SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #102

Saturday, March 31, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 31 Maret 2018/13 Rajab 1439 H.

*"Ikatan Iman yang Paling Kokoh"*

عن الإمام جعفر بن محمد الصادق (عليه السَّلام) أنهُ قَالَ: "مِنْ أَوْثَقِ عُرَى الْإِيمَانِ أَنْ تُحِبَّ فِي اللَّهِ، وَ تُبْغِضَ فِي اللَّهِ، وَ تُعْطِيَ فِي اللَّهِ، وَ تَمْنَعَ فِي اللَّهِ" . (رواه ابو داود و الترمذى)
Artinya :
_Dari Al-Imam Ja'far bin Muhammad As-Shadiq, sesungguhnya ia (Rasulullah SAW.) bersabda: "Tali iman yang paling kecil kuat, barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah.”_ (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits di atas kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan kita hanya kepada Allah semata.
2. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridla kepada apa yang diridlai Allah, tidak ridla kepada yang tidak diridlai Allah, memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk memberikan dan tidak memberikan kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.
3. Dalam pengertian menurut syariat, yang dimaksud dengan _al-hubbu fillah_ (mencintai karena Allah) adalah mencurahkan kasih sayang dan kecintaan kepada orang –orang yang beriman dan taat kepada Allah Ta’ala karena keimanan dan ketaatan yang mereka lakukan.
4. Sedangkan yang dimaksud dengan _al-bughdu fillah_ (benci karena Allah) adalah mencurahkan ketidaksukaan dan kebencian kepada orang-orang yang mempersekutukan-Nya dan kepada orang-orang yang keluar dari ketaatan kepadaNya dikarenakan mereka telah melakukan perbuatan yang mendatangkan kemarahan dan kebencian Allah.
5. Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta dan benci karena Allah SWT.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Mereka tidak akan mau berteman akrab dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang tersebut adalah kaum kerabatnya sendiri;

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ۞

_“Kamu tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling kasih sayang dengan orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak sauadara-saudara ataupun saudara keluarga mereka. Mereka (yang setia) itu, Allah telah menetapkan iman dalam hati mereka, dan telah menguatkan mereka dengan semangat pertolongan daripada-Nya; dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka tetap kekal di dalamnya. Allah ridha akan mereka dan mereka ridha (serta bersyukur) akan nikmat pemberian-Nya. Merekalah penyokong-penyokong (agama) Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya penyokong-penyokong (agama) Allah itu ialah orang-orang yang berjaya."_ [QS. Al-Mujadilah :22]

2. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah SWT. dalam ayat lain;

لَا يَتَّخِذِ الْمُؤْمِنُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ اللَّهِ فِي شَيْءٍ إِلَّا أَنْ تَتَّقُوا مِنْهُمْ تُقَاةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَإِلَى اللَّهِ الْمَصِيرُ ۞

_"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan kepada Allah jualah tempat kembali."_ (QS. Ali Imran: 28)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #101

Friday, March 30, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 30 Maret 2018/12 Rajab 1439 H.

*"Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga"*

عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ . (رواه البخاري)

Artinya :
_Dari Abu Muhammad yaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah SAW. bersabda : "Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darajat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga."_ (Riwayat Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatang yang diberikan tadi, lalu dimakan -yakni diminum, kemudian dikembalikan lagi kepada yang memilikinya, apabila sudah habis susu yang ada di dalam teteknya. Manihah itu dapat berupa kambing dan disebut Manihatul 'ami atau Manihatusy syaati dan dapat pula berupa unta, lalu disebut Manihatun naaqati.
2. Empat puluh bagian, yaitu kebaikan selain manihatul 'anzi seperti: As-Salam, tasymiyatul'athosi, membuang rintangan di jalan, dan lain sebagainya dari amal-amal kebaikan.
3. Semua amal kebaikan yang diridhoi Allah SWT. menjadi wasilah seseorang masuk surga.

*Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :*

1. Yaitu agar mereka mengetahui dan mendapat balasan dari apa yang telah mereka perbuat di dunia, yang baiknya dan yang buruknya;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ۞

_"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."_ (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

2. Amalan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi wasilah seseorang masuk ke dalam surgaNya;

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ۞

_"(yaitu) Mereka yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan mereka bersih suci (dari kufur syirik dan maksiat), sambil malaikat itu berkata kepada mereka: "Selamat sejahtera kepada kamu; masuklah ke dalam Syurga disebabkan amal baik yang telah kamu kerjakan."_ [QS. An-Nahl : 32]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #100

Thursday, March 29, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 29 Maret 2018/11 Rajab 1439 H.

*"Keutamaan Berjalan Menuju Masjid"*
                     *-o(Bagian 2)o-*

عن بُريدَة رضي الله عنه ، عن النبيِّ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ : بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ . (رواه أبُو دَاوُدَ وَالتِّرمِذِيُّ )
Artinya :
_Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda; “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid, bahwa ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.”_ (HR. Abu Daud, no. 561; Tirmidzi, no. 223)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Orang beriman mendapatkan kabar gembira tentang keadaannya yang bercahaya pada hari kiamat.
2. Setiap hamba berada dalam kegelapan kecuali orang yang beriman.
3. Hadits tersebut menunjukkan keutamaan orang yang berjalan di kegelapan dan ini ditemukan dalam shalat Isya’ dan shalat Shubuh yang dilakukan berjamaah di masjid. Mereka yang menjaga shalat tersebut, itulah yang akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.
4. Ada beberapa hikmah shalat berjama'ah Isya' dan Shubuh di masjid:
(1) akan mudah turun berkah dan rahmat,
(2) dengan berjama'ah bisa menambah ilmu dan mengerti cara beramal shalat yang benar dengan memperhatikan lainnya,
(3) keikhlasan dan kekhusyu’an sebagian jama'ah akan berpengaruh pada jama'ah lainnya, sehingga membuat ibadah seluruh jama'ah jadi diterima.
5. Di samping beberapa hikmah tersebut di atas, masih banyak keutamaan lain yang bisa diraih kaum muslimin yang berjalan kaki menuju masjid, diantaranya:
(1) Mendapat cahaya di hari kiamat,
(2) Dibangunkan sebuah rumah di surga,
(3) Setiap satu langkah menghapus satu dosa dan Allah juga akan mengangkat derajadnya,
(4) Ditinggikan derajadnya, dan
(5) Akan dilipatgandakan pahalanya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Al-Qur'an memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang beramal shalih;

إِنَّ هٰذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ۞

_"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,"_ (QS. Al-Isra' 17: 9)

2. Pahala besar bagi orang mukmin yang beramal shalih;

إِنَّ هٰذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِى لِلَّتِى هِىَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا ۞

_"Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,"_ (QS. Al-Isra' 17: 9)

3. Janji dan balasan Allah SWT. kepada orang mukmin yang beramal shalih;

وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ  ۖ  كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا  ۙ  قَالُوا هٰذَا الَّذِى رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ  ۖ  وَأُتُوا بِهِۦ مُتَشٰبِهًا  ۖ  وَلَهُمْ فِيهَآ أَزْوٰجٌ مُّطَهَّرَةٌ  ۖ  وَهُمْ فِيهَا خٰلِدُونَ ۞

_"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata, Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu. Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya."_ (QS. Al-Baqarah 2: 25)

4. Orang beriman akan mendapatkan kabar gembira tentang keadaannya yang bercahaya pada hari kiamat;

يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمٰنِهِمْ بُشْرٰىكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِينَ فِيهَا  ۚ  ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ۞

_"Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung."_ (QS. Al-Hadid 57: 12)
 
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #98

Wednesday, March 28, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 28 Maret 2018/10 Rajab 1439 H.

*"Keutamaan Berjalan Menuju Masjid"*
                     *-o(Bagian 1)o-*

عن جابر رضي الله عنه قَالَ: أراد بنو سَلِمَةَ أَن يَنتقِلوا قرب المسجِدِ فبلغ ذلِكَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم، فَقَالَ لهم: إنَّهُ قَدْ بَلَغَني أنَّكُمْ تُرِيدُونَ أنْ تَنتَقِلُوا قُربَ المَسجِد؟ فقالُوا: نَعَمْ، يَا رَسُول اللهِ قَدْ أَرَدْنَا ذلِكَ. فَقَالَ: بَنِي سَلِمَةَ، دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ، ديَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ . (رواه مسلم) وفي روايةٍ: إنَّ بِكُلِّ خَطوَةٍ دَرَجَةً . (رواه مسلم)
Artinya :
_Dari Jabir ra, katanya: "Bani Salimah bermaksud hendak berpindah tempat di dekat masjid. Berita itu sampai kepada Rasulullah SAW., kemudian beliau SAW. bersabda kepada Bani Salimah itu: "Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahwa engkau semua ingin berpindah ke tempat di dekat masjid ?" Mereka menjawab: "Benar, ya Rasulullah, kita berkehendak sedemikian itu." Beliau SAW. bersabda lagi: "Wahai Bani Salimah, tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, akan dicatatlah langkah-langkahmu itu - pahala melangkahkan kaki dari rumah ke masjid itu pasti dicatat sebanyak yang dijalankan. Jadi tidak perlu berpindah ke dekat masjid. Tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, akan dicatatlah langkah-langkahmu itu."_ (QS. Muslim) Dalam riwayat lain disebutkan : _"Sesungguhnya dengan setiap langkah itu ada darajadnya sendiri."_

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Hadits ini memberi petunjuk bahwa, seorang yang berjalan ke masjid disana ada kebaikan- kebaikan yang ditulis untuknya.
2. Dengan langkah-langkah itu menjadi saksi untuknya besuk.
3. Disunahkan berjalan kaki menuju kemasjid.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Semua amal perbuatan yang telah mereka kerjakan, juga bekas-bekas nya besuk menjadi saksi untuknya;

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ فِي إِمَامٍ مُبِينٍ ۞

_"Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kami tuliskan segala yang mereka telah kerjakan serta segala kesan perkataan dan perbuatan yang mereka tinggalkan. Dan (ingatlah) tiap-tiap sesuatu kami catatkan satu persatu dalam Kitab (ibu Suratan) yang jelas nyata."_ [QS. Ya-Sin : 12]
 
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #98

Tuesday, March 27, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 27 Maret 2018/9 Rajab 1439 H.

*"Hukum Nazar Muthlaq"*

عن عائشة رضي الله عنها، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ (رواه البخارى)

Artinya :
_Dari 'Aisyah radhiyallah anha, dari nabi shalallahu alaihi wa salam bersabda ; “Barangsiapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah memaksiati-Nya.”_ (HR. Bukhari no. 6696)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Kita ketahui bersama ada kaedah, wasilah (perantara) kepada ketaatan, maka bernilai ketaatan dan wasilah pada kemaksiatan, maka bernilai maksiat.
2. Nazar muthlaq artinya tidak menyebutkan syarat. Contohnya, seseorang yang bernazar, “Aku ikhlas pada Allah mewajibkan diriku bersedekah untuk masjid sebesar Rp. 2.000.000”.
3. Dari hadits di atas, kebanyakan ulama' Malikiyah dan sebagian ulama' Syafi’iyah –seperti Imam Nawawi dan Al Ghozali– berpendapat bahwa hukum nazar adalah sunnah.
4. Kita katakan bahwa hadits yang menjelaskan larangan untuk bernazar dimaksudkan untuk nazar mu'allaq. Karena nazar macam pertama sebenarnya dilakukan tidak ikhlas pada Allah, tujuannya hanyalah agar orang yang bernazar mendapatkan manfaat. Orang yang bernazar dengan macam yang pertama hanyalah mau bersedekah ketika penyakitnya sembuh. Jika tidak sembuh, ia tidak bersedekah. Itulah mengapa dalam hadits disebut orang yang pelit (bakhil).
5. Perlu juga diketahui bahwa kenapa dilarang untuk bernazar sebagaimana disebut dalam hadits larangan? Jawabnya, agar jangan disangka bahwa tujuan nazar itu pasti terwujud ketika seseorang bernazar atau jangan disangka bahwa Allah pasti akan penuhi maksud nazar karena nazar taat yang dilakukan. Sebagaimana dikatakan dalam hadits bahwa nazar sama sekali tidak menolak apa yang Allah takdirkan.
6. Jadi larangan yang dimaksudkan dalam hadits yang melarang nazar adalah larangan irsyad (alias: makruh) untuk memberi petunjuk bahwa ada cara yang lebih afdhol, yaitu sedekah dan amalan ketaatan bisa dilakukan tanpa mesti mewajibkan diri dengan bernazar. Atau kita bisa bernazar dengan nazar  mutlaq yang tanpa syarat seperti kita katakan ketika penyakit kita sembuh, “Aku ingin bernazar dengan mewajibkan diriku untuk berpuasa.” Di sini tidak disebutkan syarat, namun dilakukan hanya dalam rangka bersyukur pada Allah.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Barangsiapa yang bernazar taat, lalu ia tidak mampu menunaikannya, contoh : Mungkin ada yang bernazar mewajibkan dirinya ketika pergi haji harus berjalan kaki dari negerinya ke Makkah, padahal dia sendiri tidak mampu. Atau nazar makshiyat,
Seperti seseorang bernazar, “Jika lulus ujian, saya akan traktir teman-teman mabuk-mabukan.” Nazar seperti ini tidak boleh ditunaikan dan sebagai gantinya adalah menunaikan kafaroh sumpah. Kafaroh sumpah adalah:
◎ Memberi makan kepada sepuluh orang miskin, atau
◎ Memberi pakaian kepada sepuluh orang miskin, atau
◎ Memerdekakan satu orang budak,
◎ Jika tidak mampu ketiga hal di atas, barulah menunaikan pilihan berpuasa selama tiga hari.

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِنْ يُؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُمُ الْأَيْمَانَ ۖ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ۞

_"Kamu tidak dikira salah oleh Allah tentang sumpah-sumpah kamu yang tidak disengajakan (untuk bersumpah), akan tetapi kamu dikira salah oleh-Nya dengan sebab sumpah yang sengaja kamu buat dengan bersungguh-sungguh. Maka bayaran dendanya ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari jenis makanan yang sederhana yang kamu (biasa) berikan kepada keluarga kamu, atau memberi pakaian untuk mereka, atau memerdekakan seorang hamba. Kemudian barangsiapa yang tidak dapat (menunaikan denda yang tersebut), maka hendaklah ia berpuasa tiga hari. Yang demikian itu ialah denda penebus sumpah kamu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah - peliharalah sumpah kamu. Demikianlah Allah menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (hukum-hukum agama-Nya) supaya kamu bersyukur."_ [QS. Al-Ma'idah : 89]
 
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #97

Monday, March 26, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 26 Maret 2018 / 8 Rajab 1439 H.

*"Kiat untuk Menjaga Shalat"*

عن أبي موسى الأشعرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى البَرْدَيْنِ دَخَلَ الجَنَّةَ . (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Artinya :
_Dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a., berkata : Rasulullah SAW. bersabda : "Barangsiapa yang bersembahyang dua shalat barad - makna sebenarnya dingin, maka ia dapat masuk syurga."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Dua shalat barad maknanya ialah shalat Subuh dan Asar.
2. Tujuan dikhususkan dua shalat dari shalat-shalat yang lainnya, kerena waktu subuh lezat-lezatnya orang tidur dan waktu ashar sibuk- sibuknya orang bekerja.
3. Maka apabila seorang bisa menjaga shalat Subuh dan Asar dipastikan bisa menjaga shalat yang lainnya.
4. Orang yang bisa menjaga shalat lima waktunya maka ia berhak mendapatkan janji-Nya yaitu: "surga".

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Allâh memerintahkan mendirikan shalat setelah Allâh Azza wa Jalla menyebutkan masalah tauhid;

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي ۞

_"Sesungguhnya Aku ini adalah Allâh, tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Aku, maka beribadahlah kepada-Ku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”_ [QS. Thâhâ/20: 14]

2. Allâh Azza wa Jalla telah menyuruh kita untuk mengerjakan shalat pada waktu yang telah ditentukan;

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا ۞

_"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”_ [QS. An-Nisâ’/4: 103]

3. Allâh Azza wa Jalla telah menentukan waktu shalat atas setiap Mukmin, dan Allâh pun memerintahkan kita untuk menjaga shalat pada waktu-waktunya;

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ ۞

_"Peliharalah semua shalatmu, dan peliharalah shalat wustha’. Dan berdirilah karena Allâh (dalam shalatmu) dengan khusyu’."_ [QS. Al-Baqarah/2: 238]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #96

Sunday, March 25, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 25 Maret 2018 / 7 Rajab 1439 H.

*"Fitrah Manusia Beragama  Islam (Tauhid)"*

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ اِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى اْلفِطْرَةِ فَاَبَوَاهُ يُهَوّدَانِهِ وَ يُنَصّرَانِهِ وَ يُمَجّسَانِهِ، كَمَا تُنْتَجُ اْلبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ، هَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ اَبُوْ هُرَيْرَةَ: وَ اقْرَءُوْا اِنْ شِئْتُمْ: فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya dia berkata : Rasulullah SAW bersabda; “Tidaklah seorang anak yang dilahirkan melainkan terlahir atas fithrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani atau Majusi, sebagaimana binatang ternak dilahirkan (oleh induknya) dalam keadaan sempurna. Apakah kalian mengetahui ada yang telinganya terpotong ?Kemudian Abu Hurairah ra. berkata; “Bacalah jika kalian mau : Fithrotalloohillatii fathoron naasa ‘alaihaa, laa tabdiila likholqillaah. (Fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah). (Q.Ar-Ruum : 30)."_ [HR. Muslim juz 4, hal. 2047]

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Setiap yang dilahirkan. Kalimat ini menunjukkan seluruh yang dilahirkan tanpa kecuali, baik dari kalangan muslim atau pun kafir.
2. Manusia diciptakan atas fithrah, berupa potensi dasar tentang al-Islam. Itulah salah satu maknanya yang diperintah Allah disebut مَعْرُوف (yang diketahui, dikenal, diakui kebaikannya), karena mereka tahu yang baik. Yang dilarang Allah SWT disebut مُنْكَر (diingkari, ditolak), karena seluruh manusia sudah mempunyai fithrah menolak keburukan.
3. Segala yang diperintah Allah SWT dan Rasul-Nya telah sesuai dengan fithrah manusia. Segala yang dilarang pasti bertentangan dengan fithrah manusia.
4. Dalam hadits ini tersirat bahwa seluruh manusia diciptakan Allah dibekali potensi baik yaitu condong kepada al-Islam, tapi setan (baik setan jin atau pun manusia), yang mempengaruhi mereka ke arah negatif.
5. Kemudian rasul diutus untuk membawa umat agar tetap pada jalan yang benar, tetapi banyak yang menentang.
6. Allah SWT menjadi pengawas semua makhluk baik yang taat maupun yang maksiat.
7. Di akhirat, manusia itu ada yang masuk surga dan ada yang masuk neraka, yang semua itu terkait dengan amal masing-masing. Orang yang mampu mempertahankan keutuhan fithrahnya akan menjadi ahli surga, yang yang menyimpang darinya, menjadi ahli neraka.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Fitrah manusia beragama tauhid;

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِيْ ادَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلى اَنْفُسِهِمْ اَلَسْتُ بِرَبّكُمْ، قَالُوْا بَلى شَهِدْنَا، اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ اْلقِيمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هذَا غَافِلِيْنَ  ۞  اَوْ تَقُوْلُوْآ اِنَّمَآ اَشْرَكَ ابَآؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرّيَّةً مّنْ بَعْدِهِمْ، اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ اْلمُبْطِلُوْنَ  ۞ وَ كَذلِكَ نُفَصّلُ الايتِ وَ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْن ۞ َ

_"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu ?". Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?".  Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran)."_  [QS. Al-A’raaf : 172-173-174]

2. Luruskanlah wajahmu menghadap kepada agama yang telah disyariatkan oleh Allah bagimu, yaitu agama yang hanif, agama Ibrahim, yang telah ditunjukkan oleh Allah kepadamu dan disempurnakan-Nya bagimu dengan sangat sempurna.
Selain dari itu kamu adalah orang yang tetap berada pada fitrahmu yang suci yang telah dibekalkan oleh Allah kepada semua makhluk-Nya. Karena sesungguhnya Allah telah membekalkan kepada semua makhluk-Nya pengetahuan tentang keesaan-Nya, dan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia;

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدّيْنِ حَنِيْفًا، فِطْرَتَ اللهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا، لاَ تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللهِ، ذلِكَ الدّيْنُ اْلقَيّمُ وَ لكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُوْنَ  ۞  مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَ اتَّقُوْهُ وَ اَقِيْمُوا الصَّلوةَ وَ لاَ تَكُوْنُوْا مِنَ اْلمُشْرِكِيْن  ۞  مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَ كَانُوْا شِيَعًا، كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ ۞

_"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu (kesiapan menerima agama tauhid). Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertaqwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apayang ada pada golongan mereka."_ [QS. Ar-Ruum : 30-31-32]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #95

Saturday, March 24, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 24 Maret 2018 / 6 Rajab 1439 H.

*"Pentingnya Bisa Melestarikan Amal Kebaikan"*

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه أيضا  قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا . (رواه البخاري)
Artinya :
_Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu anhu pula, katanya: Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila seseorang hamba itu sakit atau bermusafir, maka dicatatlah untuknya pahala ketaatan sebagaimana kalau ia mengerjakannya di waktu ia sedang berada di rumah sendiri dan dalam keadaan sehat."_ (Riwayat Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits ini menunjukkan betapa besar karunia Allah SWT.
2. Barang siapa mempunyai amalan yang Istiqomah maka ketika ia meninggalkan disebabkan oleh adanya udzur yang dibenarkan secara syar'i, maka ia terus akan ditulis baginya seperti amalnya.
3. Oleh karenanya maka mengenallah Allah tatkala lapang maka Allahpun akan mengenal kita tatkala dalam keadaan sempit.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Yakni mereka ikhlas dalam beramal hanya karena Allah SWT., yaitu dengan menaati apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT. kepada mereka;

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنزلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ ۞ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ ۞ نُزُلًا مِنْ غَفُورٍ رَحِيمٍ ۞

_"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan; "Tuhan kami ialah Allah, " kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan); "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (30) Kamilah Pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (31) Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (32)_ (QS. Fushilat :30-32)

2. Beramal kebaikan pada hakekatnya untuk dirinya sendiri;

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ۞

_"Barang siapa yang mengerjakan amal yang shaleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan."_ (QS. Al-Jatsiyah: 15)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #94

Friday, March 23, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 23 Maret 2018 / 5 Rajab 1439 H.

*"Keutamaan Berdo'a bagi Seorang Muslim"*

حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ الْقَطَّانُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ تَعَالَى مِنْ الدُّعَاءِ . (رواه الترميذى)
Artinya :
_Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi ﷺ  bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah ta'ala daripada do'a."_ (HR. Tirmidzi)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Dalam kitab syarh _Tuhfah al-Ahwadzi_ disebutkan bahwa maksud dari hadits tersebut adalah tidak ada dzikir atau ibadah qauliyah (ucapan) yang paling mulia di sisi Allah melainkan do'a.
2. Do'a bisa diartikan sebagai bentuk permohonan dan pujian dari seorang hamba yang rendah kedudukannya pada Tuhannya Yang Maha Tinggi dan Maha Kuasa. Sehingga seseorang yang enggan untuk berdo'a maka ia adalah orang yang menyombongkan dirinya.
3. Do'a memiliki keutamaan dan faedah yang tak terhitung, kedudukannya sebagai satu bentuk ibadah sudah cukup menjadi bukti keutamaannya.
4. Ada beberapa keutamaan dan manfaat berdo'a kepada Allah SWT. diantaranya :
1) Do'a adalah ibadah itu sendiri. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ :
اَلدُّعَاءُ هُوَ اْلعِبَادَةُ
_“Doa adalah ibadah.”_ (HR. Abu Daud, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2) Do'a itu menunjukan sikap tawakkal kepada Allah Ta’ala. Hal itu dikarenakan orang yang berdo’a dalam kondisi memohon pertolongan kepada-Nya, menyerahkan urusan hanya kepada-Nya bukan kepada yang selain-Nya.
3) Do'a juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan dan menolak bahaya dan keburukan. Sabda Rasulullah ﷺ :
وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ عِبَادَ اللَّهِ بِالدُّعَاءِ »
_Dan Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya do'a itu bermanfaat baik terhadap apa yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.”_ (HR. At-Tirmidzi, dari Ibnu Umar ra.)
4) Do'a adalah senjata yang digunakan para Nabi dalam menghadapi situasi dan keadaan yang sulit.
5) Do'a dapat menghilangkan kegelisahan dan kesedihan, menjadikan hati lapang, dan mempermudah urusan. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ
_“Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.”_ (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah ra.)
6) Do'a juga menjadi senjata bagi orang-orang yang terzholimi (teraniaya), ia adalah tempat berlindung bagi orang-orang lemah yang putus harapan, tertutup segala pintu di hadapannya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Meninggalkan do'a adalah bentuk menyombongkan diri dari menyembah Allah SWT.;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ  ۚ  إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ۞
_"Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."_ (QS. Ghafir 40: 60)

2. Nabi Ayub ‘as. menggunakan senjata doa ketika mengalami berbagai macam cobaan, terisolir dari manusia, tidak ada lagi yang menyayanginya selain istrinya sendiri, dalam kondisi seperti itu ia tetap bersabar dan mengharap ridho Allah, dan ketika cobaan itu telah berlarut lama, ia berdo'a;

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ ۞ فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَى لِلْعَابِدِينَ ۞

_“Dan (ingatlah kisah Nabi) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kami pun memperkenankan seruan (do'a)-nya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”_ (QS. Al-Anbiya’ : 83-84)
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #93

Thursday, March 22, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 22 Maret 2018 / 4 Rajab 1439 H.

*"Betapa Manisnya Iman"*

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ .(رواه البخارى)

Artinya :
_Dari Anas bin Malik ra., dari Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapat manisnya iman, yaitu (1) Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. (2) Orang yang mencintai seseorang karena Allah semata-mata. (3) Dan orang yang benci untuk kembali kepada kekufuran  sama dengan bencinya jika  dilempar ke dalam neraka."_ (HR. Bukhari : 20/Status: Hadits Shahih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Beriman kepada Allah dan Rasul-nya merupakan pokok keyakinan penting dalam kehidupan seorang Muslim.
2. Iman memiliki buah yang manis yang bisa dirasakan mukmin ketika memenuhi kriteria atau syarat-syaratnya, sebaliknya tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman ini.
3. Tiga perkara yang menjadi penyebab mendapatkan manisnya iman pada seseorang:
(1) Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Manisnya iman tersebut diperlihatkan dengan ketaatan dan kepatuhan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya.
(2) Ia mencintai seseorang hanya karena Allah semata-mata. Maksudnya bila dekat dengan seseorang tersebut menjadikan jauh jarak kedekatan dengan Allah, maka seorang mukmin yang benar akan menjaga jarak dengan orang tersebut.
Sedangkan bila dengan sesama muslim akan saling mengasihi dan menyayangi, menjaga hubungan ukhuwah (persaudaraan) dengan menunaikan hak dan tanggungjawab serta berusaha menjauhi permusuhan dan pertengkaran. Kecintaan kepada Muslim yang lain semata-mata karena Allah bukan sebab syahwat keduniaan.
(3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran sama dengan bencinya jika  dilemparkan kedalam neraka. Dalam hal ini ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi unsur-unsur dan perbuatan yang membawa kepada syirik dan kekufuran.
4. Rasulullah ﷺ sentiasa menyeru umatnya untuk memelihara iman agar senantiasa teguh, mantap,  dan bertambah. Demikianlah yang dimaksud dengan merasakan manisanya iman.
Nabi ﷺ bersabda;

إن الإيمان ليَخْلَقُ فِى جَوفِ أَحَدِكمُ كَـمَا يَخْلَقُ الثَّوبُ فَاسْأَلُوا اللهَ أَنْ يُـجَدِّدَ الِإيمَانَ فِى قُلُوبِكُم .

_"Sesungguhnya iman itu bisa memudar pada hati kalian, sebagaimana kain bisa memudar. Karena itu, berdo'alah kepada Allah untuk memperbarui iman di hati kalian."_ (HR. Hakim).
5. Keberadaan iman bisa bertambah dan berkurang.  Bertambahnya iman dengan melakukan ketaatan kepada Allah dan berkurangnya iman bila menumpuk-numpuk perbuatan dosa dan kemaksiatan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Manisnya iman (حَلاَوَةُ الإِيمَانِ) juga mengingatkan kita ibarat pohon, iman itu memiliki buah manisnya bisa dirasakan oleh seorang mukmin. Tentu saja pohon baru bisa berbuah ketika akarnya teguh dan pohonnya kuat. Jadi ia tidak mudah dirasakan oleh setiap orang;

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ۞ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُون ۞
َ
_"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."_ (QS. Ibrahim: 24-25)

2. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya bukan sekadar pengakuan, ia harus dibuktikan;

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞

_Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ (QS. Ali Imran: 31)

3. Ciri-ciri orang yang beriman diantaranya;

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ۞

_“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”_ (QS. Al-Anfal : 2)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•


*AMALAN DAN DZIKIR DI BULAN RAJAB :*

1. Do'a selama bulan Rajab :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ .

_"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan."_

2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

_"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala."_

3. Do'a dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70 x) :

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

_"Ya Allah ampunilah dosa kami, belas kasihanilah kami, dan aku bertaubat kepada Engkau."_

4. Do'a dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70 x) :

اَسْتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا .

5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan Rajab (100 x) :

سُبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

6. Membaca _“Sayyidul Istighfar”_ (3 x pagi dan sore) :

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت .

Amalan diambil dari *Kitab Kanzun Najah Was-Surur* karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad 'Ali Qudsi Al-Makki.
💦🌿☘🌿💦🌿☘🌿💦🌿☘

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #92

Wednesday, March 21, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 21 Maret 2018 / 3 Rajab 1439 H.

*"Cabang-cabang Iman"*

عن أبي هريرة رضي الله عنه ايضا، عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الإيمانُ بِضْعٌ وَسَبعُونَ أَوْ بِضعٌ وسِتُونَ شُعْبَةً: فَأفْضَلُهَا قَولُ: لا إلهَ إلا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إمَاطَةُ الأذَى عَنِ الطَّريقِ، والحياءُ شُعبَةٌ مِنَ الإيمان . (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi ﷺ, sabdanya: "Iman itu ada tujuh puluh lebih atau enam puluh lebih - lebihnya ialah antara tiga sampai sembilan - cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah ucapan La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah), sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan. Perasaan malu - berbuat keburukan - adalah salah satu cabang dari keimanan."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Iman secara bahasa berarti TASHDIQ (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah keyakinan dalam hati, perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.
2. Disebutkan dalam hadits di atas bahwa cabang iman yang tertinggi ialah kalimat ‘LAA ILAHA ILLALLAH’ (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah). Kalimat tersebut adalah pokok Islam dan Iman. Kalimat tersebut merupakan rukun pertama dari Islam dan menjadi pintu gerbangnya masuk Islam yang bisa membuat seseorang menjadi seorang Muslim.
3. Sedangkan cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, yang dimaksud di sini adalah menyingkirkan setiap gangguan apa pun.
4. Sedangkan meletakkan gangguan di jalanan termasuk sesuatu yang terlarang. Semisal memarkir mobil di jalan sehingga mengganggu kendaraan yang lalu lalang, ini termasuk meletakkan gangguan di jalan. Mengalirkan air sehingga mengganggu orang lain di jalan, ini pun termasuk yang terlarang. Begitu pula meletakkan batu sehingga mengganggu di jalan, ini pun terlarang.
5. Jika seseorang menyingkirkan gangguan-gangguan tadi dari jalanan, itu menunjukkan keimanannya.
6. Malu pun termasuk cabang iman. Seseorang yang memiliki sifat malu, maka dirinya akan semakin mempesona dengan akhlaknya yang mulia tersebut.
Malu ada dua macam :
1) Malu yang terpuji: Malu yang bisa mengantarkan pada kebaikan dan mencegah dari kejelekan.
2) Malu yang tercela: Malu yang menghalangi seseorang dari berbuat baik, dari menuntut ilmu dan malu bertanya dalam perkara yang dibingungkan.
7. Cabang iman sebenarnya amatlah banyak, sebagaimana disebutkan ada 60 atau 70 sekian cabang.

*Tema yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Mukmin yang sempurna;

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ۞

_"Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya)."_ [QS. Al-Hujurat 15]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•


*AMALAN DAN DZIKIR DI BULAN RAJAB :*

1. Do'a selama bulan Rajab :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ .

_"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan."_

2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

_"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala."_

3. Do'a dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70 x) :

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

_"Ya Allah ampunilah dosa kami, belas kasihanilah kami, dan aku bertaubat kepada Engkau."_

4. Do'a dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70 x) :

اَسْتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا .

5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan Rajab (100 x) :

سُبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

6. Membaca _“Sayyidul Istighfar”_ (3 x pagi dan sore) :

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت .

💦🌿☘🌿💦🌿☘🌿💦🌿☘

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #91

Tuesday, March 20, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 20 Maret 2018 / 2 Rajab 1439 H.

*"Membagi Masakan Kepada Tetangga"*

عن أبي هريرة رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ، لا تَحْقِرنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَ شاةٍ . (مُتَّفَقٌ عَلَيهِ).
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah ﷺ bersabda : "Hai kaum muslimat - wanita Islam, janganlah seseorang tetangga itu menghinakan tetangganya, sekalipun yang diberikan oleh tetangganya itu hanya berupa kaki kambing."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Imam al-Jauhari berkata: _Al-Firsin_, artinya kaki binatang umumnya dipergunakan untuk kaki unta, sebagaimana halnya lafaz At-Hafir dipergunakan untuk menerangkan kaki ternak yang lain-lain. Tetapi adakalanya Al-Firsin itu digunakan sebagai kata isti'arah (pinjaman) untuk menerangkan kaki kambing.
2. Adanya anjuran untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga walaupun pada suatu saat ia menghadiahkan sesuatu yang dianggap remeh. Hadist yang semakna,

وعن أَبي ذر  ، قَالَ : قَالَ رَسُول الله ﷺ : يَا أَبَا ذَرٍّ ، إِذَا طَبَخْتَ مَرَقَةً ، فَأكثِرْ مَاءهَا ، وَتَعَاهَدْ جيرَانَكَ . (رواه مسلم )

_Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Wahai Abu Dzarr, jika engkau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu.”_ (HR Muslim)
3. Disunnahkan untuk saling memberi hadiah diantara tetangga karena hal ini dapat menumbuhkan rasa cinta kasih dan menambah kecintaan.
4. Tidak boleh meremehkan kebaikan apapun macam dan jenisnya karena semuanya adalah baik.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

-❀- Anjuran untuk berbuat baik kepada tetangga;

وَالْجارِ ذِي الْقُرْبى وَالْجارِ الْجُنُبِ ۞

_"Dan (berbuat baiklah kepada) tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh."_ (QS. An-Nisa': 36)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•


*AMALAN DAN DZIKIR DI BULAN RAJAB :*

1. Do'a selama bulan Rajab :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ .

_"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan."_

2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

_"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala."_

3. Do'a dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70 x) :

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

_"Ya Allah ampunilah dosa kami, belas kasihanilah kami, dan aku bertaubat kepada Engkau."_

4. Do'a dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70 x) :

اَسْتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا .

5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan Rajab (100 x) :

سُبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

6. Membaca _“Sayyidul Istighfar”_ (3 x pagi dan sore) :

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت .

💦🌿☘🌿💦🌿☘🌿💦🌿☘

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #90

Monday, March 19, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 19 Maret 2018 / 1 Rajab 1439 H.

*"Membangun Watak Welas Asih"*

عن أبي هريرة رضي الله عنه أيضاً قال،أنَّ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((بَينَما رَجُلٌ يَمشي بِطَريقٍ اشْتَدَّ عَلَيهِ العَطَشُ، فَوَجَدَ بِئرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشربَ، ثُمَّ خَرَجَ فإذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يأكُلُ الثَّرَى مِنَ العَطَشِ، فَقَالَ الرَّجُلُ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا الكَلْبُ مِنَ العَطَشِ مِثلُ الَّذِي كَانَ قَدْ بَلَغَ مِنِّي فَنَزَلَ البِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أمْسَكَهُ بفيهِ حَتَّى رَقِيَ، فَسَقَى الكَلْبَ، فَشَكَرَ الله لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ)) قالوا: يَا رَسُول اللهِ، إنَّ لَنَا في البَهَائِمِ أَجْرًا؟ فقَالَ: ((في كُلِّ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أجْرٌ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. وفي رواية للبخاري: ((فَشَكَرَ اللهُ لَهُ، فَغَفَرَ لَهُ، فأدْخَلَهُ الجَنَّةَ))
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a. lagi bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda : "Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan di suatu jalan, ia sangat merasa haus, lalu menemukan sebuah sumur, kemudian turun di dalamnya terus minum. Setelah itu ia pun keluarlah. Tiba-tiba ada seekor anjing menghulur-hulurkan lidahnya sambil makan tanah kerana hausnya, orang itu berkata - dalam hati; "Sungguh anjing ini telah sampai pada kehausan sebagaimana yang telah sampai padaku tadi." la pun turun lagi ke dalam sumur lalu memenuhi sepatu khufnya dengan air, kemudian memegang sepatu itu pada mulutnya, sehingga ia keluar dari sumur tadi, terus memberi minum pada anjing tersebut. Allah berterima kasih pada orang tadi dan memberikan pengampunan padanya." Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah ﷺ, apakah sebenarnya kita juga memperoleh pahala dengan sebab memberi - makan minum - pada golongan binatang?" Beliau ﷺ menjawab: "Dalam setiap hati yang basah - maksudnya setiap sesuatu yang hidup yang diberi makan minum - ada pahalanya."_ (Muttafaq 'alaih)
_Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari disebutkan demikian: "Allah lalu berterima kasih pada orang tersebut, kemudian memberikan pengampunan padanya, lalu memasukkannya ke dalam syurga."_

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits di atas mengandung suatu anjuran supaya kita semua berbuat baik terhadap segala macam binatang.
2. Watak رَءُوفٌ رَحِيمٌ _(roufun rahimun_ : welas asih) menyebabkan seseorang diampuni dosanya dan dimasukkan ke dalam surga-Nya.
3. Maka watak ini _(roufun rohimun)_ harus dibangun, supaya mudah dan ringan berbuat baik kepada sesama bahkan sampai kepada binatang sekalipun, sebagai wasilah untuk mudah mendapatkan ampunan Allah dan dimasukkan ke dalam surga-Nya.
4. Dalam ungkapan; _"perhatikan fikiranmu maka ia akan menjadi perbuatanmu, perhatikan perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasanmu, perhatikan kebiasanmu maka ia akan menjadi watakmu, perhatikan watakmu maka ia akan menjadi nasibmu."_

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

- Watak baik Rasulullah yang harus ditiru oleh umatnya

بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

_"Amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."_ (QS. At-Taubah: 128)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

*AMALAN DAN DZIKIR DI BULAN RAJAB :*

1. Do'a selama bulan Rajab :

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ .

_"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan."_

2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

_"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala."_

3. Do'a dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70 x) :

ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ

_"Ya Allah ampunilah dosa kami, belas kasihanilah kami, dan aku bertaubat kepada Engkau."_

4. Doa dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70 x) :

اَسْتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا .

5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan Rajab (100 x) :

سُبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ

6. Membaca _“Sayyidul Istighfar”_ (3 x pagi dan sore) :

اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت .

💦🌿☘🌿💦🌿☘🌿💦🌿☘

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #89

Sunday, March 18, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 18 Maret 2018 / 30 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Membersihkan Hati dari Noda-noda Dosa"*

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
إِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ ذَنْبًا كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِى قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ صُقِلَ مِنْهَا قَلْبُهُ فَإِنْ عَادَ رَانَتْ حَتَّى يُغْلَقَ بِهَا قَلْبُهُ فَذَاكَ الَّذِى ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِى كِتَابِهِ :"كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ". (رواه البخارى ومسلم)

Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut sampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah; ”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.”_ (QS. Al Muthoffifin : 14)(HR. Bukhori & Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Dari hadits tersebut di atas ada satu peringatan agar kita tidak menyepelekan sebuah dosa, karena sekecil apapun dosa yang kita lakukan akan memiliki pengaruh buruk bagi hati kita, yaitu bisa mengotori hati.
2. Dan apabila dibiarkan menumpuk terus menerus melakukan dosa dan tidak dibersihkan dengan taubat. Maka suatu saat akan menjadi _roin_ yang akan menutupi hati. Sehingga hati menjadi kotor, merusak keindahan hati, dan cahaya ilmu serta iman tidak akan bisa menembus hati yang seperti ini.
3. Akibatnya, nasehat tidak berguna lagi, keta'atan tidak ada bekasnya, dan sudah tidak takut berbuat dosa lagi.
4. Tetapi di sisi lain Rosulullah ﷺ juga memberikan petunjuk kepada kita bagaimana dan apa yang kita lakukan jika kita telah berbuat dosa agar hati kita bersih dari noktah hitam yang merusak keindahan dan memadamkan cahaya iman dalam hati. Ada tiga petunjuk yang beliau sampaikan dalam hadits ini :
*1) Bertaubat*
Istighfar dan taubat sering disebut beriringan. Ketika istighfar dan taubat disebut secara beriringan dalam satu ayat atau satu hadits, maka istighfar lebih dimaksudkan pada permohonan ampun, sedangkan taubat lebih pada meninggalkan sebuah dosa dan tidak akan mengulanginya lagi.
*2) Meninggalkan Dosa*
Ampunan hanya akan diberikan terhadap orang yang memohon ampunan dan menghentikan perbuatan maksiat yang dilakukan.
*3) Beristighfar memohon ampunan Allah*
Hasan Bashri rahimahullah berkata; _”Perbanyaklah istighfar di rumah, meja makan, jalanan, pasar, tempat berkumpul, dan di mana saja. Karena kalian tidak tahu kapan ampunan akan datang.”_ Wallahu a’lam.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Dan sesungguhnya hati mereka terhalang dari beriman kepada Al-Qur'an, tiada lain karena hati mereka telah dipenuhi dan tertutup oleh noda-noda dosa yang banyak mereka kerjakan;

كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ۞

_"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka."_ (QS. Al-Muthaffifin: 14)

2. Diantara sifat-sifat orang yang bertakwa;

- وَالَّذِينَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ ۞

_"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengumpuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka menyadari."_ [QS. Ali-Imron:135]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #88

Saturday, March 17, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 17 Maret 2018 / 29 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 7)o-*

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((لَقدْ رَأيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ في الجَنَّةِ في شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَرِيقِ كَانَتْ تُؤذِي المُسْلِمِينَ)). رواه مسلم.
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a. lagi dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Sungguh saya telah melihat seseorang yang bersuka-ria dalam syurga dengan sebab memotong sebuah pohon dari tengah jalanan yang pohon itu membuat kesusahan bagi kaum Muslimin."_ (Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Keutamaan semua apa yang bisa mendatangkan manfaat bagi orang Islam dan menghilangkan bahaya dari mereka.
2. Perbuatan semua itu bisa mendatangkan ampunan dan bisa menjadi sebab seseorang masuk ke surga.
3. Supaya menggunakan kesempatan untuk bisa selalu berbuat baik sekecil apapun, karena kita tidak tahu amalan yang mana yang bisa mendatangkan ampunan dan bisa memasukkan surga.
4. Suatu amal baik yang kita lakukan secara ikhlas dan hanya mengharap ridho Allah maka pastilah akan diterima dan berbalas syurga Allah SWT.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

-❀- Sekecil apapun perbuatan baik amal sholih maupun amal buruk pasti Allah balas sesuai yang ia perbuat;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ۞ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ۞

_"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."_ (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #87

Friday, March 16, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 16 Maret 2018 / 28 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 6)o-*

عن  أبي هريرة رضي الله عنه قال,عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((مَنْ غَدَا إِلَى المسْجِد أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ في الجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ)). -o(مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)o-
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya : "Barangsiapa yang pergi ke masjid pagi atau petang hari, maka Allah menyediakan untuknya sebuah jaminan - nuzul - dalam syurga setiap ia pergi, pagi atau petang hari itu."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. _Nuzul,_ maksudnya jaminan yang berupa makanan atau rezeki dan apa saja yang dapat disediakan untuk tamu.
2. Hadits ini memberi petunjuk, keutamaan berjalan untuk melaksanakan shalat jama'ah ke masjid.
3. Di antara beberapa keutamaan yang Allah ta’ala berikan bagi mereka yang memakmurkan masjid adalah sebagai berikut:
(1) mereka yang datang ke masjid akan mendapatkan pahala berada pada sebaik-baik tempat, dan mendapatkan pahala yang mengalir dari Allah ta’ala sejak masuk sampai keluar.
(2) setiap kita melangkahkan kaki menuju masjid Allah, maka Allah ta’ala mengangkat derajat kita dan mengampunkan kesalahan-kesalahan.
(3) jika sholat berjama’ah di tempat apapun, dijanjikan oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam pahala sebanyak dua puluh tujuh derajat, maka sholat berjama’ah di masjid akan dinilai seperti pahala haji.
(4) jika sholat dhuha dilakukan dimana pun selain masjid akan mendapatkan pahala semisal nilai orang yang bersedekah, maka sholat dhuha di masjid dinilai seperti umrah yang sempurna.
(5) akan dicatat sebagai orang yang sholat, sejak ia keluar dari rumahnya sampai ia kembali dari masjid.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

-❀- Allah SWT. mempersaksikan keimanan orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid;

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْأَاخِرِ وَأَقَامَ الصَّلٰوةَ وَءَاتَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ  ۖ  فَعَسٰىٓ أُولٰٓئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ ۞

_"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."_ (QS. At-Taubah 9: 18)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #86

Thursday, March 15, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 15 Maret 2018 / 27 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 5)o-*

عن أبي هريرةَ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَومٍ تَطلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ: تَعْدِلُ بَينَ الاثْنَينِ صَدَقةٌ، وتُعِينُ الرَّجُلَ في دَابَّتِهِ، فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالكَلِمَةُ الطَيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وبكلِّ خَطْوَةٍ تَمشيهَا إِلَى الصَّلاةِ صَدَقَةٌ، وتُميطُ الأذَى عَنِ الطَّريقِ صَدَقَةٌ)). -o(مُتَّفَقٌ عَلَيهِ)o-
ورواه مسلم أيضًا من رواية عائشة رَضي الله عنها، قَالَتْ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((إنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إنْسان مِنْ بَنِي آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وثلاثمائة مفْصَل، فَمَنْ كَبَّرَ اللهَ، وحَمِدَ الله، وَهَلَّلَ اللهَ، وَسَبَّحَ الله، وَاسْتَغْفَرَ الله، وَعَزَلَ حَجَرًا عَنْ طَريقِ النَّاسِ، أَوْ شَوْكَةً، أَوْ عَظمًا عَن طَريقِ النَّاسِ، أَوْ أمَرَ بمَعْرُوف، أَوْ نَهَى عَنْ منكَر، عَدَدَ السِّتِّينَ والثَّلاثِمائَة فَإنَّهُ يُمْسِي يَومَئِذٍ وقَدْ زَحْزَحَ نَفسَهُ عَنِ النَّارِ)).
Artinya :
_Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap ruas tulang dari para manusia itu harus memberikan sedekah setiap harinya yang di situ terbitlah matahari. Berlaku adil antara dua orang itu pun sedekah, ucapan yang baik itu pun sedekah, dengan setiap langkah yang dijalaninya untuk pergi shalat juga sedekah, melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan itu juga sedekah."_ (Muttafaq 'alaih)
_Imam Muslim meriwayatkan juga dari riwayat Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahwasanya setiap manusia dari Bani Adam itu dijadikan atas tiga ratus enam puluh ruas tulang. Maka barangsiapa yang bertakbir kepada Allah, bertahmid kepada Allah, bertahlil kepada Allah, bertasbih kepada Allah, mohon pengampunan kepada Allah, suka melemparkan batu dari jalan para manusia, ataupun duri ataupun tulang dari jalan orang banyak, atau memerintahkan kebaikan atau melarang kemungkaran, sebanyak tiga ratus enam puluh kali banyaknya, maka sesungguhnya orang itu berpetang-petang pada hari itu dan ia telah menjauhkan dirinya dari neraka."_

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Dianjurkan anak Adam setiap pagi hari bersedekah sebanyak 360 ruas tulang.
2. Barang siapa melakukan dari ketaatan perbuatan dan perkataan maka sungguh ia telah melaksanakan syukur ni'mah.
3. Dengan sedekah bisa menjauhkan dari siksa api neraka.
4. Berlaku adil yang dimaksudkan dalam hadits ini seperti waktu memberi putusan pada dua orang yang sedang berselisih adalah sebesar-besar pahala dalam arti sedekah ini.
5. Perkataan yang baik itu seperti memberi nasihat, menunjukkan orang yang tersesat jalan dan lain-lain.
6. Menghindarkan bahaya dari jalan misalnya bahaya itu ialah batu, pecahan kaca, paku dan lain-lain agar tidak mengenai kaki orang yang melaluinya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

-❀- Berlaku adil yang dimaksudkan dalam hadits ini seperti waktu memberi putusan pada dua orang yang sedang berselisih adalah sebesar-besar pahala dalam arti sedekah ini;

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْواهُمْ إِلاَّ مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذلِكَ ابْتِغاءَ مَرْضاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْراً عَظِيماً ۞

_"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf. atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar."_ [QS. An-Nisa':114]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #85

Wednesday, March 14, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 14 Maret 2018 / 26 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 4)o-*

عن أبي ذار رضي الله عنه قال ،أنَّ ناسًا قالوا: يَا رَسُولَ الله، ذَهَبَ أهلُ الدُّثُور بالأُجُورِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أمْوَالِهِمْ، قَالَ: ((أَوَلَيسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَدَّقُونَ بِهِ: إنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقةً، وَكُلِّ تَكبيرَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَحمِيدَةٍ صَدَقَةً، وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً، وَأمْرٌ بالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وفي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ)) قالوا: يَا رسولَ اللهِ، أيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أجْرٌ؟ قَالَ: ((أرَأيتُمْ لَوْ وَضَعَهَا في حَرامٍ أَكَانَ عَلَيهِ فِيهَا وِزرٌ؟ فكذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا في الحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ)). -o رواه مسلم o-
Artinya :
_Dari Abu Dzar pula, bahawasanya orang-orang ,sama berkata: "Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya raya sama pergi dengan membawa pahala yang banyak - kerana banyak pula amalannya. Mereka itu bersembahyang sebagaimana kita juga bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita juga berpuasa, tambahan lagi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan untukmu semua sesuatu yang dapat engkau semua gunakan sebagai sedekah. Sesungguhnya dalam setiap tasbih adalah merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, memerintahkan kebaikan juga sedekah, melarang kemungkaran itu pun sedekah pula dan bahkan dalam bersetubuhnya seseorang dari engkau semua itu pun sedekah." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah apakah seseorang dari kita yang mendatangi syahwatnya itu juga memperoleh pahala?" Beliau s.a.w. bersabda: "Apakah engkau semua mengerti, bagaimana jikalau syahwat itu diletakkannya dalam sesuatu yang haram, apakah orang itu memperoleh dosa? Maka demikian itu pulalah jikalau ia meletakkan syahwatnya itu dalam hal yang dihalalkan, ia pun memperolehi pahala."_ (Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. _Ad-dutsuur_, dengan tsa' (ث) yang bertitik tiga buah, artinya harta benda yang melimpah ruah, mufradnya berbunyi _Ditsrun_ (دثر).
2. Yang menghadap Nabi s.a.w. ini adalah dari golongan kaum Muhajirin (orang-orang yang sama berpindah mengikuti Nabi s.a.w. dari Makkah ke Madinah) yang fakir-fakir.
3. Jadi pokoknya, mereka mengadu kerana merasa kurang pahalanya kalau dibanding dengan orang-orang yang kaya-kaya itu, sebab merasa tidak dapat bersedekah kerana miskinnya.
4. Setashbih, yakni sekali membaca tasbih _(Subhanallah)._ Takbir yaitu membaca _Allahu Akbar._ Tahmid yakni bacaan _Alhamdulillah_ dan Tahlil yaitu _La ilaha illallah._
5. Hal yang mubah bila disertakan dengan niat yang baik maka seorang hamba diberikan pahala.
6. Dalam kemaluan isteri pun ada sedekahnya yakni bersetubuh itu pun ada pahalanya seperti pahala sedekah.
7. Menyampaikan syahwat dalam keharaman yakni melacur atau berzina adalah termasuk dosa besar.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

-❀- Kautamaan berlomba dalam kebaikan;

وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَمَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ۞

_"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kalian (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kalian berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat), sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."_ [QS. Al-Baqarah: 148]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #84

Tuesday, March 13, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 13 Maret 2018 / 25 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 3)o-*

عَنْ ابى ذار رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: ((عُرِضَتْ عَلَيَّ أعْمَالُ أُمَّتِي حَسَنُهَا وَسَيِّئُهَا فَوَجَدْتُ في مَحَاسِنِ أعْمَالِهَا الأذَى يُمَاطُ عَنِ الطَّريقِ، وَوَجَدْتُ في مَسَاوِئِ أعمَالِهَا النُّخَاعَةُ تَكُونُ في المَسْجِدِ لا تُدْفَنُ)). (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Dzar juga, katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Ditunjukkanlah padaku amalan-amalan ummatku, yang baik dan yang buruk. Maka saya mengetahuinya dalam golongan amalan-amalan yang baik adalah menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan, sedang dari golongan amalan-amalan yang buruk ialah dahak yang dilakukan di dalam masjid dan tidak ditanam."_ (Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Peringatan atas kautamaan semua yang bisa mendatangkan manfaat bagi manusia atau menghilangkan bahaya bagi mereka.
2. Besarnya keutamaan menyingkirkan gangguan dari jalan kaum muslimin dan adanya pahala yang besar yang diberikan bagi siapa saja yang melakukannya.
3. Rasulullah SAW. bahkan mencela dan memperingatkan dengan keras dari perilaku yang dapat mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, sebagaimana sabda beliau SAW. :
مَنْ آذَى الْمُسْلِمِينَ فِي طُرُ قِهِمْ وَجَبَتْ عَلَيْهِ لَعْنَتُهُمْ .
_“Barang siapa mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, wajib atasnya laknat mereka.”_
4. Masjid adalah tempat mulia khusus untuk berdzikir, membaca Al Qur’an, shalat, dan amal shalih lainnya. Maka dilarang membuang semua bentuk kotoran, termasuk ludah dan dahak. Inilah salah satu cara mengagungkan syiar Islam, rumah Allah ini. Bahkan disebutkan secara khusus bahwa orang yang meludah atau membuang dahak di masjid, ia telah melakukan sebuah kesalahan. Rasulullah SAW. bersabda:
الْبُزَاقُ فِي الْمَسْجِدِ خَطِيئَةٌ وَكَفَّارَتُهَا دَفْنُهَا .
_“Meludah di masjid adalah kesalahan, dan tebusannya adalah dengan menutupnya dengan tanah.”_ [HR. Al Bukhari dan Muslim dari shahabat Anas bin Malik ra.]

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Sesungguhnya yang sedikit dari kebaikan atau keburukan dari seorang hamba akan dicatat;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ ۞

_"Maka barangsiapa berbuat kebajikan seberat dzarrah, niscaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)! Dan barangsiapa berbuat kejahatan seberat zarahpun niscaya akan dilihatnya (dalam surat amalnya)!."_ [Az-Zalzalah : 7-8]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #83

Monday, March 12, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Senin, 12 Maret 2018 / 24 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 2)o-*

عن أبي ذر أيضًا رضي الله عنه: أنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((يُصْبحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى منْ أَحَدِكُمْ صَدَقةٌ: فَكُلُّ تَسبيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحمِيدةٍ صَدَقَة، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكبيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأمْرٌ بِالمعرُوفِ صَدَقةٌ، ونَهيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقةٌ، وَيُجزئُ مِنْ ذلِكَ رَكْعَتَانِ يَركَعُهُما مِنَ الضُّحَى)). (رواه مسلم)

Artinya :
_Dari Abu Dzar ra. juga bahwasanya Rasulullah SAW. bersabda: "Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu setiap paginya hendaklah memberikan sedekahnya, maka setiap tasbih - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, setiap tahmid -bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, setiap tahlil - bacaan La ilaha illallah - adalah sedekah, setiap takbir - bacaan Allahu Akbar - adalah sedekah, memerintah pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi - diimbangi pahalanya - oleh dua rakaat yang seseorang itu bersembahyang dengannya di waktu dhuha - antara sedikit setelah terbitnya matahari sampai matahari di tengah-tengah atau istiwa'."_ (Riwayat Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Setiap pagi setiap ruas tulang membutuhkan shodaqoh.
2. Keutamaan membaca tasbih dan dzikir.
3. Keutamaan amar ma'ruf (memerintah pada kebaikan) dan nahi mungkar (meencegah pada kemungkaran).
4. Shodaqoh tidak harus selalu dengan harta, semua perbuatan yang ma'ruf dan baik adalah shodaqoh.
5. Keutamaan shalat dhuha merupakan shodaqoh anggota badan karena shalat amalan semua anggota badan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

❀ Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalas semua amal perbuatan kalian, yang baik maupun yang buruk. Hanya Allah Dzat Yang Maha Mengetahui;

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ ۞

_"Barang siapa yang mengerjakan amal yang shaleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan."_ (QS. Al-Jatsiyah: 15)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #82

Sunday, March 11, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 11 Maret 2018 / 23 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Banyaknya Jalan Menuju Kebaikan"*
                      *-o(Seri 1)o-*

عن أبي ذر جُنْدبِ بنِ جُنَادَةَ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ: يَا رسولَ الله، أيُّ الأعمالِ أفْضَلُ؟ قَالَ: ((الإيمانُ باللهِ وَالجِهادُ في سَبيلِهِ)). قُلْتُ: أيُّ الرِّقَابِ أفْضَلُ؟ قَالَ: ((أنْفَسُهَا عِنْدَ أهلِهَا وَأكثَرهَا ثَمَنًا)). قُلْتُ: فإنْ لَمْ أفْعَلْ؟ قَالَ: ((تُعِينُ صَانِعًا أَوْ تَصْنَعُ لأَخْرَقَ)). قُلْتُ: يَا رَسُول الله، أرأيْتَ إنْ ضَعُفْتُ عَنْ بَعْضِ العَمَلِ؟ قَالَ: ((تَكُفُّ شَرَّكَ عَنِ النَّاسِ؛ فإنَّهَا صَدَقَةٌ مِنْكَ عَلَى نَفْسِكَ)). (مُتَّفَقٌ عليه)
Artinya :
_Dari Abu Dzar, yaitu Jundub bin Junadah r.a., katanya: "Saya berkata: Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih utama - banyak fadhilahnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad untuk membela agama-Nya." Saya bertanya lagi: "Hamba sahaya manakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu yang dipandang terindah bagi pemiliknya serta yang termahal harganya." Saya bertanya pula: "Jikalau saya tidak dapat mengerjakan itu -yakni berjihad fi-sabilillah ataupun memerdekakan hamba sahaya yang mahal harganya, maka apakah yang dapat saya lakukan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Berilah pertolongan kepada seseorang pekerja - shani' - atau engkau mengerjakan sesuatu kepada seseorang yang kurang pandai bekerja - akhraq." Saya berkata pula: "Ya Rasulullah, bukankah Tuan telah mengetahui, jikalau saya ini lemah sekali dalam sebahagian pekerjaan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan sedemikian itu pun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri - yakni tidak mengganggu orang lain."_ (Muttafaq 'alaih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Jalan-jalan menuju kepada kebaikan sangat banyak.
2. Keutamaan beriman kepada Allah dan berjihad fisabilillah.
3. Anjuran untuk mempersembahkan amalan yang terbaik.
4. Selalu bersedia membantu kepada yang membutuhkan sesuai kemampuan dan keahlian.
5. Menahan keburukan yakni tidak menggangu orang lain juga merupakan kebaikan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

❀ Allah menganjurkan kepada mereka untuk mengerjakan kebaikan, dan Allah SWT. memberitahukan kepada mereka bahwa Dia Maha Mengetahuinya; kelak Allah akan memberikan balasan kepadanya dengan balasan yang berlimpah di hari kiamat nanti;

وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۞

_"Dan apa yang kalian kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya."_ (QS. Al-Baqarah: 197)
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #81

Saturday, March 10, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Sabtu, 10 Maret 2018 / 22 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Dosa Selain Syirik Akan Diampuni"*

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً [رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح ]

Artinya :
_Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: "Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdo'a kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan.“_
(Riwayat Turmudzi dan dia berkata : haditsnya hasan shohih)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Berdo'a diperintahkan dan dijanjikan untuk dikabulkan.
2. Maaf Allah dan ampunannya lebih luas dan lebih besar dari dosa seorang hamba jika dia mau meminta ampun dan bertaubat.
3. Berbaik sangka kepada Allah ta’ala, Dialah semata Yang Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan beristighfar.
4. Tauhid adalah pokok ampunan dan sebab satu-satunya untuk meraihnya.
5. Membuka pintu harapan bagi ahli maksiat untuk segera bertaubat dan menyesal betapapun banyak dosa-dosanya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Quran :*

1. Begitu besar kemurahan Allah ta’ala;

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ۞

_"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi sesudah Allah menyediakan segala yang membawa kebaikan padanya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan perasaan bimbang (kalau-kalau tidak diterima) dan juga dengan perasaan terlalu mengharapkan (supaya makbul). Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang memperbaiki amalannya."_ [Surat Al-A'raf : 56]

2. Tidak putus asa untuk bertaubat;

أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞

_"Mengapa mereka tidak mau bertaubat kepada Allah dan memohon ampunan-Nya (sesudah mereka mendengar keterangan-keterangan tentang kepercayaan mereka yang salah dan balasan siksaan-Nya)? Padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ [Surat Al-Ma'idah : 74]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #80

Friday, March 9, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Jum'at, 9 Maret 2018 / 21 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Keutamaan Khusnudz-Dzon Kepada Allah SWT."*

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنه قال، سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقو ل ثلاثة أيام قبل وفاته، لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ (رواه مسلم)
Artinya :
_Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu, berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda 3 hari sebelum beliau wafat; “Janganlah salah seorang kalian meninggal kecuali dia berhusnudz-Dzon kepada Allah ‘Azza wa Jalla.”_ (HR. Muslim)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Seharusnya orang yang  dalam keadaan sakit mengingat akan luasnya  rahmat Allah SWT. dan berbaik sangka (husnudz-Dzon) kepada  Robnya.
2. Sesuai persangkaan hamba pada Allah, artinya jika seorang hamba bertaubat dengan taubatan nashuha (yang tulus), maka Allah akan menerima taubatnya. Jika dia yakin do’anya akan dikabulkan, maka Allah akan mudah mengabulkan. Berbeda jika kondisinya sudah putus asa dan sudah berburuk sangka pada Allah sejak awal, maka sulit do'anya akan dikabulkan.
3. Hadits tersebut  menunjukkan tentang keutamaan menaruh harapan besar akan  pengampunan, agar  seseorang itu dapat menemui-Nya dalam  keadaan yang paling disenanginya. Karena Ia Maha Pengasih lagi Maha penyayang, suka memberi maaf dan memenuhi  Harapan.
4. Bahkan dalam sebuah hadits qudsi; dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; Allah Ta’ala berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
_“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”_ (Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus berhuznudz-dzon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (penuh harap) pada-Nya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur’an :*

-❀ Husnuzd-dzon pada Allah, itulah yang diajarkan pada kita dalam do’a. Ketika kita berdo’a pada Allah kita harus yakin bahwa do’a kita akan dikabulkan dengan tetap melakukan sebab terkabulnya do’a dan menjauhi berbagai pantangan yang menghalangi terkabulnya do’a.  Karena ingatlah bahwasanya do’a itu begitu ampuh jika seseorang berhusnuzd-dzon pada Allah;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۞

_“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”_ (QS. Ghofir/Al Mu’min: 60)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #79

Thursday, March 8, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Kamis, 8 Maret 2018 / 20 Jumadil Akhir 1439 H.

*"SYUKUR"*

عن أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ قَالَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ “عَلَيْكُمْ” (رواه مسلم)
Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah bersabda: ”Pandanglah orang yang berada dibawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih bisa membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah. Abu mu’awiyah berkata: atas diri kalian.”_ [HR. Muslim]

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Melihat orang di bawahnya dalam masalah dunia, membuat seseorang akan lebih mudah bersyukur.
2. Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih.
3. Dalam masalah agama, hendaklah seseorang melihat yang lebih baik agamanya, sehingga ia selalu merasa kurang dan terpacu untuk meningkatkan ibadahnya.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Janji kepada orang yang bersyukur dan ancaman bagi yang kufur;

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ  ۖ  وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ۞

_"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat."_ (QS. Ibrahim 14: 7)

2. Nikmat Allah tidak bisa dihitung;

وَءَاتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ  ۚ  وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ  ۗ  إِنَّ الْإِنْسٰنَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ۞

_"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."_ (QS. Ibrahim 14: 34)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #78

Wednesday, March 7, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Rabu, 7 Maret 2018 / 19 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Ridha Orang Tua Sebagai Wasilah Ridha Allah*

حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عُمَرُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
(رواه الترمذي)
Artinya:
_Dari 'Abdullah Ibn 'Amr, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaih wasallam bersabda; "Ridha Allah tergantung ridha orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua."_ (HR. At-Tirmidzi)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Hadits tersebut memerintahkan kita untuk membuat orang tua kita ridha, sekaligus ancaman tegas bagi orang yang membuat orang tua murka, yaitu murka Allah.
2. Al-Mubarakfuri berkata: _"Barang siapa yang mentaati orang tua, maka ia telah mentaati Allah dan barang siapa yang membuat marah orang tua, maka ia telah membuat marah Allah."_
3. Maka sudah menjadi tugas kita mengupayakan yang terbaik untuk orang tua, mendengar semua nasehatnya, mentaati perintahnya, tidak berbicara terlalu keras di hadapannya, menyenangkan hatinya, dan membuat mereka selalu tersenyum dan tertawa, sehingga dari situlah kita mampu meraih ridha Allah. Meskipun semua hal itu sering kita anggap sepele, namun ia bernilai besar di sisi Allah.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Perintah berbuat dan berkata yang baik kepada orangtua bahkan kepada semua manusia;

وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثٰقَ بَنِىٓ إِسْرٰٓءِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَءَاتُوا الزَّكٰوةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِّنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُّعْرِضُونَ ۞

_"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi) pembangkang."_ (QS. Al-Baqarah 2: 83)
 
2. Perintah berbuat baik kepada kedua orang tua terutama ibu karena begitu besar pengorbanannya demi sang buah hatinya;

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَفِصٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِى وَلِوٰلِدَيْكَ إِلَىَّ الْمَصِيرُ ۞

_"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."_ (QS. Luqman 31: 14)

3. Kewajiban anak mematuhi kedua orang tua, namun jika menyuruh berbuat dosa dan maksiyat kepada Allah SWT. maka wajib untuk tidak ditaati;

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسٰنَ بِوٰلِدَيْهِ حُسْنًا  ۖ  وَإِنْ جٰهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَآ  ۚ  إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ۞

_"Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."_ (QS. Al-'Ankabut 29: 8)

4. Perintah berbuat dan bertutur kata yang baik dan lemah lembut kepada kedua orangtua, serta larangan bersikap dan bertutur kata yang kasar dan menyakitkan;

وَقَضٰى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا  ۚ  إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ۞

_"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."_ (QS. Al-Isra' 17: 23)

5. Perintah bersikap tawaddu' (rendah hati) kepada kedua orangtua dan tidak bosan-bosannya untuk selalu mendo'akannya akan kebaikan dan ampunan dari dosa terutama yang telah meninggal dunia sebagai tanda bakti kita kepada keduanya;

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا ۞

_"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."_ (QS. Al-Isra' 17: 24)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

HADITS #77

Tuesday, March 6, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Selasa, 6 Maret 2018 / 18 Jumadil Akhir 1439 H.

*"Berikanlah kemudahan dan Janganlah Suka Mempersulit"*

عن أَنَسٍ رضي الله عنه ,عَنِ النَّبِىِّ صَلى الله عليه و سلم قال: يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا, وَبَشِّرُوا وَلاَ تُنَفِّرُوا. (أخرجه البخارى)

Artinya :
_Dari Anas r.a, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ringankanlah (ajaran da’wahmu) dan jangan kamu persulit, dan gembirakanlah pengikutmu dan jangan kamu gusarkan."_ (HR. Imam Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*

1. Kalimat وَلاَتُعَسِّرُوا adalah sebagai penegasan. Imam Nawawi berkata: “Jika hanya menggunakan kata يَسِّرُوا (berilah kemudahan), maka orang yang hanya memberikan kemudahan sekali dan sering mempersulit orang lain termasuk dalam hadits tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. bersabda وَلاَ تُعَسِّرُوا (janganlah mempersulit) dengan maksud untuk mengingatkan, bahwa memberikan kemudahan kepada orang lain harus selalu dilakukan dalam setiap situasi dan kondisi.
2. Demikian pula dengan  menyampaikan kabar buruk pada awal sebuah pengajaran dapat menyebabkan orang tidak menghiraukan nasehat yang akan diberikan kepadanya, maka kata البَشَارَةُ (berita gembira) disini diikuti dengan kata تَنْفِيْرُ (meninggalkan).
3. Adapun maksud dari hadits ini adalah kita harus berlaku ramah kepada orang yang baru memeluk Islam dan tidak mempersulitnya. Lemah lembut dalam melarang perbuatan maksiat agar dapat diterima dengan baik.
4. Menggunakan metode bertahap dalam mengajarkan suatu ilmu, karena segala sesuatu jika diawali dengan kemudahan, maka akan dapat memikat hati dan menambah rasa cinta. Berbeda halnya jika pengajaran itu dimulai dengan kesulitan.

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al Qur'an :*

1. Allah juga menjelaskan bahwa Nabi SAW. adalah orang yang ramah dan lemah lembut dalam berdakwah;

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ...۞

_“Dengan sebab rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu.”_ [QS. Ali Imran : 159]

2. Allah juga menjelaskan bahwa beliau adalah orang yang penyayang dan memiliki rasa belas kasih terhadap orang-orang yang beriman;

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ ۞

_“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, yang berat memikirkan penderitaanmu, sangat menginginkan kamu (beriman dan selamat), amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.”_ [QS. At-Taubah: 128].

3. Tiga metode dakwah menurut Al-Qur'an;

ادْعُ إِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ  ۖ  وَجٰدِلْهُمْ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ  ۚ  إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِۦ  ۖ  وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ۞

_"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (sikap bijaksana) dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."_ (QS. An-Nahl 16: 125)

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

Subscribe to my Newsletter