Kamis, 22 Maret 2018 / 4 Rajab 1439 H.
*"Betapa Manisnya Iman"*
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ .(رواه البخارى)
Artinya :
_Dari Anas bin Malik ra., dari Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapat manisnya iman, yaitu (1) Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. (2) Orang yang mencintai seseorang karena Allah semata-mata. (3) Dan orang yang benci untuk kembali kepada kekufuran sama dengan bencinya jika dilempar ke dalam neraka."_ (HR. Bukhari : 20/Status: Hadits Shahih)
*Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :*
1. Beriman kepada Allah dan Rasul-nya merupakan pokok keyakinan penting dalam kehidupan seorang Muslim.
2. Iman memiliki buah yang manis yang bisa dirasakan mukmin ketika memenuhi kriteria atau syarat-syaratnya, sebaliknya tidak semua orang bisa merasakan manisnya iman ini.
3. Tiga perkara yang menjadi penyebab mendapatkan manisnya iman pada seseorang:
(1) Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Manisnya iman tersebut diperlihatkan dengan ketaatan dan kepatuhan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasulnya.
(2) Ia mencintai seseorang hanya karena Allah semata-mata. Maksudnya bila dekat dengan seseorang tersebut menjadikan jauh jarak kedekatan dengan Allah, maka seorang mukmin yang benar akan menjaga jarak dengan orang tersebut.
Sedangkan bila dengan sesama muslim akan saling mengasihi dan menyayangi, menjaga hubungan ukhuwah (persaudaraan) dengan menunaikan hak dan tanggungjawab serta berusaha menjauhi permusuhan dan pertengkaran. Kecintaan kepada Muslim yang lain semata-mata karena Allah bukan sebab syahwat keduniaan.
(3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran sama dengan bencinya jika dilemparkan kedalam neraka. Dalam hal ini ia berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi unsur-unsur dan perbuatan yang membawa kepada syirik dan kekufuran.
4. Rasulullah ﷺ sentiasa menyeru umatnya untuk memelihara iman agar senantiasa teguh, mantap, dan bertambah. Demikianlah yang dimaksud dengan merasakan manisanya iman.
Nabi ﷺ bersabda;
إن الإيمان ليَخْلَقُ فِى جَوفِ أَحَدِكمُ كَـمَا يَخْلَقُ الثَّوبُ فَاسْأَلُوا اللهَ أَنْ يُـجَدِّدَ الِإيمَانَ فِى قُلُوبِكُم .
_"Sesungguhnya iman itu bisa memudar pada hati kalian, sebagaimana kain bisa memudar. Karena itu, berdo'alah kepada Allah untuk memperbarui iman di hati kalian."_ (HR. Hakim).
5. Keberadaan iman bisa bertambah dan berkurang. Bertambahnya iman dengan melakukan ketaatan kepada Allah dan berkurangnya iman bila menumpuk-numpuk perbuatan dosa dan kemaksiatan.
*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*
1. Manisnya iman (حَلاَوَةُ الإِيمَانِ) juga mengingatkan kita ibarat pohon, iman itu memiliki buah manisnya bisa dirasakan oleh seorang mukmin. Tentu saja pohon baru bisa berbuah ketika akarnya teguh dan pohonnya kuat. Jadi ia tidak mudah dirasakan oleh setiap orang;
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ ۞ تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُون ۞
َ
_"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat."_ (QS. Ibrahim: 24-25)
2. Cinta kepada Allah dan Rasul-Nya bukan sekadar pengakuan, ia harus dibuktikan;
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ۞
_Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."_ (QS. Ali Imran: 31)
3. Ciri-ciri orang yang beriman diantaranya;
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ۞
_“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”_ (QS. Al-Anfal : 2)
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
*AMALAN DAN DZIKIR DI BULAN RAJAB :*
1. Do'a selama bulan Rajab :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ .
_"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab, bulan Sya'ban, dan sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadhan."_
2. Lafadz niat puasa sunnah Rajab :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
_"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunnah karena Allah Ta'ala."_
3. Do'a dibaca pagi dan sore di bulan Rajab (70 x) :
ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
_"Ya Allah ampunilah dosa kami, belas kasihanilah kami, dan aku bertaubat kepada Engkau."_
4. Do'a dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab (70 x) :
اَسْتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا .
5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan Rajab (100 x) :
سُبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ
6. Membaca _“Sayyidul Istighfar”_ (3 x pagi dan sore) :
اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت .
Amalan diambil dari *Kitab Kanzun Najah Was-Surur* karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad 'Ali Qudsi Al-Makki.
💦🌿☘🌿💦🌿☘🌿💦🌿☘
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
0 komentar:
Post a Comment