*ONE DAY ONE HADITS*
Ahad, 3 Juni 2018 / 18 Ramadhan 1439 H.
*"Puasa Karena Iman dan Mengharap Pahala"*
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya :
_Dari Abi Hurairah ra. dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”_ (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).
*Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas:*
1. Jika seseorang menjalankan puasa dengan benar, yaitu yang didasari iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
2. Yang dimaksud berpuasa atas dasar iman yaitu berpuasa karena meyakini akan kewajiban puasa. Sedangkan yang dimaksud ihtisab adalah mengharap pahala dari Allah Ta’ala. (Lihat Fathul Bari, 4: 115).
3. Al Khottobi berkata, _“Yang dimaksud ihtisab adalah terkait niat yaitu berpuasa dengan niat untuk mengharap balasan baik dari Allah. Jika seseorang berniat demikian, ia tidak akan merasa berat dan tidak akan merasa lama ketika menjalani puasa.”_
4. Hadits di atas menunjukkan itulah orang yang berpuasa dengan benar. Benarnya jika puasanya didasari iman dan dilakukan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah, mengharap pahala-Nya, mengagungkan syari’at-Nya, bukan melakukannya atas dasar riya’, cari pujian atau hanya sekedar mengikuti kebiasaan orang sekitar.
5. Jika seseorang mendasari puasanya karena dasar iman, mengharap pahala dan ridho Allah, maka tentu hatinya semakin tenang, lapang dan bahagia. Ia pun akan bersyukur atas nikmat puasa Ramadhan yang ia dapati tahun ini. Hatinya tentu tidak merasa berat dan susah ketika menjalani puasa. Sehingga ia pun terlihat berhati ceria dan berakhlak yang baik. Lihat kitab Ramadhan karya Dr. Muhammad bin Ibrahim Al Hamad, hal. 18.
6. Hadits di atas juga menunjukkan bolehnya kita mengharap pahala atau balasan dari Allah ketika menjalani suatu ibadah, itu tidak mengapa. Dan itulah yang disebut ikhlas.
*Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :*
1. Salah satu syarat diterimanya amal ibadah seseorang harus didasari iman, tanpa keimanan maka amal ibadah seseorang akan tertolak. Oleh karenanya panggilan perintah puasa kepada orang yang beriman;
يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ۞
_"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"_ (QS. Al-Baqarah 2: 183)
2. Adapun syarat kedua agar amal ibadah diterima Allah SWT. adalah dilakukan dengan penuh keikhlasan hanya karena Allah semata;
وَمَآ أُمِرُوٓا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ ۚ وَذٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ۞
_"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."_ (QS. Al-Bayyinah 98: 5)
*والله اعلم بالصواب...*
*Semoga barokah dan manfaat....*
•┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•
*"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1439 H."*
Semoga amal ibadah kita diterima dan diridhoi Allah SWT. Aaamiin...
┗━━━━━━━━━━━🔴💝🔴🍃┛