SITEMAP

CONTACT US

Cari di Blog Ini

 
Selamat Datang di Web Blog Pembelajaran IPA Sahabat 2 Edu By: Ferry Yutama (ferry.yutama@gmail.com)

HADITS #33

Sunday, January 21, 2018

*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 21 Januari 2018 / 4 Jumadil Ula 1439 H.

*"Hati-hati Jangan Salah Berteman"*

 عَنْ  عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُماُْ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ). رَوَاهُ البُخَارِيُ

Artinya :
_Diriwayatkan oleh Abdullah bin mas’ud -radhiyallahu anhuma- ia berkata, bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Seseorang itu bersama orang yang ia cintai.”_ (HR. Bukhari)

*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*

1. Seseorang di ahirat nanti akan dikumpulkan dengan orang yg dicintainya, bila kita mencintai Rasulullah kelak di ahirat kita akan dikumpulkan dengan beliau SAW.
2. Rasa cinta (al-Mahabbah) merupakan tanda kuatnya hubungan antara orang yang mencintai dengan yang dicintai.
3. Perilaku seseorang itu sesuai dengan perilaku  teman dekatnya, maka perhatikanlah dengan siapa kalian berteman dekat. Jika seseorang mencintai orang-orang yang baik, ia bersemangat untuk menjadi seperti mereka, dan jika seseorang mencintai orang-orang yang buruk, ia termasuk beramal seperti amalan mereka.
4. Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih teman yang baik, di sini akan dipaparkan sifat dan karakter orang yang pantas dijadikan sebagai teman dan sahabat karib. Di antaranya sebagai berikut:
(1) Berakidah lurus, ini menjadi syarat mutlak dalam memilih teman. Dia harus beragama Islam dan berakidah Ahlus sunnah wa -jamâ’ah.
(2) Bermanhaj lurus, ini juga menjadi sifat mutlak yang kedua.
(3) Taat beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat
kepada Allah.
(4) Berakhlak terpuji dan bertutur kata baik.
(5) Teman yang suka menasehati dalam kebaikan,
teman yang baik tentu tidak senang jika kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa.
(6) Zuhud terhadap dunia dan tidak berambisi mengejar kedudukan. Teman yang baik tentu tidak akan menyibukkan saudaranya dengan hal-hal yang bersifat keduniawian, seperti sibuk membicarakan model-model handphone, mobil mewah keluaran terbaru dan barang-barang konsumtif yang menjadi incaran kaum hedonis.
(7) Banyak ilmu atau dapat berbagi ilmu. Berteman dengan orang-orang yang punya dan mengamalkan ilmu agama akan memberi pengaruh positif yang besar pada diri kita.
(8) Berpakaian yang Islami.
Teman yang baik selalu memperhatikan pakaiannya, baik dari segi syariat, kebersihan dan kerapiannya.
(9) Selalu menjaga kewibawaan dan kehormatan dirinya dari hal-hal yang tidak layak menurut pandangan masyarakat.
Betapa indah ucapan Imam Syâfi’i rahimahullah :

لَوْ أَنَّ اْلمَاءَ اْلبَارِدَ يَثْلَمُ مِنْ مُرُوْءَتِيْ شَيْئًا مَا شَرِبْتُ اْلمَاءَ إلاَّ حَارًّا

_"Seandainya air yang dingin merusak kewibawaanku (kehormatanku), maka saya tidak akan minum air kecuali yang panas saja."_

(10) Sosok yang tidak banyak bergurau dan meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

_"Di antara ciri baiknya keislaman seseorang, dia meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat baginya."_

*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Teman yang sebaik-sebaiknya;

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَداءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيقاً ۝

_"Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."_ (QS. An-Nisa : 69)

2. Allah SWT. menceritakan tentang penyesalan orang yang dzalim, yaitu orang yang menyimpang dari hidayah Rasulullah SAW, karena salah dalam berteman;

 وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ۝ يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ۝ لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا ۝

_"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata; "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia."_
[QS. Al- Furqon : 27-28-29]

*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan bermanfaat....*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

0 komentar:

Post a Comment

Subscribe to my Newsletter