Kamis, 21 Desember 2017/2 Rabiuts Tsani 1439 H.
"Kebahagiaan dan Kesengsaraan Seseorang Hamba Tergantung Pada Amalan Terakhirnya"
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
إنما الأعمال بالخواتيم (رواه البخاري).
“Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.” (HR. Imam Al-Bukhari).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits di atas :
1. Maksudnya, amalan terakhir seorang hamba yang menjadi penutup kehidupannya di dunia ini.
2. Barangsiapa yang berpindah dari perbuatan buruk kepada perbuatan baik, maka ia dianggap sebagai orang yang bertaubat kepada Allah. Dan barangsiapa yang berpindah dari keimanan menuju kekufuran, maka ia dianggap sebagai orang yang murtad.
3. Sesungguhnya modal utama yang dimiliki seorang hamba di dunia ini adalah umurnya. Jika ia gunakan umurnya untuk berbuat baik dan taat kepada Allah, niscaya ia akan meraih keuntungan yang besar dan keselamatan yang abadi di akhirat. Namun jika ia gunakan masa hidupnya di dunia yang fana nan sebentar ini untuk berbuat dosa dan maksiat kepada Allah, maka pasti ia akan mendapat kerugian yang besar serta merasakan kesengsaraan dan kebinasaan yang abadi di alam akhirat kelak.
4. Oleh karena itu, orang yang pandai dan beruntung di dunia dan akhirat ialah siapa saja yang dapat mengekang dan menundukkan hawa nafsunya, serta membimbingnya untuk senantiasa memperbanyak amal sholih sebagai bekal perjalanan hidupnya menuju ke alam akhirat yang kekal nan abadi.
5. Berdasarkan hadits di atas, marilah kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita.
Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Beruntung orang yang selalu mensucikan jiwanya dengan beramal sholeh dan rugi orang yang selalu mengotori jiwanya dengan berbuat dosa dan kesalahan;
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
“Sungguh telah beruntung orang yang mensucikan jiwanya. Dan sungguh telah merugi orang yg mengotori jiwanya.” (QS. Asy-Syamsi: 9-10)
2. Marilah kita semua bersungguh-sungguh dalam melakukan amal-amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah, serta menjauhi segala perbuatan dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita;
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Beribadahlah engkau kepada Tuhan-Mu hingga datang kepadamu kematian.” (QS. Al-Hijr: 99)
والله اعلم بالصواب ...
Semoga bermanfaat dan barokah...
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
0 komentar:
Post a Comment