Jum'at, 6 April 2018/19 Rajab 1439 H.
*"Cara Mudah Mensyukuri Nikmat"*
ْ عن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ قَالَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ “عَلَيْكُمْ”. (رواه مسلم)
Artinya :
_Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: ”Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih baik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah." Abu mu’awiyah berkata: "atas diri kalian.”_ [HR. Muslim]
*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :*
1. Dengan memiliki sifat yang mulia ini yaitu selalu memandang orang di bawahnya dalam masalah dunia, seseorang akan merealisasikan syukur kepada Allah dengan sebenarnya.
2. Jika seseorang selalu melihat orang yang berada di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), maka dia pasti akan menganggap kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu merasa kurang, bahkan ingin mendapatkan yang lebih dari orang lain.
3. Cara mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya (dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semcam ini, seseorang akan ridho dan bersyukur, juga rasa tamaknya (rakusnya terhadap harta dan dunia) akan berkurang.
4. Jika seseorang sering memandang orang yang berada di atasnya, dia akan selalu mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat Allah yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat-nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya.
5. Dalam masalah agama, cara pandangnya harus berkebalikan dengan masalah materi dan dunia. Hendaklah seseorang dalam masalah agama dan ibadah untuk bekal di akhirat kelak harus selalu memandang orang yang berada di atasnya. Haruslah seseorang memandang bahwa amalan sholeh yang dia lakukan masih sedikit dan masih kalah jauhnya dibanding para Nabi, shiddiqin, syuhada’ dan orang-orang sholeh. Para salafush sholeh yang sangat bersemangat sekali dalam kebaikan, dalam amalan shalat, puasa, sedekah, membaca Al Qur’an, menuntut ilmu dan amalan lainnya.
6. Haruslah setiap orang memiliki cara pandang semacam ini dalam masalah agama, ketaatan, pendekatan dirinya kepada Allah SWT., juga dalam meraih pahala dan surga. Sikap yang benar, hendaklah seseorang berusaha melakukan kebaikan sebagaimana yang sudau dilakukan oleh salafush sholeh. Inilah yang dinamakan berlomba-lomba dalam kebaikan.
*Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :*
1. Janji Allah terhadap orang yang mau bersyukur terhadap nikmat-nikmatNya dan ancaman bagi yang mengkufurinya;:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ۞
_"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."_ [QS. Ibrahim: 7]
2. Dan sesungguhnya nikmat-nikmat Allah itu jauh lebih banyak daripada apa yang dihitung-hitung oleh hamba-hamba-Nya;
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ۞
_"Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya. Dan jika kalian menghitung-hitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."_ [QS. Ibrahim: 34]
3. Meskipun nikmat-nikmat Allah begitu melimpah diberikan kepada hambanya, namun ternyata hanya sedikit sekali yang mau mensyukurinya;
وَهُوَ الَّذِىٓ أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصٰرَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ ۞
_"Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur."_ [QS. Al-Mu'minun : 78]
*والله اعلم بالصواب ...*
*Semoga bermanfaat dan barokah...*
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
0 komentar:
Post a Comment