbuatan.
2. Kepentingannya ialah agar di saat kita ditemui oleh ajal, maka kematian kita pun menetapi keadaan sebagaimana yang tersebut di atas itu, sehingga pada hari kita diba'ats atau dibangunkan dari kubur nanti, keadaan kita pun sebagaimana halnya apa yang kita tetapi sewaktu kita berada di dunia ini.
3. Bagaimana cara hidupmu, begitu pula cara matimu.
4. Semogalah kita memperoleh chusnul-khatimah, yakni penghabisan hidup kita di dunia dalam keadaan beramal baik dan terpuji.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Tidak sama cara hidup seseorang yang mati chusnul khotimah dan cara hidup yang mati su'ul khotimah;

أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَوَاءً مَحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْ ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ ۞

_"Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka sangkakan itu."_ [QS. Al-Jasiyah : 21]

2. Menganjurkan Untuk Menambah-nambah Kebaikan Pada Akhir-akhir Umurnya;

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صٰلِحًا غَيْرَ الَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ  ۚ  أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيرُ  ۖ  فَذُوقُوا فَمَا لِلظّٰلِمِينَ مِنْ نَّصِيرٍ ۞

_"Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu. (Dikatakan kepada mereka), Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang dzalim tidak ada seorang penolong pun."_ (QS. Fatir 35: 37)

3. Ucapan selamat para Malaikat kepada orang yang mati chusnul khotimah;

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ۞

_"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun 'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan."_ [QS. An-Nahl : 32]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #52

Friday, February 9, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 9 Pebruari 2018 / 23 Jumadil Ula 1439 H.

*"Terputusnya Amalan Selain Tiga Perkara"*

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. (رواه مسلم)

Artinya :
_“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): shodaqoh jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.”_ (HR. Muslim no. 1631)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Jika manusia itu mati, amalannya terputus. Dari sini menunjukkan bahwa seorang muslim hendaklah memperbanyak amalan sholeh sebelum ia meninggal dunia.
2. Allah menjadikan hamba sebab sehingga setelah meninggal dunia sekalipun ia masih bisa mendapat pahala, inilah karunia Allah.
3. Amalan yang masih terus mengalir pahalanya walaupun setelah meninggal dunia, di antaranya:
*a. Shodaqoh jariyah,* seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.
*b. Ilmu yang bermanfaat,* yaitu ilmu syar’i (ilmu agama) yang ia ajarkan kepada orang lain dan mereka terus amalkan, atau ia menulis buku agama yang bermanfaat dan terus dimanfaatkan setelah ia meninggal dunia.
*c. Anak yang sholeh,* karena anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu orang tuanya masih mendapatkan pahala meskipun orang tuanya sudah meninggal dunia.
4. Di antara kebaikan lainnya yang bermanfaat untuk mayit muslim setelah ia meninggal dunia yang diberikan orang yang masih hidup adalah do’a kebaikan yang tulus kepada si mayit tersebut. Do’a tersebut mencakup do’a rahmat, ampunan, meraih surga, selamat dari siksa neraka dan berbagai do’a kebaikan lainnya. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ  _(“anak sholeh yang mendo’akannya”)_, tidaklah dipahami bahwa do’a yang manfaat hanya dari anak saja. Bahkan do’a kebaikan orang lain untuk si mayit tersebut tetap bermanfaat insya-Allah. Oleh karena itu, kaum muslimin disyari’atkan melakukan shalat jenazah terhadap mayit lalu mendo’akan mayit tersebut walaupun mayit itu bukan ayahnya.
5. Dalam hadits tersebut terdapat isyarat adanya keutamaan menikah, juga terdapat dorongan untuk menikah dan memperbanyak keturunan supaya mendapatkan keturunan yang sholeh (sehingga bermanfaat nantinya ketika kita telah meninggal dunia).

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Pentingnya melakukan amalan semasa hidupnya yakni suatu amalan yang akan mengalir terus pahalanya meskipun orang tersebut telah meninggal dunia yang disebut dengan _amal jariyah_;

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ ۞

_"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh)."_ [Surat Ya-Siin : 12]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #51

Thursday, February 8, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 8 Pebruari 2018 / 22 Jumadil Ula 1439 H.

*"Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa dan Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu"*

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ » [رواه مسلم والترميدى واحمد]

Artinya :
_Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga itu diliputi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, dan neraka itu diliputi hal-hal yang menyenangkan."_ (HR. Muslim IV/2174 no.2822, At-Tirmidzi IV/693 no.2559, dan Ahmad III/284 no.14062)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Maksud sabda Nabi SAW. (neraka itu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan) ialah bahwa jalan menuju neraka itu dipenuhi dengan hal-hal yang disukai oleh jiwa manusia yaitu berupa dosa-dosa dan maksiat seperti zina, riba, korupsi, mengurangi takaran dan timbangan, menggunjing orang lain, meninggalkan sholat, puasa, zakat dan kewajiban-kewajiban lainnya. Semuanya itu sangat disukai jiwa manusia karena sesuai dengan nafsu syahwatnya. Oleh karenanya, ketika seorang hamba melakukan hal-hal itu semua demi mengikuti hawa nafsu dan menyenangkan jiwanya, maka ia pun terancam untuk masuk ke dalam api neraka.
2. Demikianlah karakter syahwat ia adalah keinginan yang penuh dengan jebakan. Orang yang tidak waspada akan dibuai dengan kenikmatannya dan terkungkung dengan lilitan-lilitan maut yang sangat sulit ia melepaskannya. Hari ini banyak orang terlena dengan perbuatan dosa.
3. Hadits di atas menjelaskan bahwa yang di maksud dengan neraka adalah segala sesuatu yang menuju kepada keburukan, misalnya maksiat, berbuat dzalim, dan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Sedangkan surga itu adalah segala sesuatu yang baik dan amar ma’ruf sehingga jauh dari keburukan.
4. Setiap orang muslim harus memahami bahwa dunia ini adalah medan perjuangan yang Allah menghamparkan berbagai macam ujian untuk memilih manusia yang berkwalitas.
5. Hiasi hari-harimu dengan hadits ini !
Syaikh Abdurrazzaq hafidzahullah memberikan contoh kepada kita bagaimana cara mengaplikasikan hadits ini dalam kehidupan sehari-hari, beliau berkata;
“Aku nasehatkan bagi diriku sendiri dan saudaraku sekalian;
√ Jika engkau mendengar adzan telah dikumandangkan :

*"حى على الصلاة ، حى على الفلاح"*
(hayya 'alash sholah, hayya ‘alal falah : marilah shalat, marilah menuju kebahagiaan) namun jiwamu merasa benci menghadiri dan melaksanakannya, mengulur-ulur waktu dan merasa malas. Ingatkan dirimu tentang hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci jiwa.
√ Jika kewajiban membayar zakat telah tiba dan jiwamu merasa malas mengeluarkannya serta membagikannya kepada fakir miskin maka ingatkan dirimu dengan hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa.
√ Jika waktu puasa telah tiba sementara jiwamu merasa enggan menunaikannya, ingatkan dirimu degan hadits ini. Sungguh surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa.
√ Begitu juga ketika jiwamu merasa malas untuk berbakti kepada orang tua, enggan berbuat baik kepada keduanya dan merasa berat memenuhi hak-haknya, ingatkan dirimu dengan hadits ini bahwa surga itu diliputi perkara yang dibenci jiwa.
√ Sebaliknya ketika jiwamu condong kepada perbuatan-perbuatan keji, zina dan perbuatan haram lainnya maka ingatkan dirimu bahwa neraka itu diiputi perkara-perkara yang disenangi syahwat. Ingatkan pula jika sekarang engkau lakukan perbuatan ini maka kelak engkau akan masuk neraka.
√ Jika jiwamu tergoda dengan perbuatan riba, maka ingatkan dirimu bahwa Allah dan rasulNya telah mengharamkannya dan pelakunya kelak akan masuk neraka.
√ Begitu juga ketika jiwamu sedang ketagihan minum-minuman keras dan minuman haram lainnya maka ingatkan dirimu bahwa neraka itu diliputi perkara-perkara yang disenangi syahwat.
√ Jika engkau selalu menerapkan hadits ini dalam sendi-sendi kehidupanmu dan berusaha menghadirkannya setiap saat maka dengan ijin Allah engkau akan bisa menjauhi perbuatan haram dan memudahkanmu menjalankan ketaatan kepadaNya.”
(Muhadharah Syaikh Abdurrazzaq Hafidzahullah)

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Ingatlah, jiwa manusia itu condong pada kejelekan;

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۞

_“Sesungguhnya jiwa (manusia) itu menyuruh pada kejelekan kecuali jiwa yang dirahmati Tuhanku.”_ (QS. Yusuf: 53)

2. Bersungguh-sungguh  dalam kebaikan tidak akan sia-sia.;

وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞
_"Dan apa saja - perbuatan baik - yang engkau sekalian berikan untuk dirimu sendiri, nanti pasti akan engkau sekalian dapati di sisi Allah, keadaannya adalah lebih baik dan lebih besar pahalanya dan mohonlah pengampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ (QS. Al-Muzzammil: 20).

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #50

Wednesday, February 7, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 7 Pebruari 2018 / 21 Jumadil Ula 1439 H.

*"Seorang Mukmin yang Cerdas dan yang Lemah"*

عن أبي يعلى شداد بن أوس - رضي الله عنه - ، عن النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ : الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ ، وَعَمِلَ لِمَا بعدَ المَوتِ ، والعَاجِزُ مَنْ أتْبَعَ نَفْسَهُ هَواهَا وَتَمنَّى عَلَى اللهِ. [رواه الترمذي]
Artinya :
_Dari Abu Ya'la yaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi SAW., sabdanya: "Orang yang cerdas - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah tanpa beramal shaleh."_
(HR. Imam At-Tirmidzi dan ia mengatakan ini adalah Hadis hasan).

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Orang yang cerdas yaitu:
a. Orang yang selalu memperhitungkan dirinya sendiri yang artinya: “mau bermuhasabah” atau mawas diri.
b. Orang yang selalu beramal shaleh menyiapkan bekal untuk kampung akhirat.

2. Orang yang lemah/tidak cerdas lebih banyak berangan-angan mengharap karunia dari Allah tanpa beramal shaleh bahkan selalu berbuat maksiat. _Na'udzubillahi min dzaalik_

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Sebaik-baik perbekalan adalah takwa;

...  ۗ  وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى  ۚ  وَاتَّقُونِ يٰٓأُولِى الْأَلْبٰبِ  ۞

_"Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!."_ (QS. Al-Baqarah 2: 197)

2. Janganlah meninggalkan generasi yang lemah..!

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ۞

_"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."_ (QS. An-Nisa' 4: Ayat 9)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #49

Tuesday, February 6, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 6 Pebruari 2018 / 20 Jumadil Ula 1439 H.

*"Betapa Manisnya Iman"*

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ .( رواه البخارى )

Artinya :
_Dari Anas, dari Nabi SAW beliau bersabda: "Tiga hal, barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman (yaitu) menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka."_ (HR. Imam Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Bolehnya memakai majaz dalam menasehati, memberi pelajaran, dan dakwah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami dan diterima pelajarannya.
2. Iman memiliki buah yang manis yang bisa dirasakan mukmin ketika memenuhi kriteria atau syarat-syaratnya, sebaliknya tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman ini.
3. Manisnya iman bisa dirasakan seorang mukmin yang mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi selainnya, mencintai orang lain karena Allah semata, dan membenci kembali kepada kekufuran.
4. Manusia akan merasakan kebahagiaan besar ketika sedang mencintai. Maka manisnya iman menjadi buah yang dirasakan seorang mukmin ketika ia mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan sempurna.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Manisnya iman (حَلاَوَةُ الإِيمَانِ) juga mengingatkan kita ibarat pohon, iman itu memiliki buah manisnya bisa dirasakan oleh seorang mukmin. Tentu saja pohon baru bisa berbuah ketika akarnya teguh dan pohonnya kuat. Jadi ia tidak mudah dirasakan oleh setiap orang;

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ۞ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُون ۞

_"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."_ (QS. Ibrahim: 24-25)

2. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya bukan sekadar pengakuan, ia harus dibuktikan dengan amaliyah ibadah dalam kehidupan sehari-hari;

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞

_Katakanlah; “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang._ (QS. Ali Imran: 31)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

Subscribe to my Newsletter